Metode bercerita merupakan
salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membuatkan cerita
kepada anak secara lisan. Cerita yang dibuatkan guru harus menarik dan
mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan.
Dunia kehidupan anak itu
penuh suka cita maka kegiatan bercerita harus diusahakan dapat memberikan
perasaan gembira, lucu dan mengasikkan serta menjadi pengalaman bagi anak Tk
yang bersifat unik dan menarik. Kemudian yang menggetarkan perasaan anak dan
memotivasi untuk mengikuti cerita itu sampai tuntas.
Motivasi diartikan sebagai
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motivasi merupakan daya
penggerak dari dalamm diri subjek untuk melakukan aktivitas tertentu demi
tercapainya suatu tujuan.
Berdasarkan keterangan
diatas maka metode dan motivasi saling berhubungan, karena metode adalah suatu
teknik atau cara guru dalam memberikan proses belajar mengajar, sedangkan
motivasi adalah usaha guru dalam memberikan dorongan-dorongan agar anak mau
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh guru. Sehingga anak tersebut
menjadi meningkat dari kemampuan pengetahuan keterampilan dan sikap.
Khususnya kemampuan
berbahasa anak akan termotivasi untuk mengembangkan kemapuan berbahasa karena
metode bercerita di taman kanak-kanak sangatlah disenangi oleh anak.
Anak akan termotivasi
untuk mengembangkan imajinasi karena ada rangsangan dorongan dari luar. Dan
anak akan termotivasi untuk semangat belajar karena ada alat peraga yang
menarik untuk mengembangkan kemampuan berbahasa.
Dengan metode bercerita
anak akan melatih daya tangkap untuk mengembangkan pengetahuan dan sikapnya
dalam kemampuan berbahasa.
Dalam usaha ini tugas guru
ialah memotivasi anak untuk belajar seraya bermain demi tercapainya tujuan yang
diharapkan dan sebagai guru Tk haruslah kreatif, inovatif dan imajinasi untuk
memotivasi anak agar berusaha mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan
program yang telah ditentukan. Dengan adanya hubungan yang jelas pada motivasi
dalam penggunaan metode bercerita maka kemampuan berbahasa menjadi tujuan agar
anak didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Oleh karena
itu berkomunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan
bersosialisasi dengan orang lain.
No comments:
Post a Comment