Model shared adalah suatu pendekatan belajar
mengajar yang menggabungkan Dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep,
sikap dan ketrampilan yang sama. Penggabungan antara konsep pelajaran,
keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi
dalam satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.
Dalam disiplin komplementer tersebut, perencanaan partner dan atau pengajaran
Memfokuskan pada konsep, ketrampilan, dan sikap, yang terbagi (shared).
Langkah-langkah pembelajaran
model shared:
1. Guru
menentukan dua disiplin ilmu yang yang dapat difokuskan pada konsep, sikap, dan
ketrampilan yang sama.
2. Guru
menentukan tema dari dua disiplin ilmu yang telah dipilih.
3. Guru
memilih konsep, kegiatan atau informasi yang dapat mendorong belajar siswa
untuk memberikan pengalaman bagi siswa tersebut.
Proses pengembangan
pembelajaran terpadu model shared
meliputi :
1.
Menganalisis GBPP dari setiap mata
pelajaran yang akan dipadukan misalnya IPS dengan Matematika, IPS dengan IPA
atau IPS dan Bahasa Indonesia.
2.
Menentukan konsep, ketrampilan dan
sikap terhadap mata pelajaran yang dipilih.
3.
Menalokasikan waktu dengan benar
sesuai dengan konsep yang akan disampaikan.
4.
Kegiatan pembelajaran disesuaikan
dengan perkembangan anak dengan menggunakan lingkungan sehingga segala sesuatu
yang terjadi di masyarakat yang akhirnya pembelajaran terpadu bermanfaat bagi
kehidupan siswa sehari-hari.
Dalam pengembangan
pembelajaran terpadu model shared
perlu memperhatikan mengenai :
1.
Urutan penyajian sehingga mudah memahami
konsep
2.
Kegiatan hendaknya menarik
perhatian siswa
3.
Suasana belajar menyenangkan
4.
Menggunakan alat bantu/alat peraga
5.
Setiap kali kegiatan siswa dilatih
membuat laporan lisan maupun tulisan
6.
Hasil diskusi dilaporkan secara
bergantian sehingga siswa memiliki rasa tanggung jaeab akan tugas yang
diberikan
Dalam mengembangkan
pembelajaran model shared evaluasi dilakukan melalui :
1.
Tugas kelompok maupun individu
2.
Penilaian dilakukan pada proses
pembelajaran langsung
3.
Penilaian produk atau hasil karya
siswa dapat dilakukan tes formatif dan sumatif
Kelebihan model ini terletak pada :
1.
Kemudahan dalam menggunakannya sebagai
langkah awal maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat
disiplin ilmu
2.
Dengan menggabungkan disiplin ilmu
serupa yang saling tumpah tindih akan memungkinkan mempelajari konsep lebih
dalam
3.
Lebih mudah untuk menjadwalkan periode
perencanaan bagi sebuah tim yang terdiri dari dua guru dari pada menyulap
jadwal untuk tim yang terdiri dari empat orang guru
4.
Dua orang guru dapat menggabungkan jam
pelajarannya bersama-sama untuk menciptakan hambatan waktu yang lebih besar.
Kekurangan model ini adalah :
1.
Hambatan waktu yang diperlukan
untuk mengembangkan model ini
2.
Fleksibilitas dan kompromi
berperan penting dalam keberhasilan implementasi model ini
3.
Memerlukan kepercayaan dalam
kerjasama tim secara bersamaan
4.
Model integrasi antar dua disiplin
ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerja sama dalam fase awal
5.
Untuk menemukan konsep kurikulum
yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang
mendalam.
Model ini cocok ketika berbagai bidang studi
dikelompokkan dalam kelompok besar seperti ilmu sastra/seni praktis. Model ini
juga memfasilitasi langkah awal implementasi menuju kurikulum terpadu. Model
ini merupakan model yang aktif untuk menggunakan dua disiplin sebagai tahap
intermediate menuju tim dengan empat disiplin yang jauh lebih rumit dan
komplek.
No comments:
Post a Comment