Dalam arti luas penduduk atau populasi adalah sejumlah mahluk sejenis yang
mendiami atau menduduki suatu temapt tertentu. Mempelajari penduduk pada
hakikatnya mengadakan pendekatan terhadap tiga sudut pandangan, yaitu:
1.
Untuk memperoleh data penduduk yang nyata;
2.
Untuk memperoleh penafsiran tabiat sosial;
3.
Untuk melakukan aksi sosial, yaitu mengetahui secara komprehensif dengan
mengkombinasikan ketiga segi tersebut.
Adapun ilmu yang mempelajari masalah penduduk adalah demografi. Demografi
berasal dari kata demos yang berarti rakyat; dan graphein yang artinya
menguraikan atau menceritakan (yang hanya terbatas pada fakta dan pengumpulan
data).[3] Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan
mathematik tentang besar komposisi dan distribusi penduduk dan
perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui kelahiran (fertalitas), kematian
(mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Didalam teori kependudukan digunakan untuk menerangkan data, meramal data masa
sekarang dan masa lampau. Ada dua sudut pandang dalam teori kependudukan ini,
yaitu dari segi sosial dan segi naturalistik.
Sudut pandang dari segi sosial dimulai oleh Thomas Robert Maltus dari Inggris
(1766-1804), yang menyatakan bahwa “kemeralatan disebabkan oleh tidak adanya
keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan pangan adalah:
1. Bahan makanan dibutuhkan
untuk hidup;
2.
Nafsu antara pria dan wanita dibutuhkan, dan tetap keadaanya seperti itu.
No comments:
Post a Comment