Model pembelajaran
merupakan langkah-langkah kegiatan yang dijadikan panduan dalam proses
pembelajaran. Sehingga dapat tercapainya
tujuan pembelajaran. Sudjana (Rohman, 2011) metode pembelajaran
adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.” Sedangkan Sutikno (Rohman, 2011) menyatakan “Metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk
mencapai tujuan.”
Djamarah
(Bangkititaherawati, 2012) mengatakan bahwa:
“kedudukan metode sebagai alat motivasi
ekstrinsik dalam kegiatan belajar–mengajar hendaknya dipahami benar oleh guru.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi, karena ada
perangsang dari luar. Sehingga metode dalam hal ini berkedudukan sebagai alat
untuk meningkatkan minat belajar siswa dari luar. Dalam menyampaikan suatu
bahan pelajaran, guru harus mampu melakukan pengorganisasian terhadap seluruh
komponen pelajaran, yang salah satunya adalah metode mengajar.”
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa metode mengajar merupakan suatu teknik atau
cara yang ditempuh guru untuk mencaapai motivasi belajar siswa dalam
menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan melibatkan interaksi yang aktif
dan dinamis antara guru dan siswa, sehingga tujuan belajar yang telah
ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
1)
Memperjelas hubungan fungsional diantara
berbagai komponen unsur atau elemen sistem tertentu.
2)
Prosedur yang akan ditempuh dalam
melaksanakan kegiatan- kegiatan dapat diidentifikasi secara tepat.
3)
Dengan adanya model maka berbagai
kegiatan yang dicakup dapat dikendalikan.
4)
Model akan mempermudah para
administrator untuk mengidentifikasikan komponen, elemen yang mengalami
hambatan, jika kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan tidak efektif dan tidak
produktif.
5)
Mengidentifikasi secara tepat cara-cara
untuk mengadakan perubahan jika terdapat ketidaksesuaian dari apa yang telah
dirumuskan.
6)
Dengan menggunakan model guru dapat
menyusun tugas-tugas belajar siswa menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
Model
dapat digunakan seseorang untuk membantu proses pembelajarannya, seseorang yang
menggunakan model tertentu dapat menyesuaikan proses pembelajaran sesuai dengan
situasi atau kondidsi secara lebih baik atau terencana. Apalagi bila dipengaruhi
oleh situasi sekolah yang kurang memadai akan fasilitasnya. Oleh karena itu
penggunaan model harus disesuaikan dengan kondisi atau situasi yang terjadi
dilapangan.
Fungsi
pentingnya dari sebuah model pembelajaran menurut Joyce dan Weil (Juliantine,
2010:95) adalah sebagai berikut:
1)
Bimbingan, maksudnya suatu mode
pembelajaran berfungsi menjadi acuan bagi guru dan siswa mengenai apa yang
seharusnya dilakukan, memiliki desain instruksional yang komprehensif, dan
mampu membawa guru dan siswa kearah tujuan pembelajaran.
2)
Mengembangkan kurikulum, maksudnya model
pembelajaran selanjutnya berfungsi untuk dapat membantu mengembangkan kurikulum
pada setiap kelas atau tahapan pendidikan.
3)
Spesifikasi alat pelejaran, maksudnya
model pembelajaran yang digunakan guru dalam upaya membawa siswa kepada
perubahan- perubahan perilaku yang dikehendaki.
4)
Memberikan perbaikan terhadap pembelajaran, maksudnya model pembelajaran
dapat membantu meningkatkan aktivitas proses mengajar sekaligus meningkatkan
hasil belajar siswa.
Beberapa model
pembelajaran di atas salah satunya terdapat model pembelajaran terpadu. Menurut
Joni, T.R dalam Trianto (2012: 56), pembelajaran
terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara
individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta
prinsip keilmuan, bermakna dan otentik.
Sementara
itu, menurut Saud, dkk (2006: 5), pembelajaran terpadu merupakan pendekatan
yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis
untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa.
Menurut
Fogarty dalam Trianto (2012: 38), terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu,
yaitu: (a) the fragmented model (model tergambarkan), (b) the
connected model (model terhubung), (c) the nested model (model
tersarang), (d) the sequenced model (model terurut), (e) the shared
model (model terbagi), (f) the webbed model (model terjaring), (g) the
threaded model (model tertali), (h) the integrated model (model
terpadu), (i) the immersed model (model terbenam), (j) the networked
model (model jaringan).
Berdasarkan
uraian di atas, menurut Prabowo dalam Trianto (2012: 39), dari kesepuluh tipe
tersebut ada tiga model yang dipandang layak untuk dikembangkan dan mudah
dilaksanakan pada pendidikan formal (pendidikan dasar). Ketiga model ini adalah
model keterhubungan (connected), model jaring laba-laba (webbed)
dan model keterpaduan (integrated).
Berdasarkan
beberapa uraian mengenai jenis-jenis model pembelajaran di atas, peneliti akan
menggunakan salah satu macam dari model pembelajaran terpadu yaitu model
pembelajaran terpadu tipe shared dalam penelitian tindakan kelas ini.
Pembelajaran model
berbagi (shared) merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran
yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan
satu focus pada konsep, ketrampilan dan sikap. Misalnya mata pelajaran
matematika dan IPA menjadi sains. Penggabungan antara konsep pelajaran,
ketrampilan dan sikap yang berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam
satu tema. Pada model ini tema yang memayungi dua mata pelajaran, dimana aspek
konsep, ketrampilan dan sikap menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadi model
shared lebih luas. Oleh karena itu guru perlu mengekspor secara cermat mata
pelajaran yang akan dipadukan.
Model kurikulum berbagi (shared) merupakan model
yang didasarkan pada gabungan pemikiran yang muncul dari dalam berbagai
disiplin ilmu. Metode ini sangat berbeda dengan pendekatan model tematik dalam
hal pengertian konsep. Konsep gabungan antar konsep tersebut muncul
elemen-elemen gabungan dan bukan berasal dari perkenalan tema di luar. Konsep
inilah yang ditunjukan oleh diagram venn sebagai persamaan dalam bagian yang
dapat saling disesuaikan.
No comments:
Post a Comment