Implementasi
Model Pembelajaran Vygotsky
Pada dasarnya berbagai aktivitas dalam semua konteks
memerlukan perkembangan termasuk:
- Aktivitas yang
menggunakan otot besar atau kasar
- Kecerdasan matematika
- Permainan drama dan
interaksi sosial
Suatu aktivitas terprogram merupakan model interaksi
yang akan:
- Menghasilkan pemenuhan
kebutuhan utama perkembangan
- Memberikan dasar untuk
aktivitas lainnya
- Mendorong terciptanya
proses mental baru dan penataan secara lebih matang
Aktivitas terprogram merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Meskipun anak-anak dapat belajar pada
berbagai aktivitas pada daerah perkembangan yang terdekat (Zone of Proximal Development).
Teori Vygotsky yang dapat diterapkan di kelas :
- Nilailah ZPD anak
- Gunakan ZPD anak dalam
mengajar
- Manfaatkan lebih banyak
teman sebaya yang terampil sebagai guru
- Awasi dan doronglah anak
untuk manfaatkan private speech
- Tempatkan instruksi pada
konteks yang bermakna
- Ubahlah suasana kelas
seperti teori Vygotsky
Beberapa aktivitas yang dapat dirancang guru dalam
ruangan kelas tersebut diantaranya adalah :
- Blok bangunan ( Block Building
)
Bangunan
balok bertujuan membimbing pengaturan atau pengendalian diri, perencanaan dan
kordinasi berbagai peranan pada anak-anak prasekolah. Ketika anak membuat
bangunan balok secara bersama-sama, mereka tidak menyadari bahwa telah
melakukan aktivitas berbagai prosedur atau tahapan kerja:
a. Menyatukan
sebuah rencana
1) Semua
anak didorong untuk menguraikan apa yang mereka rencanakan
2) Rencana
tersebut dapat diubah atau digantikan agar lebih baik, anak-anak merundingkan
apa yang akan mereka bangun
3) Menyusun
balok dapat dirancang untuk aktivitas bersama dengan peraturan-peraturan khusus
yang disetujui oleh anak-anak atau atas saran dari guru
b. Mendorong
anak bekerja dalam sebuah struktur bersama
Dengan
bermain balok bersama, anak belajar mengatur sesama teman, mengatur diri mereka
sendiri, dan membahas ide-ide mereka.
c. Pemetaan
(mapping)
Pemetaan
menunjukkan kemampuan berpikir simbolik mengembangkan kemampuan bahasa anak
serta bertindak sebagai mediator eksternal.
d. Penyusunan
pola
Penyusunan
pola tidak hanya mengembangkan kemampuan anak memahami hubungan yang mendasari
antara berbagai objek, tetapi juga menunjukkan secara praktis penggunaan
simbol-simbol untuk mengungkapkan berbagai hubungan itu.
- Permainan dramatik (Dramatic
Play )
Permainan
dramatik merupakan suatu kegiatan mengungkapkan seluruh fungsi mental tinggi,
pengendalian diri dan berbagai fungsi simbolik.
- Menyampaikan cerita ( Story
Telling )
Menyampaikan
cerita biasanya memberikan keuntungan dalam mengembangkan bahasa dan
kreativitas untuk mendorong perkembangan ketajaman ingatan, berpikir logis dan
pengendalian diri.
- Penulisan jurnal (Journal
Writing )
Penulisan
jurnal merupakan suatu kegiatan yang memiliki banyak makna dalam membantu
anak-anak menguasai pembicaraan secara tertulis dan memberikan makna untuk
belajar.
No comments:
Post a Comment