Peran Guru
Dalam Membangun Pengetahuan Anak
Bermain
membantu anak menambah pengetahuan dan mengenal lingkungan kehidupannya dengan
lebih baik. Melalui belajar dan bermain anak mendapat pengetahuan akan sebab
akibat, hukum gravitasi. Membangun pengetahuan pada anak tidak terlepas dari
peran guru.
Peran
guru diharapan adalah guru yang mampu membangun pengetahuan pada anak dengan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
pada anak dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak
untuk bereksplorasi, sehingga anak mampu membangun pengetahuan dari apa yang
dilakukannya.
A. Guru Sebagai Model
Peran guru adalah menjadi model yang
baik untuk anak. Seluruh tindak tanduk guru diperhatikan dengan seksama dan
dicontoh anak. Anak belajar melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui
indera
B. Guru
Sebagai Teman Bermain
Bermain
merupakan tuntutan dan kebutuhan psikologis & biologis anak. Bermain
merupakan ekspresi dan hiburan bagi anak yang mencakup kesenangan dan tujuan,
baik tubuh dan pikiran. Bermain adalah suatu cara bagi anak untuk belajar
tentang benda-benda dan berhubungan
dengan orang lain atau dengan kata lain bermain adalah suatu cara bagi
anak-anak dalam mengubah dunia untuk mendapatkan keinginannya.
Kunci sukses
mendidik anak adalah kita harus menanamkan terlebih dahulu sikap formal tetapi
bersahabat dalam hubungan antara guru dengan anak-anak didik, sehingga situasi
belajar melalui bermain. Sikap guru yang dapat menjadi teman bagi anak juga
anak membuat kemampuan anak untuk bersosialisasi lebih cepat terbentuk.
C. Guru
Sebagai Motivator
Guru harus mampu menjadi
motivator anak dalam membangun pengetahuan. Guru harus mampu memotivasi anak
dalam melakukan kegiatan agar anak tidak mudah menyerah. Guru memberikan
motivasi (mendorong) anak untuk bertanya tentang suatu masalah.
D. Guru
Sebagai Fasilitator
Sosok guru
dituntut sebagai seorang profesional yang memiliki cara pandang era
pengetahuan, wawasan masa depan, keunggulan keimanan dan ketakwaan, penguasaan
iptek, etos kerja dan disiplin, profesionalisme, kerja sama dan belajar.
Guru mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada
saat kegiatan belajar dan bermain berlangsung. Guru harus mengubah pasif
menjadi kreatif & dinamis. Guru profesional mengubah
peran yang semula sebagai orator verbalistis menjadi kekuatan dinamis dalam
menciptakan suatu suasana dan lingkungan belajar yang invitation learning environment.
No comments:
Post a Comment