Monday, February 12, 2018

TASAWWUF DAN AKHLAK



          Tasawwuf diartikan ajaran atau cara untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara sadar dengan-Nya. Tasawwuf merupakan salah satu cabang ilmu Islam yang lebih menekankan kepada tujuan pembersihan diri melalui penerapan ajaran-ajaran akhlak yang sistematis dan penerapan nilai-nilai Islam secara batinnya.
          Ilmu tasawwuf mengajarkan keikhlasan dan kebersihan hati dari sifat-sifat buruk. Diantaranya sifat riya’, suka dipuji, sombong, ‘ujub, kikir, sum’ah, besar kepala, mau menang sendiri, hanya berorientasi kepada kemegahan duniawi, tidak pernah salah dan sebagainya.
          Untuk membedakan ilmu tasawwuf yang benar atau yang telah dipalsukan, bisa terindikasi dari ciri-ciri sebagai berikut :
-         Tidak melakukan hal-hal yang syirik kepada Allah SWT
-         Tidak melakukan berbagai ritual aneh yang menjadi bid’ah yang dhalalah, kecuali yang memang ada khilaf di dalamnya
-         Tidak berbentuk ilmu-ilmu ghaib, kanuragan, kedigjayaan, dan sejenisnya
-         Tidak mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan larangan syariah Islam, dari semua sisinya; dan
-         Tidak keluar dari koridor hukum syariah Islam yang mu’tabar
Ilmu tasawwuf mengajarkan moral, nilai-nilai, akhlak, dan etika. Akhlak diartikan budi pekerti atau kelakuan. Sedangkan etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak, nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban (moral). Dan Moral merupakan ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban.
Akhlak yang dimiliki seorang muslim sangat urgen. Karena akhlak mencerminkan tingkah lakunya dan mempengaruhi dirinya dalam menilai sesuatu. Selain itu akhlak seseorang juga mencerminkan keimanan yang dimilikinya.
Kedudukan akhlak di dalam Islam memilii kedudukan yang tinggi. Bahkan ia adalah binaan  asasi (bangunan pokok) dalam Islam bersama syariat dan aqidah. Akhlak juga disebut oleh Rasulullah SAW sebagai pemberat timbangan di hari akhirat. Orang yang paling dikasihi oleh Rasulullah SAW di hari akhirat adalah orang yang paling baik akhlaknya.
Akhlak di dalam Islam mempunyai aneka keistimewaan di antaranya :
-         Rabbani
-         Syumul
-         Praktikal (amali)
-         Pembentukan akhlak
Akhlak merupakan sesuatu perkara yang tidak statis atau dengan kata lain dapat berubah (dinamis). Walaupun pendapat ini ada perselisihan tetapi Imam Ghazali menyatakan : “Merubah akhlak adalah perkara yang mungkin. Sekiranya tidak, mengapa Rasulullah SAW bersabda “Perbaikilah akhlak kamu”.
Walau bagaimanapun tidak dapat dinafikan bahwa sebagian manusia dikaruniakan dengan sifat tertentu yang membentuk identitas mereka. Akan tetapi pembentukan identitas juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar di mana seseorang tinggal.

Sebagai umat Islam kita hendaknya mencontoh dan menjadikan tauladan akhlak yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Sebagai umatnya beliau kita hendaknya selalu mengkaji dan instrospeksi apakah akhlak yang dimiliki sekarang telah sesuai dengan ajaran dan syariat Islam. Tentunya kita mengharapkan memiliki akhlak yang baik dan bermanfaat bagi segenap manusia dan alam sekitar di mana kita tinggal saat ini. 

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive