Maksud dari PBB dibagi dua yaitu :
1) Maksud Umum adalah suatu
latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban
2) Maksud Khusus adalah
menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan
Tujuan dari PBB adalah :
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa
persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan
kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga
menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan
tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa
persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang
sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keihklasan,
penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
ABA - ABA
Pengertian
Suatu perintah yang di berikan oleh seorang Komandan kepada
pasukannya, untuk di laksanakan secara serentak atau berturut-turut.
Macam aba-aba
Aba-aba petunjuk
Di gunakan bila perlu untuk
menegaskan maksud dari aba-aba peringatan / pelaksanaan.
Aba-aba peringatan
Inti perintah yang cukup
jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Aba-aba pelaksanaan
1) Ketegasan mengenai saat
untuk melaksanakan aba-aba petunjuk / peringatan dengan serentak atau
berturut-turut.
2) Aba-aba pelaksanaan yang di
pakai :
a) GERAK
Untuk gerak-gerakan tanpa
meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam
berhenti maupun berjalan.
b) JALAN
Untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
Catatan : Bila gerakan meninggalkan tempat itu tidak
terbatas jaraknya, maka di dahului dengan aba-aba peringatan ” maju ”.
c) MULAI
Untuk pelaksanaan perintah
yang harus di kerjakan berturut-turut.
Gerakan Perorangan
Tanpa Senjata / Gerakan Dasar
a) Sikap Sempurna
1. Aba –aba : ”
Siap – GERAK ”
2. Pelaksanaan :
a. Badan / tubuh berdiri
tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60o
b. Lutut lurus, paha rapat,
berat badan di kedua kaki.
c. Perut di tari sedikit, dada
di busungkan, pundak di tarik ke belakang dan tidak dinaikan.
d. Lengan rapat pada badan,
pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak
terpaksa, rapat di paha.
e. Ibu jari segaris
dengan jahitan celana.
f. Leher lurus, dagu di
tarik, mulut di tutup, gigi rapat, mata lurus ke depan,bernafas wajar.
b) Istirahat
1. Aba-aba : ” Istirahat
Ditempat – GERAK ”
2. Pelaksanaan
a. Kaki kiri di
pindahkan kesamping kiri, sepanjang telapak kaki ( ± 30 cm ).
b. Kedua belah lengan dibawa
ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan
kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang
pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan
di lemaskan.
c. Dapat bergerak.
c) Lencang Kanan / Kiri
1. Hanya dalam bentuk bersaf.
2. aba-aba : ” Lencang
kana / kiri – GERAK ”
3. Pelaksanaan
a) Mengangkat tangan kanan /
kiri ke samping, jari-jari tangan kanan / kiri menggenggam, punggung tangan
menghadap ke atas.
b) Bersamaan dengan ini kepala
di palingkan ke kanan / kiri, kecuali penjuru kana / kiri.
c) Masing-masing meluruskan
diri, hingga dapat melihat dada orang di sebelah kanan / kirinya.
d) Jari-jari menyentuh bahu orang
yang di sebelah kanan / kirinya.
Catatan :
1) Bila bersaf tiga, saf tengah
belakang, kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan, ikut pula memalingkan
muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
2) Penjuru saf tengah dan
belakang, mengambil antara kedepan setelah lurus menurunkan tangan.
3) Pada aba-aba : ”
Tegak GERAK ”, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka
kembali ke depan.
d) Setengah Lencang Kanan / Kiri
1. Aba-aba : ” Setengah
Lengan Lencang Kanan – GERAK ”
2. Pelaksanaan
a. Seperti pelaksanaan
lencang kanan, tetapi tangan kanan / kiri di pinggang ( bertolak pinggang )
dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri di sebelahnya.
b. Pergelangan tangan lurus,
ibu jari di sebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu sama lain di
sebelah depan.
c. Pada aba-aba ” Tegak
Gerak ” = Seperti pada aba-aba lencang kanan.
e) Lencang Depan
1. Hanya dalam bentuk banjar.
2. Aba-aba : ” Lencang
Depan - GERAK ”
3. Pelaksanaan :
a. Penjuru tetap sikap
sempurna.
b. Nomor dua dan seterusnya
meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan.
c. Lengan kanan lurus,
tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau
satu lengan dan di tambah dua kepal.
d. Pada aba-aba ”Tegak Gerak
”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna.
f)
Berhitung
1. Aba-aba : ”Hitung - MULAI ”
2. Pelaksanaan :
a. Jika bersaf,penjuru
tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan.
b. Pada aba-aba pelaksanaan,
berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke
depan.
c. Jika berbanjar, semua
dalam keadaan sikap sempurna.
d. Pada aba-aba pelaksanaan,
mulai penjuru kanan depan berturut-turut ke belakang.
e. Penyebutan nomor di
ucapkan penuh.
g) Perubahan Arah
1. Hadap kanan / kiri
a. Aba-aba : ” Hadap kanan / kiri - GERAK
”
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kanan / kiri melintang
di depan kaki kanan / kiri, lekuk kaki kanan / kiri berada di ujung kaki kanan
/ kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan / kiri.
2) Tumit kaki kanan / kiri
dengan badan di putar ke kanan 90o.
3) Kaki kanan / kiri di
rapatkan kembali seperti sikap sempurna.
2. Hadap serong kanan / kiri
a. Aba-aba : ” Hadap serong kanan / kiri -
GERAK ”.
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kanan / kiri di ajukan
ke depan, sejajar dengan kaki kanan / kiri.
2) Berputar arah 45o ke kanan
/ kiri.
3) Kaki kanan / kiri di
rapatkan kembali ke kaki kanan / kiri.
3. Balik kanan
a. Aba-aba : ” Balik kanan - GERAK ”
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kiri di ajukan
melintang ( lebih dalam dari hadap kanan ) di depan kaki kanan.
2) Tumit kaki kanan beserta
badan di putar ke kanan 180o.
3) Kaki kiri di rapatkan pada
kaki kanan.
h) Membuka / Menutup Barisan
1. Buka barisan
a. Aba –aba : ” Buka Barisan - JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Regu kanan dan kiri, masing-masing kembali membuat satu
langkah ke samping kanan / kiri, sedangkan regu tengah tetap.
i) Bubar
1. Aba-aba : ” Bubar jalan ”
2. Pelaksanaan :
a. Memalingkan muka ke
arah komandan dan memberi hormat ( sesuai PPM )
b. Setelah di balas, kembali
bersikap sempurna, balik kanan,menghitung dua hitungan dalam hati, mengayuhkan
kaki kiri ke depan dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan kanan di ayun
setinggi pundak kemudian bubar.
j) Berhimpun
1. Aba-aba : ” Berkumpul - MULAI ”
2. Pelaksanaan :
a. Semua anggota datang
di depan Komandan dengan berdiri bebas,dengan jarak tiga langkah
b. Bentuk mengikat, jumlah saf
tidak mengikat.
k) Berkumpul
1.
Berkumpul bersaf
a. Aba-aba : ”
Bersaf kumpul - MULAI ”
b. Pelaksanan :
1) Pelatih menunjuk seorang
anggota sebagai penjuru,untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
2) Anggota lainnya berdiri di
samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri ( lencang kanan )
3) Penjuru melihat ke kiri,
setelah lurus,memberi isyarat dengan perkataan ” Lurus ”
4) Pada isyarat ini semua
anggota menurunkan tangan dan kembali bersikap sempurna
5) Bila bersenjata, sebelum
meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
2. Berkumpul Berbanjar
a. Aba- aba : ” Berbanjar kumpul MULAI ”
b. Pelaksanaan :
1) Pelatih menunjuk seorang
anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
2) Anggota lainya berdiri di
belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri.
3) Anggota yang paling
belakang, melihat ke depan setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan ”
Lurus ”
4) Pada isyarat ini semua
anggota menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna.
5) Bila bersenjata sebelum
meluruskan, letakan senjata di pundak kiri terlebih dahulu.
l) Meninggalkan
Barisan
1. Bila pelatih memberikan perintah kepada
anggota dalam barisan
a) Terlebih dahulu anggota
tersebut di panggil keluar dari barisan
b) Perintah di berikan bila
anggota telah berdiri dalam sikap sempurna.
c) Yang menerima perintah
harus mengulangi perintah tersebut.
2. Bila anggota yang akan minta izin
a) Mengambil sikap sempurna
dahulu
b) Mengangkat tangan kirinya
ke atas ( tangan di buka jari-jari dirapatkan )
c) Menyampaikan maksudnya.
d) Setelah mendapat izin, ia keluar
dari barisan tanpa menunggu anggota lainnya.
Gerakan Berjalan
Tanpa Senjata
a. Panjang, Tempo Dan Macam Langkah
1. Langkah dapat di bedakan sbb :
Macam
Langkah
Panjang
Tempo
a. Langkah
biasa
70 cm
96 menit
b. Langkah
tegap
70 cm
96 menit
c. Langkah
perlahan
40 cm
30 menit
d. Langkah ke
samping
40 cm
70 menit
e. Langkah ke belakang
40
cm
70
menit
f. Langkah ke
depan
60 cm
70 menit
g. Langkah di waktu
lari
80 cm
165 menit
2. Panjang langkah di ukur dari tumit ke tumit
b. Maju Jalan
1. Dari sikap sempurna
a. Aba-aba : ” Maju Jalan ”
b. Pelakasanaan :
1) Kaki kiri di ayun ke depan,
lutut lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian
di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan
langkah biasa.
2) Langkah pertama di lakukan
dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90o lengan kiri 30o
3) Langkah-langkah selanjutnya
lengan atas dan bawah di lenggangkan ke depan 45o dan ke belakang 300
4) Dilarang keras berbicara,
melihat ke kanan / kiri.
c. Langkah Biasa
1) Pada waktu berjalan kepala
dan badan seperti sikap sempurna.
2) Waktu mengayunkan kaki ke
depan, lutut di bengkokan sedikit ( kaki tidak di seret ).
3) Di letakan sesuai dengan
jarak yang di tentukan.
4) Langkah kaki seperti jalan
biasa.
5) Pertama tumit di letakan di
tanah selanjutnya seluruh kaki.
6) Lengan berlenggang wajar,
lurus ke depan dan belakang.
7) Jari-jari tangan
menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
d. Langkah Tegap
1. Dari sikap sempurna
a. Aba-aba : ” Langkah Tegap Maju JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Mulai berjalan dengan kaki
kiri setengah langkah,selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki di
hentakan terus menerus.
2) Telapak kaki rapat /
sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh dianggat tinggi.
3) Bersamaan dengan langkah
pertama, genggaman tangan di buka, hingga jari-jari lurus dan rapat.
4) Lenggang tangan ke depan
900, ke belakang 300.
2. Dari Langkah Biasa
a. Aba-aba : ” Langkah Tegap JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di
tambah satu langkah
ü Perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di
lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
3. Kembali ke langkah biasa
a. Aba-aba : ” Langkah Biasa JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Di berikan pada waktu kaki kiri / kanan jatuh di
tanah di tambah satu langkah.
ü Langkah pertama di hentakan,bersamaan dengan itu
tangan kembali menggenggam.
Catatan : Dalam keadaan berjalan, cukup
menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap / biasa jalan pada
perubahan langkah.
e. Langkah Perlahan
1. Untuk berkabung ( mengantar jenazah ) dalam
upacara kemiliteran.
a. Aba-aba : ” Langkah perlahan maju JALAN
”
b. Pelaksanaan :
1) Kaki kiri di langkahkan ke
depan, setelah kaki kiri menapak tanah di susul dengan kaki kanan di tarik ke
depan dan di tahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian di lanjutkan di
tapakan di depan kaki kiri.
2) Tapak kaki pada saat
melangkah ( menginjak tanah ) tidak di hentikan.
2. Berhenti dari langkah perlahan
a. Aba-aba : ” Henti GERAK ”
b. Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di
tambah satu langkah.
Selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan pada kaki kanan /
kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna.
f. Langkah Kesamping / Kebelakang / Depan
1. Aba-aba..........Langkah ke
samping/Kebelakang/Kedepan – JALAN
2. Pelaksanaan :
ü Kaki kanan / kiri di langkahkan ke samping / kekanan
/ kedepan sepanjang / sesuai ketentuan.
ü Selanjutnya kaki kiri / kanan di rapatkan pada kaki
kanan / kiri.
ü Badan tetap pada sikap sempurna, tangan tidak
melenggang.
ü Hanya boleh dilakukan sebanyak – banyaknya 4
langkah.
ü Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan
dengan langkah tegap.
g. Langkah di Waktu Lari
1. Dari sikap sempurna :
a. Aba-aba : ” Langkah Maju-JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Pada aba-aba peringatan,
kedua tangan di kepalkan dengan lemas di letakan di pinggang sebelah depan
dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang.
2) Pada aba-aba pelaksanaan,
di mulai lari dengan menghentakan kaki setengah langkah dan selanjutnya lari
menurut panjang langkah.
2. Dari Langkah Biasa :
a. Aba-aba : ” Lari – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Pada aba-aba peringatan,
sama dengan di atas.
2) Pada aba-aba pelaksanaan,
di berikan pada kaki kanan / kiri jatuh di tanah di
tambah satu langkah.
3. Kembali ke langkah Biasa :
a. Aba-aba : ” Langkah biasa – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah di tambah
tiga lankah kemudian berjalan biasa, di mulai dengan kaki kiri di hentakan,
bersamaan dengan itu kedua lengan di lenggangakan.
4. Berhenti dari berlari
a. Aba-aba : ”
Henti – GERAK ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di tanah di
tambah tiga Langkah, selanjutnya kaki di rapatkan, kedua di turunkan, kembali
bersikap sempurna.
h. Ganti Langkah
1. Aba-aba : ” Ganti Langkah
JALAN ”
2. Pelaksanaan :
a) Gerakan dapat di lakukan
pada waktu langkah biasa / tegap.
b) Di berikan pada waktu kaki kanan
/ kiri jatuh di tanah di tambah satu langkah.
c) Ujung kaki kanan /
kiri yang sedang di belakang di rapatkan dengan tumit kaki sebelahnya.
d) Bersamaan dengan itu lenggang
tangan di hentikan tanpa di rapatkan di paha.
e) Selanjutnya di sesuaikan
dengan langkah baru.
f) Gerakan ini di lakukan
dalam satu hitungan.
i. Jalan di Tempat
1. Dari sikap sempurna :
a. Aba-aba : ” Jalan
ditempat – GERAK ”
b. Pelaksanaan :
ü Di mulai dengan kaki kiri, lutut berganti – ganti
diangkat hingga paha rata-rata.
ü Ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai
langkah biasa.
ü Badan tegak, pandangan lurus ke depan dan lengan di
rapatkan pada badan ( tidak
melenggang )
2. Dari
Langkah Biasa :
a.
Aba-aba : ” Jalan di tempat – Gerak ”
b.
Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di
tanah, di tambah satu langkah kemudian jalan di tempat.
3. Dari Jalan di Tempat ke
Langkah Biasa :
a. Aba-aba ; ” Maju – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, di
tambah satu langkah dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah
langkah ke depan.
4. Dari Jalan di Tempat ke
Berhenti :
a.
Aba-aba : ” Henti – GERAK ”
b.
Pelaksanaan :
Di berikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh di
tanah di tambah satu langkah, selanjutnya kaki kanan / kiri di rapatkan.
J. Berhenti
a.
Aba-aba : ” Henti GERAK ”
b.
Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan / kiri jatuh ditanah di tambah satu langkah,
selanjutnya kaki kanan / kiri dirapatkan.
k. Hormat Kanan / Kiri
1.
Gerakan Hormat kanan / kiri
a. Aba-aba
hormat kanan kiri – GERAK ”
b.
Pelaksanaan :
1) Gerakan dilakukan pada
waktu langkah tegap.
2) Di berikan pada waktu kaki
kanan jatuh di tanah di tambah satu langkah
3) langkah berikutnya di
hentakan.
4) Bersamaan dengan itu tangan
kanan diangkat ke arah pelipis ( PPM ) kepala di palingkan dan pandangan mata
di arahkan kepada yang di beri hormat sampai 450 hingga ada aba-aba ”Tegak
gerak ”
5) Penjuru kanan / kiri tetap
melihat kedepan untuk memelihara arah.
6) Lengan kiri tidak
melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan penghormatan.
2. Gerakan Selesai Menghormat :
a.
Aba-aba : ” Tegak - GERAK ”
b.
Pelaksanaan :
Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, ditambah
satu langkah, langkah berikutnya di hentakan.
Bersamaan dengan itu lengan kanan maupun kiri kembali
melenggang, pandangan kembali kedepan.
l. Perubahan Arah Dari Berhenti ke Berjalan
1. Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan :
a. Aba-aba : ” Hadap Kanan / Kiri ”
Maju - JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1) Membuat gerakan hadap kanan
/ kiri.
2) Pada hitungan ke tiga kaki
kanan / kiri tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
2. Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan
a. aba-aba : ”
Hadap Serong kanan / kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
1.
Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri
2.
Gerakan selanjutnya sama sepetri diatas
3. Balik Kanan Maju Jalan
a.
Aba-aba : ” Balik Kanan maju – JALAN ”
b.
Pelaksanaan :
1.
Membuat gerakan balik Kanan
2.
Gerakan selanjutnya sama seperti di atas.
4. Ke Belok Kanan / Kiri Maju Jalan :
a.
Aba-aba : ” Belok kanan / kiri maju - JALAN ”
b.
Pelaksanaan :
1.
Penjuru merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu.
2.
Anggota lainnya mengikuti.
j. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berjalan
1.
Ke Hadap Kanan / Kiri Maju Jalan.
2.
Ke Hadap Serong Kanan / Kiri Maju Jalan.
3.
Ke Balik kanan maju jalan.
a. Aba-aba disesuaikan
b. Pelaksanaan :
ü Aba-aba pelaksanaan jatuh pada waktu kaki kanan /
kiri jatuh di tanah, di tambah satu langkah.
ü Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan / kiri hadap
serong kanan / kiri, balik kanan / kiri.
ü Gerakan selanjutnya, pada hitungan ke tiga kaki
kanan / kiri tidak dirapatkan, tetapi dilangkahkan.
4.
Ke Belok Kanan / Kiri
a. Aba-aba : ” Belok kanan / Kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, ditambah
satu langkah.
ü Penjuru depan merubah arah 900 ke kanan / kiri dan mulai
jalan ke arah yang baru.
ü Anggota lainnya mengikuti.
Catatan :
1. a. Aba-aba : ” Dua
kali belok kanan / kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di
tambah satu langkah.
ü Setelah dua langkah berjalan, kemudian melakukan
gerakan belok kanan / kiri – jalan.
2. a.
Aba-aba : ” Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan / kiri - JALAN”
b. Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di
tambah satu langkah.
ü Setelah dua langkah berjalan, tiap-tiap banjar
melakukan belok kanan / kiri, pada tempat dimana aba- aba di berikan.
ü Perubahan arah 1800.
k. Perubahan Arah Dari Berjalan ke Berhenti
1.
Ke hadap kanan / kiri berhenti
2.
Ke hadap serong kanan / kiri berhenti
3.
Ke balik kanan berhenti
a.
Aba-aba +
Hadap kanan / kiri – henti GERAK
+ Hadap serong kanan / kiri henti GERAK
+ Balik kanan henti – GERAK
b. Pelaksanaan :
ü Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan / kiri
jatuh di tanah, di tambah satu tanah.
ü Melakukan hadap kanan / kiri, hadap serong kanan /
kiri, balik kanan.
ü Pada hitungan ketiga, kaki kanan / kiri di
rapatkan,kembali ke sikap sempurna.
l. Haluan Kanan / Kiri
Gerakan ini hanya dalam bentuk bersaf, guna merubah arah
tanpa merubah bentuk.
1. Berhenti ke Berhenti
a. Aba-aba : ” Halauan Kanan / kiri – JALAN ”
b. Pelaksanaan :
ü Pada aba-aba pelaksanaan, penjuru kanan / kiri jalan
di tempat,dengan merubah arah secara perlahan-lahan sampai 900.
ü Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil
meluruskan safnya, hingga merubah arah 900, kemudian berjalan di tempat.
ü Setelah penjuru kanan / kiri melihat safnya telah
lurus, ia memberi isyarat ” LURUS ”.
ü Kemudian Komandan memberi aba-aba Henti – Gerak .
2. Berhenti ke Berjalan
a. Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju – Jalan
”
b. Pelaksanaan :
ü Gerakan seperti tersebut di atas
ü Setelah aba-aba ” Maju – Jalan ” ,pasukan mulai
berjalan.( aba-aba di berikan Komandan ).
3. Berjalan ke Berhenti
a. Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri – jalan ”
b. Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di
tambah satu langkah.
ü Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah
lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
ü Pelatih memberi aba-aba ” Henti – Jalan ”
4. Berjalan ke Berjalan
a. Aba-aba : ” Haluan kanan / kiri maju - Jalan ”
b.
Pelaksanaan :
ü Pada saat kaki kanan / kiri jatuh di tanah, di
tambah satu langkah.
ü Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya telah
lurus, ia memberi isyarat ”LURUS”.
ü Pelatih memberi aba-aba ” Maju – Jalan ”
ü Seluruhnya melaksanakan berjalan.
m. Melintang Kanan / Kiri
Gerakan ini di lakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah
bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap.
1. Berhenti ke Berhenti
a. Aba-aba ” Melintang
kanan / kiri – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
Setelah aba-aba pelaksanaan,
melakukan gerakan hadap kanan / kiri, kemudian barisan mebuat gerakan Haluan
kiri / kanan.
2. Berhenti ke Berjalan
a. Aba-aba : Melintang kanan / kiri maju – Jalan
”
b. Pelaksanaan :
ü Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap
kanan / kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan / kiri.
ü Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan
gerakan maju jalan.
3. Berjalan ke Berjalan
a. Aba-aba : ”
Melintang Kanan / kiri Maju-Jalan ”
b. Pelaksanaan :
ü Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu
langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
ü Setelah beri aba-aba Maju – Jalan,barisan malakukan
gerakan maju jalan.
4. Berhenti ke Berhenti
a. aba-aba : ”
Melintang kanan / kiri – Jalan ”
b. Pelaksanaan :
ü Setelah aba-aba pelaksanaan dan ditambah satu
langkah barisan melakukan haluan kiri / kanan.
Setelah aba-aba Henti – Gerak, seluruhnya kembali ke sikap
sempurna
No comments:
Post a Comment