Monday, July 3, 2017

PENGEMBANGAN NILAI UNTUK PENDIDIKAN MANUSIA SEUTUHNYA



a. Makna Pengembangan Nilai dan Pendidikan Manusia Seutuhnya 
Pengembangan nilai sebagai content based pendidikan merupakan modulasi program yang terentang adanya dalam hakikat dan proses aktual pendidikan; dan pembentukan ‘manusia seutuhnya’, menempati kedudukan sebagai target standar sekaligus ideal tujuan pembangunan, baik nasional dalam konteks Indonesia, bahkan dunia universal. Sebab Human Developing, kecuali menjadi cita-cita dan perjuangan Negara-negara dunia ketiga yang baru merdeka selepas kolonialisasi, juga menandai akal sehat dunia yang disuarakan lembaga-lembaga internasional di bawah badan dunia (PBB).
Dalam konteks Indonesia, konsep pembangunan nasional kita cukup commited menjadikan apa yang menjadi pesan luhur dunia sebagai tujuan pembangunan nasionalnya. Untuk mengurai makna konseptual dan aktualisasi sub tema pembahasan ini, dapat digambarkan secara konseptual komponen seperti : Pendidikan Nasional, Pengembangan Nilai dan Pembentukan Manusia Indonesia seutuhnya sebagai Social Enginering Process di dalam kerangka Pembangunan Nasional dan target standar ideal yang menjadi muara keseluruhannya, yakni Manusia Indonesia yang sehat jasmani, rohani, cerdas, terampil, bermoral (berbudi pekerti luhur), beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Aktualisasi Reformasi dan Proyeksi
Memasuki era baru kini atau era Indonesia baru ke depan, konsep ‘pembentukan manusia seutuhnya’ dapat tetap menjadi acuan, paling tidak dalam atau melalui kebijakan operasional pembaruan pendidikan. Sebab, di masa keemasan pemerintahan orde baru, kesempurnaan konsep tujuan pembangunan nasional kita saat itu, tidak diikuti langkah konstekstual yang diperlukan dalam gerak dan spirit yang seharusnya.
Pembentukan manusia seutuhnya yang menjadi inti dari tugas pendidikan bukan lain dari bagaimana memberai segenap potensi keberadaan diri manusia, mulai dari pengkodisian faktor jasmaniah, sejalan dengan proses tumbuh-kembang hingga perkembangan fase pengembangan tuntutan ruhaniahnya. Jika belajar diyakini sebagai perjalanan sepanjang hayat, maka pendidikan tak mengenal batas kesudahan, tetapi Maha Pengasih Tuhan Yang Maha Esa, memungkinkan kecerdasan manusia menggapai satuan estapet kedewasaan dalam menjadikan kesanggupan dirinya mampu mengatasi problematika yang timbul dari tuntutan dan tantangan kehidupan.

Pendidikan sebagai proses pengembangan nilai, dalam menghampiri terbentuknya kecerdasan rohaniah secara paripurna tidaklah terlepas dari koeksistensi jasmaniah, tetapi penetapan kebutuhan jasmaniah semata sebagai tujuan pendidikan yang telah mengaburkan makna pendidikan nilai. Sebagai contoh dalam pendidikan anak usia tumbuh-kembang, menanamkan konsep kebersihan sebagai salah satu dimensi nilai estetik terkait rekat dengan aktualisasi keutuhan unsur jasmaniah yang mulai harus dijalani seorang anak, baik di rumah tinggal, lingkungan bermain, dan sekolah.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive