Wednesday, November 21, 2018

Penerapan Pendekatan Realistik


1. Pengertian
            Pendekatan adalah jalan yang ditempuh oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran ditinjau dari bagaimana menyajikan materi.
            Pendekatan realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran. Anya World(2010)
            Dalam realistik siswa dikenalkan dengan masalah sehari-hari yang nyata agar siswa dapat lebih memahami materi, karena apabila dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa dapat mengingat lebih tajam.
            Realistic Mathematic Education (RME) mencerminkan suatu pandangan tentang matematika sebagai sebuah subject matter, bagaimana anak belajar matematika, dan bagaimana matematika diajarkan. Tim Pengembang Ilmu Pemdidikan (2009:177).
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Italia), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “realing learning”. H. Erman Suherman Ar, Drs., M.pd dkk (2001:17).
Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa dari logika. H. Erman Suherman Ar, Drs., M.pd dkk (2001:17).
Ada kelebihan dan kerumitan penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME), yaitu:
1.   Beberapa kelebihan dari Realistic Mathematic Education (RME) antara lain:
1.1       Realistic Mathematic Education (RME) memberikan pengertian yang jelas dan operasional kpada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari (kehidupan dunia nyata) dan kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia.
1.2       Realistic Mathematic Education (RME) memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matematika adalah suatu budang kajian yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa tidak hanya oleh mereka yang disebut pakar dalam bidang tersebut.
1.3       Realistic Mathematic Education (RME) memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan tidak harus sama antara orang yang satu dengan orang yang lain. Setiap orang bisa menemukan atau menggunakan cara sendiri, asalkan orang itu bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal atau masalah tersebut. Selanjutnya dengan membandingkan cara penyelesaian yang satu dengan cara penyelesaian yang lain, akan bisa diperoleh cara penyelesaian yang paling tepat, sesuai dengan proses penyelesaian soal atau masalah tersebut.
1.4       Realistic Mathematic Education (RME) memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dan untuk mempelajari matematika orang harus menjalani prose situ dan berusaha menemukan sendiri konsep-konsep matematika, dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tau (misalnya guru). Tanpa kemauan untuk menjalani senduru proses tersebut, pembelajaran yang bermakna tidak akan terjadi.
2.   Sedangkan beberapa kerumitan dalam Realistic Mathematic Education (RME) antara lain:
2.1       Upaya mengimplementasikan Realistic Mathematic Education (RME), membutuhkan perubahan pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal yang tidak mudah untuk dipraktekan, misalnya mengenai siswa, guru dan peranan soal kontekstual. Di dalam Realistic Mathematic Education (RME) siswa tidak lagi dipandang sebai pihak yang mempelajari segala sesuatu yang sudah “jadi”, tetapi sebagai pihak yang aktif mengkontruksi konsep-konsep matematika . Guru dipandang lebih sebagai pendamping bagi siswa.
2.2       Pencarian soal-soal kontekstual yang memenuhi syarat-syarat yang dituntut Mathematic Education (RME) tidak selalu mudah untuk setiap topic matematika yang erlu dipelajari siswa, terlebih lagi karena soal-soal tersebut harus bisa diselesaikan dengan bermacam-macam cara.
2.3       Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk menyelesaikan soal, juga bukanlah hal yang mudah bagi seorang guru.
2.4       Proses pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui kontekstual , proses pematematikaan horizontal dan proses pematematikaan vertical juga bukan merupakan sesuatu yang sederhana, karena proses dan mekanisme, berfikir siswa harus diikuti dengan cermat, agar guru bisa membantu siswa dalam melakukan penemuan kembali terhadap knsep-konsep matematika tertentu, Sofa(2008).

2. Tujuan Pendekatan Realistik

      Dalam pembelajaran realistik siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga memberikan hasil belajar yang lebih bermakna bagi siswa. Realistik merupakan pendekatan yang sangat berguna dalam pembelajaran matematika, siswa dapat lebih baik mengingat pelajarn yang diberikan karna dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang bersifat nyata.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive