Wednesday, November 21, 2018

Kualitas Air


Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari yang memenuhi syarat fisika, kimia, dan bakteriologi (Departemen Kesehatan RI, 1990 dalam Setyowati, 2007: 63). Menurut menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor: 416/Menkes/Per/IX/1990, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Air yang tidak murni rumus molekulnya yaitu H2O + X. Komponen X dapat berupa bahan terlarut, mikroorganisme terdiri dari bakteri, plankton, polen, dan bahan lain yaitu asap serta buih. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak lepas dari kehidupan manusia karena setiap orang merupakan konsumen dari air. Kualitas air tanah ditentukan oleh tiga sifat utama yaitu sifat fisis, sifat khemis dan sifat biologi.
a.      Sifat fisik
Sifat fisik air yaitu meliputi keadaan air yang dapat dilihat dan dirasakan oleh alat indra manusia. Air bersih yang layak dikonsumsi manusia adalah air jernih artinya air harus tidak berwarna, tidak  berasa, tidak berbau, dan Suhu air hendaknya dibawah sela udara yaitu sejuk kurang lebih 25 ºC (Departemen Kesehatan, dalam Puspitasari, 2004).
Tabel 1
Parameter Kadar Air yang Disyaratkan

No
Sifat Fisik Air
Kadar yang Disyaratkan
1
Keasaman
 7,0 sampai 8,5
2
Bahan – bahan padat
 Tidak melebihi 50 mg/lt
3
Warna ( skala Pt CO )
Tidak melebihi kesatuan
4
Rasa
Tidak mengganggu
5
Bau
Tidak mengganggu
(Sumber: Totok Sutrisno dalam Setyowati, 2007: 56)
b.      Kualitas secara kimia
Kualitas air secara kimia dapat diukur dengan beberapa parameter sebagai berikut:
1)      Derajat keasaman dan kebasaan (pH)
Keasaman dan kebasaan air adalah penting dalam menjernihkan air, sedang untuk mempercepat kejernihan air dapat dilakukan dengan mengendapkan yaitu dengan menambah ammonium sulfat diperlikan dalam milligram, kalsium karbonat dalam liter. Keasaman air umumnya disebabkan karena gas oksida yang larut dalam air itu menjadi asam karbonat (HCO3). Keasaman dan kebasaan dapat diukur dengan alat pH meter. Air yang baik memiliki pH netral yaitu pH = 7 yang berarti menunjukkan bahwa jumlah ion H+ sama dengan jumlah ion OH-. air dengan pH > dinyatakan asam yang menunjukkan jumlah ion OH- lebih kecil dari H+, sedangkan air dalam ph < 7 dinyatakan basa yang berarti  bahwa OH- ≥ dari H+ air murni mempunyai pH=7 pada temperature 25 º C (Departemen Kesehatan, 2002: 30).
2)      BOD (Biochemical Oxygen Demand)
BOD adalah jumlah oksigen terlarut oleh organisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetapi hanya mengukur secara relative jumlah oksigen yang dibutuhkan. Makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut makin baik, kandungan BOD yang dianjurkan adalah 6 mg/lt, makin besar nilai BOD maka kualitas air tersebut makin buruk (Departemen Kesehatan, 2002: 30).
3)      COD (Chemical oxygen demand)
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan, seperti kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air. Kandungan COD dalam air bersih maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/lt (Departemen Kesehatan, 2002: 31).
c.       Kesadahan atau kekerasan (Total hardness = Hr)
Kesadahan dan kekerasan di sebabkan oleh kandungan Ca  dan Mg. Kesadahan ada 2 macam yaitu kesadahan karbonat biasanya disebabkan oleh karbonat dan bikarbonat dari kalsium dan magnesium, kesadahan ini dapat dihilangkan dengan memanaskan air. Kesadahan non karbonat disebabkan oleh sulfat (SO4), florida dan magnesium dan kalsium, kesadahan ini tidak dapat dihilangkan dengan panas yang disebut kesadahan permanen (Departemen Kesehatan, 2002: 31).
d.      Jumlah garam (Total dissolved solids =TDS)
Jumlah garam yang terlarut atau TDS adalah jumlah konsentrasi garam yang terkandung di dalam air. Klasifikasi air berdasarkan jumlah garam terlarut menurut Hem (Douwer, 1978 dalam Setyowati, 2007) adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Jumlah Garam Terlarut Dalam Air

No
Jumlah Garam Terlarut (mg/lt )
Jenis Air
1
Kurang dari 1.000
Tawar
2
3000 -  10.000
Manis
3
10.000 – 35.000
Sangat Manis
4
Lebih dari 35.000
Asin
(Sumber: Departemen Kesehatan, 2003; 31)
e.       Daya hantar listrik (Electrik conductance )
Sifat penghantar listrik dari air disebut daya hantar listrik . air yang banyak mengandung garam akan mempunyai harga DHL yang tinggi. Alat yang digunakan untuk mengukur DHL adalah EC meter, karena satuannya sangat kecil maka digunakan satuan mikroseimen atau mikromhos. DHL di ukur dengan suhu standar pada 25 ºC . Air yang banyak mengandung zat garam berarti tidak baik untuk kesehatan manusia (Departemen Kesehatan, 2002: 32).             
Tabel 3
Klasifikasi Air Berdasarkan Harga Daya Hantar Listrik
No
DHL (µmho/sm pada 25 ºC)
Macam air
1
0,055
Air murni
2
0,5 – 5,0
Air Suling
3
5,0 – 30,0
Air hujan
4
30,0 – 2.000
Air tanah
5
35.000 – 45.000
Air laut
(Sumber: Departemen Kesehatan, 2003; 32)
f.       Kandungan ion
Kandungan ion, berupa kation, anion atau ion logam. Untuk mengetahui besarnya ion-ion yang terkandung dalam air dapat dilakukan dengan volumetric, calorimetric flame fotometri, spektrometri. Ion-ion penting yang terkandung antara lain, Na, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, F, NH4, CO2, dll. Keberadaan ion-ion logam biasanya jarang ada, akan tetapi ion-ion yang bersifat sebagai racun antara lain As, Pb, Se, Cr, Cd, Hg, CO (Departemen Kesehatan, 2002: 33).
g.      Sifat Biologi (Bakteriologi)

Kandungan biologi dalam air terutama adalah bakteriologi. Perhitungan kandungan bakteri coli dilakukan dengan pendekatan, menggunakan daftar MPN dari Honskins. Caranya ambil sebanyak 15 tabung, pada setiap 5 tabung diisi 10 ml, 1 ml dan 0,1 ml. pada maing- masing tabung ditambahkan beberapa tetes lauryl tryptose broth kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 35 ºC. Dicatat tabung- tabung mana yang mengeluarkan gas atau yang disebut positif dengan menggunakan MPN dapat diketahui jumlah bakteri coli dalam 100 ml air (Departemen Kesehatan, 2002: 29).

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive