Golddhaber
(1986) memberikan definisi komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
berubah-ubah. Pengertian tersebut mengandung konsep-konsep sebagai berikut:
1.
Proses, Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang
menciptakan dan saling menukar informasi diantara anggotanya. Karena gejala
menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada
hentinya, maka dikatakan sebagai suatu proses.
2.
Pesan, yang dimaksud pesan adalah susunan simbol yang
penuh arti tentang orang, obyek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan
orang lain. Dalam komunikasi organisasi kita mempelajari ciptaan dan pertukaran
pesan dalam seluruh organisasi. Pesan dalam organisasi dapat dilihat menurut
beberapa klasifikasi yang berhubungan dengan bahasa, penerima yang dimaksud,
metode difusi, dan arus tujuan dari pesan. Pengklasifikasian pesan menurut
bahasa dapat dibedakan pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal dalam
organisasi misalnya;
surat,
memo, pidato, dan percakapan. Sedangkan pesan nonverbal dalam organisasi
terutama sekali yang tidak diucapkan atau ditulis seperti; bahasa gerak tubuh,
sentuhan, nada suara, ekspresi wajah, dll.
3.
Jaringan, organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya
menduduki posisi atau peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran
pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil
yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi ini mungkin
mencakup hanya dua orang, beberapa orang atau keseluruhan organisasi. Hakikat
dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain; hubungan
peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dari arus pesan, dan isi dari pesan.
4.
Keadaan Saling Tergantung, Konsep kunci komunikasi organisasi keempat
adalah keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal
ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem
terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka akan
berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada seluruh sistem
organisasi. Implikasinya, bila pimpinan membuat suatu keputusan dia harus
memperhitungkan implikasi keputusan itu terhadap organisasinya secara
menyeluruh.
5.
Hubungan, Konsep kunci yang kelima dari komunikasi
organisasi adalah hubungan. Karena organisasi merupakan suatu sistem terbuka,
sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada
manusia yang ada dalam organisasi. Dengan kata laian jaringan melalui mana
jalannya pesan dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu
hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku
komunikasi dari orang yang terlibat suatu hubungan perlu dipelajari. Sikap,
skill, moral dari seseorang, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang
bersifat organisasi. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang
sederhana yaitu hubungan diantara dua orang sampai kepada hubungan yang
kompleks. Jadi dalam organisasi terjadi hubungan yang sifatnya individual,
kelompok, dan hubungan organisasi.
6.
Lingkungan, yang dimaksud lingkungan adalah semua totalitas
secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan
mengenai individu dalam suatu sistem.
Yang
termasuk lingkungan internal adalah personal/anggota, tujuan, produk, dll.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah; langganan, saingan, teknologi, dll.
Komunikasi organisasi terutama berkenaan dengan transaksi yang terjadi dalam
lingkungan internal organisasi yang terdiri dari organisasi dan kulturnya, dan
antar organisasi dengan lingkungan ekternalnya.
Yang
dimaksud dengan kultur organisasi adalah pola kepercayaan dan harapan dari
anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah laku
individu dan kelompok dalam organisasi. Organisasi sebagai suatu sistem terbuka
harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal seperti; teknologi, ekonomi, undang-undang,
dan faktor sosial. Karena faktor lingkungan berubah-ubah, maka organisasi
memerlukan informasi baru. Informasi ini harus dapat mengatasi perubahan dalam
lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal dalam
unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara eksternal.
7.
Ketidakpastian, adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan
informasi yang diharapkan. Misalnya; organisasi Karang Taruna memerlukan
informasi tentang Undang-undang tentang NAPZA untuk disosialisasikan kepada
anggotanya, kalau informasi tersebut didapatkan maka tidak masalah, tetapi
kalau informasi itu tidak didapatkan maka terjadi ketidak pastian. Untuk
mengurangi faktor ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan
diantara anggota, melakukan suatu penelitian pengembangan organisasi, dan
menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang tinggi. Ketidak
pastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh terjadinya banyak informasi
yang diterima daripada sesungguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan
mereka. Jadi ketidakpastian dapat disebabkan oleh terlalu sedikit informasi
yang didapatkan dan juga karena terlalu banyak yang diterima.
No comments:
Post a Comment