1. Pengertian
Pendekatan adalah jalan yang
ditempuh oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran ditinjau dari bagaimana
menyajikan materi.
Pendekatan realistik adalah suatu
pendekatan yang menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak
pembelajaran. Anya World(2010)
Dalam realistik siswa dikenalkan
dengan masalah sehari-hari yang nyata agar siswa dapat lebih memahami materi, karena
apabila dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa dapat mengingat lebih tajam.
Realistic
Mathematic Education (RME) mencerminkan suatu pandangan tentang matematika
sebagai sebuah subject matter, bagaimana
anak belajar matematika, dan bagaimana matematika diajarkan. Tim Pengembang
Ilmu Pemdidikan (2009:177).
Istilah mathematics (Inggris),
mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico (Italia),
matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde
(Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica,
yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike,
yang berarti “realing learning”. H.
Erman Suherman Ar, Drs., M.pd dkk (2001:17).
Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berfikir, oleh karena itu
logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi dari
matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa dari logika. H. Erman
Suherman Ar, Drs., M.pd dkk (2001:17).
Ada kelebihan dan kerumitan penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME), yaitu:
1. Beberapa kelebihan dari Realistic Mathematic Education (RME)
antara lain:
1.1 Realistic Mathematic Education (RME)
memberikan pengertian yang jelas dan operasional kpada siswa tentang
keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari (kehidupan dunia
nyata) dan kegunaan matematika pada umumnya bagi manusia.
1.2 Realistic Mathematic Education (RME)
memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matematika
adalah suatu budang kajian yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh
siswa tidak hanya oleh mereka yang disebut pakar dalam bidang tersebut.
1.3 Realistic Mathematic Education (RME)
memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa cara
penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan tidak harus sama
antara orang yang satu dengan orang yang lain. Setiap orang bisa menemukan atau
menggunakan cara sendiri, asalkan orang itu bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan soal atau masalah tersebut. Selanjutnya dengan membandingkan cara
penyelesaian yang satu dengan cara penyelesaian yang lain, akan bisa diperoleh
cara penyelesaian yang paling tepat, sesuai dengan proses penyelesaian soal
atau masalah tersebut.
1.4 Realistic Mathematic Education (RME)
memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam
mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dan
untuk mempelajari matematika orang harus menjalani prose situ dan berusaha
menemukan sendiri konsep-konsep matematika, dengan bantuan pihak lain yang
sudah lebih tau (misalnya guru). Tanpa kemauan untuk menjalani senduru proses
tersebut, pembelajaran yang bermakna tidak akan terjadi.
2. Sedangkan beberapa kerumitan
dalam Realistic Mathematic Education
(RME) antara lain:
2.1 Upaya
mengimplementasikan Realistic Mathematic
Education (RME), membutuhkan perubahan pandangan yang sangat mendasar
mengenai berbagai hal yang tidak mudah untuk dipraktekan, misalnya mengenai
siswa, guru dan peranan soal kontekstual. Di dalam Realistic Mathematic Education (RME) siswa tidak lagi dipandang
sebai pihak yang mempelajari segala sesuatu yang sudah “jadi”, tetapi sebagai
pihak yang aktif mengkontruksi konsep-konsep matematika . Guru dipandang lebih
sebagai pendamping bagi siswa.
2.2 Pencarian
soal-soal kontekstual yang memenuhi syarat-syarat yang dituntut Mathematic Education (RME) tidak selalu
mudah untuk setiap topic matematika yang erlu dipelajari siswa, terlebih lagi
karena soal-soal tersebut harus bisa diselesaikan dengan bermacam-macam cara.
2.3 Upaya
mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk menyelesaikan soal,
juga bukanlah hal yang mudah bagi seorang guru.
2.4
Proses pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui kontekstual , proses
pematematikaan horizontal dan proses pematematikaan vertical juga bukan
merupakan sesuatu yang sederhana, karena proses dan mekanisme, berfikir siswa
harus diikuti dengan cermat, agar guru bisa membantu siswa dalam melakukan
penemuan kembali terhadap knsep-konsep matematika tertentu, Sofa(2008).
2. Tujuan
Pendekatan Realistik
Dalam
pembelajaran realistik siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan
sikap dan pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuan
masing-masing sehingga memberikan hasil belajar yang lebih bermakna bagi siswa.
Realistik merupakan pendekatan yang sangat berguna dalam pembelajaran
matematika, siswa dapat lebih baik mengingat pelajarn yang diberikan karna
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang bersifat nyata.
No comments:
Post a Comment