Thursday, July 6, 2017

Konsep Motivasi Pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar


Motivasi belajar memegang peranan yang penting dalam keberhasilan belajar siswa, biarpun pada dasarnya keberhasilan belajar siswa terletak ditangannya sendiri. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran  yang efektif dan dapat memotivasi siswa agar mereka aktif belajar, terlibat dan berperan serta dalam setiap pembelajaran di kelas. Guru juga perlu memikirkan dengan sebaik-baiknya tentang usaha-usaha yang dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi para siswa yang diajarnya agar mereka melaksanakan pembelajaran secara aktif.
Guru sebagai penggerak utama di sekolah terutama dalam hal mentransfer ilmu pengetahuan, membimbing dan mengarahkan siswa, harus senantiasa memiliki semangat yang besar dan berkeyakinan bahwa yang dilakukannya bukan hanya mengejar honorarium yang diterimanya, tetapi lebih dari itu sebagai amal ibadah dan amanah yang diberikan oleh orang tua siswa untuk mendidik putra-putri mereka agar menjadi anak yang berilmu berwawasan luas dan beradab.
Motivasi sebagai penggerak yang ada didalam diri guru hendaknya terus dipacu dan dipertahankan, sebab motivasi merupakan kekuatan bagi seorang guru dalam melakukan proses belajar mengajar. Dengan adanya motivasi yang besar dalam diri seorang guru maka ia akan lebih siap melakukan proses belajar mengajar di kelas.
Ada beberapa prinsip yang harus selalu ditanamkan dalam diri guru agar selalu semangat dalam mengajar, yaitu :
1.      Tugas mengajar bukan sesuatu beban berat yang harus dipikul oleh guru tetapi hal ini harus dipandang sebagai suatu amanah yang harus dilakukan dengan penuh keikhlasan.
2.      Profesi guru adalah sebuah profesi yang terbaik, karena disini merupakan ladang kita untuk beramal kepada Allah SWT.
3.      Menyadari kewajiban mengamalkan ilmu kepada orang yang belum tahu, karena ini merupakan tugas guru dalam rangka mempersiapkan generasi yang unggul.
4.      Kewajiban mengajar merupakan bentuk sumbangsih dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah untuk memberantas kebodohan.
Guru dalam memberikan motivasi kepada siswa pada pembelajaran matematika hendaknya guru dapat bekerja dengan lebih profesional dan bekerja sama dengan guru-guru lainnya. Guru harus selalu mempersiapkan materi yang akan diberikan kepada siswa dengan baik dan memahami secara detail. Guru juga harus mempersiapkan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Guru juga harus bisa mengatur waktu agar materi bisa disampaikan tepat dengan jatah waktu yang telah ditentukan. Guru harus pula mempersiapkan alat peraga yang akan dijadikan sebagai sarana pendukung suksesnya materi yang diberikan.
Selain hal-hal di atas, agar guru dapat tampil dengan baik di depan anak-anak, guru harus terampil energik, menarik, dan dalam batas kewajaran dan tidak melanggar kode etik guru. Untuk menumbuhkan motivasi seorang guru harus mengingat tugas dan peranannya dalam mendidik calon generasi anak bangsa.
Dengan keyakinan itulah maka seorang guru akan terus memacu semangatnya untuk terus memberikan yang terbaik kepada anak didiknya. Dia tidak akan menunjukkan perasaan tidak semangat dalam mengajar, tidak mau meningkatkan  profesionalismenya dalam mengajar, dan tidak akan melakukan pekerjaan yang diluar kode etik keguruan, karena itu akan berdampak pada motivasi dan semangat belajar siswa di kelas.
Menyadari pentingnya motivasi di dalam kegiatan pembelajaran matematika, seorang guru harus dapat memilih teknik-teknik motivasi yang tepat sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya akan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan.
Teknik untuk memotivasi siswa agar termotivasi lebih baik dalam belajarnya diantaranya sebagai berikut :
1.      Berikan kepada siswa rasa puas sehingga ia berusaha mencapai keberhasilan lebih lanjut
Apabila seorang siswa merasa puas, biasanya keberhasilan mengikutinya. Sebaliknya apabila seseorang siswa merasa kecewa, biasanya kegagalanlah yang menyertainya.
2.      Ciptakan suasana kelas yang menyenangkan
Suasana kelas yang menyenangkan dapat menimbulkan minat belajar yang lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan suasana kelas yang menyenangkan adalah sikap dan pribadi guru yang harus wajar, ramah, jangan memasang wajah seram atau menakutkan.
3.      Kegiatan pembelajaran yang bervariasi
Untuk menghindari rasa bosan belajar dari siswa, bentuk kegiatan pembelajaran matematika yang bervariasi, tidak monoton sepanjang hari misalnya guru dapat mengatur kelas, kapan waktunya tugas untuk individu atau kelompok kecil.


4.      Kembangkan pengertian para siswa secara wajar
Guru dalam penyampaian materi matematika hendaknya dimulai dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Apabila pengetahuan yang disampaikan tidak memerlukan pemikiran yang lebih mendalam karena pengetahuan yang telah dimilikinya siap untuk dikaitkan dengan pengetahuan yang diberikan, sehingga dengan mudah pengetahuan tersebut dapat diserap oleh struktur kognitifnya untuk menjadi miliknya.
5.      Menunjukkan celah/kekosongan di dalam pengetahuan siswa
Biasanya siswa mempunyai keinginan untuk melengkapi pengetahuannya mengenai suatu topik tertentu. Teknik motivasi ini ditempuh dengan cara menyadarkan siswa tentang adanya celah dalam pengetahuan siswa dan memperjelas apa yang hendak dipelajarinya lebih lanjut.
6.      Menggunakan matematika untuk rekreasi
Dalam matematika motivasi yang berbentuk rekreasi terdiri atas teka-teki dan bermain. Kalau hal ini dipilih sebagai alat motivasi, maka bentuknya harus singkat dan sederhana. Siswa harus merasakan dan menyadari sifat rekreasinya tanpa bersusah payah melaksanakan teknik ini dengan efektif.
7.      Pakailah metode penyampaian yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan maka peran siswa dalam pembelajaran menjadi meningkat. Usahakan agar pemakaian metode dalam pembelajaran matematika, tidak hanya ceramah, ekspositori, dan penugasan saja.
8.      Berikan komentar kepada hasil-hasil yang dicapai
Komentar yang mendorong dan membesarkan hati dapat menimbulkan motivasi belajar. Misalkan : pada setiap lembar pekerjaan siswa, selain nilai dari pekerjaan itu, tuliskan juga komentar, dan juga komentar mengenai kekeliruan yang telah diperbuat oleh siswa serta jalan pemecahannya soal-soal yang diberikan.
Prestasi belajar merupakan hasil akhir yang ditunjukkan oleh siswa setelah proses belajar mengajar selesai. Prestasi dapat dilihat dalam lingkup kecil yaitu melalui hasil evaluasi yang diberikan oleh guru setelah materi selesai diberikan dalam setiap pertemuan, dan dalam lingkup yang besar dapat diakhir pada tiap akhir ujian semester atau ujian sekolah.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi sebagai suatu yang menentukan tingkatan, kegiatan, intensitas, konsistensi serta arah umum dari tingkah laku manusia merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep bakat, konsep diri dan sebagainya.
Prestasi belajar siswa dapat terwujud pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, pemberian motivasi kepada siswa ini sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan jiwa semangat dan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap materi pelajaran matematika yang diberikan oleh guru, sesulit apapun materi yang akan diberikan oleh guru kepada siswanya, kalau siswa sudah diarahkan untuk menyukai materi tersebut biasanya anak akan mudah paham. Sebaliknya kalau guru tidak bisa memotivasi siswa dalam belajar maka siswa akan kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika yang akan diberikan oleh guru.
Kebutuhan berprestasi bagi setiap individu itu berbeda, ada yang motivasi intrinsiknya tinggi untuk meraih sukses, baik dalam bersaing dengan yang lain, maupun dalam bekerja sendiri. Di samping itu ada juga yang rendah, takut gagal, dan hal ini mungkin dapat menghilangkan kemampuan untuk mengambil resiko mengarahkannya untuk mencapai prestasi.
Anak-anak yang memiliki kebutuhan prestasinya tinggi, mudah dikenal oleh guru, karena mereka mampu memilih tugas-tugas yang menantang dan dapat menyelesaikannya dengan baik. Adapun anak-anak yang rendah kebutuhan prestasinya atau mereka takut gagal, mungkin lebih sulit dikenalinya, anak-anak ini cenderung memilih tugas-tugas yang ringan saja.
Menurut Berlyne dalam Slameto (1995 : 32), “Pemberian tugas yang lebih sulit itu akan memberikan kepuasan yang lebih besar (dalam mengurangi konflik dan meninggikan harga diri) dari proses yang diperolehnya. Akan tetapi pada saat yang sama, tugas yang sulit itu akan mengakibatkan stres dan frustasi dan memberikan peluang yang besar pada kegagalan.”
Pemberian tugas  belajar (soal) itu harus dipilih dengan teliti, sebab jika tugas-tugas itu ternyata sangat mudah, dalam arti dapat dikerjakan dengan usaha yang minimal, maka para siswa mungkin akan mengalami kejenuhan dan akan menghilangkan minat belajarnya.
Menseleksi tugas yang memadai agar memenuhi kebutuhan berprestasi para siswa yang berbeda-beda, memang bukan menjadi pekerjaan yang mudah bagi guru, karena disini guru harus dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang dapat memotivasi para siswa untuk berprestasi.
Berprestasi itu akan muncul pada diri siswa apabila mereka mempunyai tujuan yang jelas dan adanya kompetisi diantara mereka. Di sini peran guru dituntut memotivasi anak dalam belajar dan diberi penghargaan tentang tujuan yang bisa dicapai dari pendalaman suatu materi pelajaran yang diberikan oleh guru di kelas.
Di samping itu Charms dalam Slameto (1995 : 44) menemukan bahwa, “Apabila lingkungan itu mengurangi kebebasan pada diri siswa dan menjadikan para siswa menjadi terbelenggu, maka mereka akan kehilangan orientasi untuk berprestasi bila dibandingkan dengan para pelajar yang ada dalam lingkungan yang bebas dari pengawasan yang ketat.”
Kebutuhan berprestasi itu dapat menjadikan suatu faktor motivasi dalam belajar, jika kegiatan-kegiatan yang diberikan kepada mereka itu dinilai dan dikontrol hasilnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami situasi psikologis siswa sebelum mengajar, manakala itu semua sudah didapatkan guru harus memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi, agar kelak ia dapat menjadi orang yang berprestasi di sekolahnya.


Jenis-jenis Motivasi

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive