Tuesday, October 23, 2018

Aktivitas Siswa


Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu
siswa belajar. Dalam proses pembelajaran, siswalah yang menjadi subyek, dialah
pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pembelajaran yang menuntut siswa banyak
melakukan aktivitas belajar sendiri atau mandiri. Hal ini bukan berarti membebani
siswa dengan banyak tugas, aktivitas atau paksaan-paksaan. Tetapi siswa belajar
mandiri dengan materi-materi yang telah diberikan agar siswa lebih berminat dalam belajar dan berkembang pikiranya dengan tujuan ilmu yang didapat secara
mandiri bermanfaat bagi masa depanya. Dalam pelaksanaanya kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa bukan berarti guru tidak begitu banyak
melakukan aktivitas, tetapi guru selalu member petunjuk tentang apa yang harus
dilakukan siswa, mengarahkan, menguasai, dan mengadakan evaluasi (Ibrahim &
Nana, 2003:27). Dengan demikian dalam suatu proses pembelajaran siswa yang
harus aktif, fungsi guru hanya sebatas membantu, sehingga proses kemandirian
belajar dapat tercapai.
Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi pembelajaran sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Dalam kegiatan belajar, subyek didik atau siswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas (Sardiman, 2003:95). Dalam proses
kemandirian belajar siswa diperlukan aktivitas, siswa bukan hanya jadi obyek tapi
subyek didik dan harus aktif agar proses kemandirian dapat tercapai.
Hamalik (2005:175) juga menjelaskan nilai aktivitas dalam pembelajaran,
yaitu :
a.         Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
b.        Beraktivitas sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral.
c.         Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa.
d.        Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.
e.         Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis.
f.         Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan orang tua dengan guru.
g.        Pembelajaran dilaksanankan secara konkret sehingga mengembangkan pemahaman berfikir kritis serta menghindari verbalitas.
h.        Pembelajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat.
Aktivitas pembelajaran kemandirian agar dapat berhasil memerlukan keaktifan siswa dalam beraktivitas baik secara personal maupun secara kelompok. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman berfikir kritis, minat dan kemampuan sendiri. Dalam beraktivitas pembelajaran juga memerlukan hubungan erat antara sekolah dengan masyarakat, orang tua dengan guru.
Diedrich (dalam Sardiman, 2007 : 101) menyebutkan jenis-jenis aktivitas
dalam belajar, yang dapat digolongkan sebagai berikut :
a.    Visual activities, yang termasuk di dalamnya memperhatikan gambar, melakukan percobaan, menanggapi pekerjaan orang lain.
b.    Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
c.    Listening activities, sebagai contoh : mendengarkan : uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
d.   Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
e.    Drawing activities, misalnya : menggambar, membuat peta, diagaram, grafik.
f.     Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain : melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak
g.    Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, membuat hubungan, mengambil keputusan.
h.    Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Jenis aktivitas belajar sangat mendukung dalam hal keterlaksanaan suatu proses pembelajaran mandiri. Pembelajaran kemandirian membutuhkan suatu keaktifan siswa seperti mengerjakan tugas, menanggapi pekerjaan teman, mendengarkan penjelasan, melakukan percobaan.


No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive