Wednesday, October 24, 2018

Manfaat bermain Bagi Anak

Dalam kegiatan bermain setiap anak mendapat berbagai bentuk manfaat yang dirasakannya. Adapun manfaat yang dapat dirasakan anak mencakup berbagai aspek yaitu:
a. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik
Bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat. Otot-otot tubuh akan menjadi kuat, selain itu anak dapat menyalurkan energi yang berlebihan sehingga anak tidak merasa gelisah.
b.  Manfaat bermain untuk perkembangan aspek motorik kasar dan motorik halus
Saat masih bayi, anak tidak berdaya karena ia belum bisa menggunakan anggota tubuh, saat usia tiga bulan anak tersebut mulai mencoba meraih mainannya. Dari sini anak sudah mulai belajar mengkoordinasikan (menyelaraskan) gerakan mata dengan tangan, saat usia satu tahun anak senang memegang pensil untuk membuat coretan-coretan dan secara tidak langsung anak sudah melakukan gerakan-gerakan motorik halus yang diperlukan saat menulis, sekitar usia tiga tahun anak tersebut sudah bisa membuat garis lengkung, usia empat dan lima tahun anak sudah mulai menggambar bentuk-bentuk. Aspek motorik kasar juga dapat dikembangkan dengan bermain kejar-kejaran dengan teman seusianya.
c.  Manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial
Dalam kegiatan bermain anak, si anak akan belajar berkomunikasi dengan teman seusianya dan mulai belajar hak milik dengan orang lain. Melalui bermain peran, anak juga akan belajar menjadi seorang ayah, ibu, pembantu, dan lain-lain. Yang akan memberikan anak tersebut pengetahuan yang lebih luas dan mulai belajar rasa tanggungjawab.
d.  Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian
Dalam bermain juga anak bisa mengungkapkan emosinya seperti contoh di atas, bahwa anak akan bermain boneka-bonekaan dan memukul-mukul boneka tersebut sesukanya, karena anak tersebut sudah dimarahi secara fisik oleh orang tuanya. Anak-anak suka belajar bagaimana dan apa yang harus dilakukan saat di tengah-tengah kelompok, bagaimana dia bersikap jujur, murah senyum, tulus, bertanggungjawab, dan lain-lain.
e. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi
Aspek kognisi ini diartikan sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar, kreativitas, kemampuan berbahasa, serta daya ingat. Dalam kehidupannya anak-anak akan perlu berkomunikasi, yang pada mulanya hanya dengan bahasa tubuh, seiring dengan bertambahnya usia dan bertambah perbendaharaan kata, maka anak tersebut akan mulai berkomunikasi secara lisan.
f. Manfaat bermain untuk mengasah ketajaman penginderaan
Pada anak masa pra sekolah perlu dikembangkan ketajaman atau kepekaan penglihatan dan pendengaran, hal ini agar anak lebih mudah dalam belajar mengenal dan mengingat bentuk-bentuk. Tanpa kita sadari anak-anak sejak bayi sudah mulai belajar jenis-jenis suara, seperti mengenali suara ayah dan ibunya. Dan anak juga sudah mulai belajar mengingat warna-warna yang ada di sekitarnya.
g. Manfaat bermain untuk mengembangkan keterampilan fisik
Bila seorang anak mempunyai tubuh yang sehat dan kuat maka anak tersebut akan sangat aktif dalam bermain, seperti kejar-kejaran, melompat dan bahkan bergulingan, dengan sendirinya anak akan siap untuk melakukan kegiatan yang lebih sulit.
h. Pemanfaatan bermain sebagai media terapi
Bermain juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara mental, seperti contoh:
1)   Anak yang agresif, suka menyerang orang lain, agresivitas muncul karena gangguan emosional diderita anak, mungkin anak diperlakukan terlalu keras oleh orang tuanya.
2)   Anak yang sulit bergaul, hal ini karena anak kurang bermain dan dia jarang sekali berkomunikasi dengan anak seusianya.

3. Permainan Menulis Di Atas Pasir
            Banyak anak-anak menyukai bermain dengan pasir. Pasir sendiri bertekstur lembut yang enak dipegang dan digenggam oleh tangan kecil anak. Selain itu, bahan ini bersifat multiguna karena mudah diubah bentuknya ke bentuk lain sehingga dapat menghasilkan sebuah karya seni sesuai daya imajinasi anak.
            Di dalam kelas, anak-anak kecil sebaiknya bisa menelusuri kegairahan menyentuh pasir dan air. Awalnya mereka mungkin bisa melakukan tanpa peralatan yang banyak. Peralatan mereka bisa melakukan permainan yang cukup rumit seperti menggunakan gelas pengukur, sendok pengukur, pengocok telur, boneka, kain pencuci, dan sebatang sabun. Anak yang lebih besar memang sangat menyukai hal-hal yang rumit, seperti menggunakan ranting pohon, batu-batuan, biji-bijian, gabus, busa, kapal untuk menelusuri setiap ide.
            Pada penelitian ini permainan menulis di atas pasir yang akan dilaksanakan yaitu berada di luar dan dalam ruangan. Pada tahap pertama kegiatan dilakukan di luar ruangan yang dilaksanakan secara berkelompok. Peneliti menyediakan pasir yang disimpan beralaskan koran/karung bekas. Anak bekerja secara berkelompok untuk meratakan pasir dan membuat berbagai bentuk di atas pasir tersebut.
            Pada tahap kedua kegiatan dilaksanakan di dalam ruang. Pasir disediakan berada di atas baki/nampan. Pada kegiatan ini anak belajar tidak belajar secara berkelompok lagi tapi individual karena pasir yang disediakan berada di tempat yang lebih kecil. Anak diperintahkan untuk membuat bentuk seperti garis lurus, garis miring, garis lengkung dan lain-lain.
            Setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu berupa permainan menulis di atas pasir, peneliti melakukan observasi terhadap perkembangan anak. Hal ini merupakan bagian dari penilaian yang dilakukan sebagai bahan evaluasi dalam melakukan tindakan berikunya.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive