Thoharoh
atau bersuci/bersih merupakan salah satu ajaran Islam yang harus diperhatikan
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda yang artinya
” Kebersihan sebagian dari iman.” Oleh karena itu, seseorang yang menjaga
kebersihan menunjukkan bahwa dirinya memiliki kualitas iman yang lebih baik.
Sebaliknya, bagi orang yang tidak menjaga kebersihan menunjukkan kualitas iman
yang rendah.
Umat
Islam harus berusaha menjaga kebersihan karena agama Islam adalah agama yang
suci. Orang yang selalu bersih dan suci pertanda bahwa ia telah melaksanakan
sebagian dari perintah agama dan merupakan salah satu perwujudan iman. Dengan
kebersihan, kesehatan akan terpelihara dan kita dapat melakukan ibadah dan
aktivitas lainnya dengan khusyuk dan nyaman.
Kebersihan
dalam Islam meliputi kebersihan jasmani dan rohani. Kebersihan jasmani, seperti
kebersihan badan, pakaian, lingkungan sekolah, tempat ibadah dan lingkungan
umum lainnya. Hal ini berguna untuk menghindarkan diri dari terjangkitnya
penyakit. Kebersihan rohani adalah dengan menjaga diri kita dari
perbuatan-perbuatan dosa, seperti berjudi, sombong, riya, dan nifak. Kita harus
selalu berusaha meningkatkan perbuatan-perbuatan terpuji, seperti sabar,
tawakal, ikhlas, dan dermawan. Menjaga kebersihan rohani akan berpengaruh pada
tingkat keimanan kita.
Bersuci
atau menjaga kebersihan akan menjadi wajib hukumnya apabila kita akan
menjalankan ibadah. Contohnya apabila akan mengerjakan sholat, maka sebelumnya
kondisi badan, tempat, pakaian harus dalam keadaan bersih. Sebelum sholat kita
diharuskan untuk berwudhu baik itu menggunakan air atau tanpa menggunakan air
yang disebut tayamum. Apabila tidak melakukan wudhu maka sholatnya menjadi
tidak sah. Begitu juga dengan tempat yang akan dipakai untuk sholat harus dalam
keadaan bersih, bebas dari hadas kecil maupun besar.
1. Berwudhu
Jika
kita berhadas kecil, seperti keluar angin atau air ebsar atau kencing, maka
bersuci dengan berwudhu. Jika berhadas besar seperti wanita sehabis haid
(menstruasi) atau mimpi bercampur bagi laki-laki maka bersuci dengan mandi
besar. Bersuci itu ialah dengan air suci yang mensucikan seperti air ledeng,
sumur, hujan, air laut dan dari sumbernya (mata air).
2. Tayamum
Islam
adalah agama yang mudah dipahami dan mudah diamalkan. Demikian pula halnya
bersuci apabila ada halangan seperti sedang sakit jika terkena air akan parah,
tidak ada air sedang bepergian jauh, Allah SWT memberi keringanan (rukhshah)
dengan tayamum.
3. Mandi Besar
Laki-laki disunatkan mandi besar (mandi wajib) sebelum
mengerjakan sholat Jum’at dan sholat Id. Sehabis haid dan nifas, wanita
diwajibkan mandi besar. Dan diwajibkan mandi besar apabila mimpi bercampur atau
telah bercampurnya suami istri. Cara mengerjakan mandi besar berbeda dengan
cara mandi biasa.
Agama mondial adalah agama yang mengklaim sebagai agama untuk
seluruh bangsa. Oleh karena itu ajaran-ajarannya disebarkan kepada seluruh
bangsa di dunia. Agama sejenis ini disebut agama mesianis, seperti agama Islam,
Kristen dan Budha.C. Islam Sebagai Agama Fitrah
Islam adalah sistem ajaran Ketuhanan
yang berasal dari Allah SWT, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia di muka bumi. Sebagai agama yang diturunkan oleh
Tuhan yang menciptakan manusia sudah tentu ajaran Islam akan selaras denga
fitrah kejadian manusia. Fitrah dalam arti pembawaan asal manusia secara umum
sejak kelahiran (bahkan sejak awal penciptaan) dengan segala karakteristiknya
yang masih bersifat potensial atau masih berupa kekuatan tersembunyi yang masih
perlu dikembangkan dan diarahkan oleh ihtiar manusia baik fitrah yang berkaitan
dengan dimensi fisik atau non fisik, yaitu akal, nafsu, perasaan dan kesadaran
(qalb) dan ruh.
Islam mengarahkan fitrah kepada hal yang konstruktif bagi kehidupan
manusia, baik individual dan komunal tanpa membunuh potensi yang dimiliki oleh
setiap jenis fitrah. Sebagai contoh : akal sebagai instrumental untuk berfikir
dalam menentukan pengembangan kemampuan akal manusia memiliki kencenderungan
malas dan kurang minat. Maka ajaran Islam mendorong agar manusia mau berfikir
dan mengembangkan kemampuannya. Ajaran Islam memerintahkan kepada umatnya baik
laki-laki maupun perempuan dari anak-anak sampai lanjut usia untuk terus
belajar dan berfikir.
Nafsu adalah unsur
pendorong gerak pada manusia sehingga manusia menjadi dinamis dan ajaran Islam
mengendalikan arah perkembangan nafsu ini tanpa membunuh dan mengerem agar
tidak terjerumus dalam kebinasaan. Hawa nafsu merupakan salah satu godaan yang
dapat menjerumuskan manusia kepada hal-hal yang dilarang oleh ajaran Islam.
No comments:
Post a Comment