Hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi
dan keterampilan. Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
a.
Informasi verbal yaitu kapabilitas
mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b.
Keterampilan intelektual yaitu
kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan intelektual terdiri
dari kemampuan mengategorisasikan, kemampuan analitis fakta-fakta konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
c.
Strategi kognitif yaitu kecakapan
menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini
meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d.
Keterampilan motorik yaitu
kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urutan dan koordinasi,
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. (Suprijono, 2009:6)
Hasil belajar merupakan hal
yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari
sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik
bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut
terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan
dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
Hasil juga bisa diartikan adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Hasil belajar merupakan
suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat
evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak
pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.
Menurut Woordworth (dalam
Ismihyani 2000), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari proses belajar. Woordworth juga mengatakan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah
akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang
telah dicapai.
Dari penjelasan beberapa
ahli, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses
perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan
kegiatan belajar mengajar ialah perubahan tingkahlaku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi.
Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai
proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru dalam
pencapaian hasil belajar siswa.
Berdasarkan teori Taksonomi
Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah
antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Ranah Kognitif (Pengetahuan)
Berkenaan dengan hasil
belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. a)
Pengetahuan, dalam hal ini siswa diminta untuk mengingat kembali satu atau
lebih dari fakta-fakta yang sederhana. b) Pemahaman, yaitu siswa diharapkan
mampu untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara
fakta-fakta atau konsep. c) Penggunaan/ penerapan, disini siswa dituntut untuk
memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih generalisasi/ abstraksi
tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, cara) secara tepat untuk diterapkan
dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar. d) Analisis, merupakan
kemampuan siswa untuk menganalisis hubungan atau situasi yang kompleks atau
konsep-konsep dasar. e) Sintesis, merupakan kemampuan siswa untuk menggabungkan
unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru. f) Evaluasi, merupakan kemampuan
siswa untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk
menilai suatu kasus.
Dalam
proses belajar mengajar, aspek kognitif inilah yang paling menonjol dan bisa
dilihat langsung dari hasil tes. Dimana disini pendidik dituntut untuk melaksanakan
semua tujuan tersebut. Hal ini bisa dilakukan oleh pendidik dengan cara
memasukkan unsur tersebut ke dalam pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan yang
diberikan kepada siswa harus memenuhi unsur tujuan dari segi kognitif, sehingga
peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
2. Ranah Afektif (Sikap)
Berkenaan dengan sikap dan
nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab
atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau
kompleks nilai. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan
ekternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai standar prilaku.
3. Ranah Psikomotor
Tujuan
ranah psikomotorik berhubungan dengan ketrampilan motorik, manipulasi benda
atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan. Kibler,
Barket, dan Miles mengemukakan taksonomi ranah psikomotorik meliputi gerakan
tubuh yaang mencolok, ketepatan gerakan yang dikoordinasikan, perangkat
komunikasi nonverbal, dan kemampuan berbicara.
Tipe hasil belajar kognitif
lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun
hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil
penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Hasil belajar digunakan
oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan
pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan
diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Hasil belajar yang
dicapai seseorang merupakan hasil belajar yang diperoleh melalui proses belajar
dan dipengaruhi oleh faktor yang bersifat internal atau eksternal. Perubahan
yang terjadi biasanya dapat dilihat dengan bertambah baiknya atau meningkatnya
kemampuan yang dicapai seseorang. Pengertian hasil belajar merupakan segala
sesuatu yang diperoleh, dikuasai atau merupakan hasil proses belajar mengajar.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah ke mampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa
setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment