Ditinjau dari sisi guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran
berupa kegiatan guru menyampaikan atau membelajarkan kepada peserta didik (teaching activity). Sebaliknya, ditinjau
dari sisi peserta didik, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa
mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran (learning activity).
Secara khusus dalam belajar, kegiatan peserta
didik dapat dikelompokkan menjadi menghafal, menggunakan, menemukan, dan
memilih.
Penjelasan dan contoh berikut adalah minimal. Guru
dipersilakan melakukan pengembangan disesuaikan dengan metode-metode lebih
mutakhir yang dimiliki:
1)
Menghafal
Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan menghafal
parafrase (remember paraphrase).
Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi
pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya nama
orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau
komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak
harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa
atau kalimat sendiri (hafal parafrase).
Yang penting peserta didik paham atau mengerti, misalnya paham inti isi
Pembukaan UUD 1945, definisi saham, dalil Archimedes, dsb.
2) Menggunakan/Mengaplikasi
Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam
proses pembelajaran peserta didik perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan,
menerapkan atau mengaplikasi materi yang telah dipelajari.
Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka
pengambilan putusan. Contoh, berdasar
hasil penggalian ditemukan fakta terdapatnya emas perhiasan yang sudah jadi,
setengah jadi, perhiasan yang telah rusak, tungku, bahan emas batangan di bekas
peninggalan sejarah di Desa Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah. Dengan menggunakan fakta tersebut,
ahli sejarah menyimpulkan bahwa lokasi tersebut adalah bekas tempat pengrajin
emas.
Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun
proposisi, dalil, atau rumus. Seperti diketahui, dalil atau rumus merupakan
hubungan antara beberapa konsep. Misalnya,
dalam berdagang “Jika penjualan lebih besar daripada modal maka akan terjadi laba atau untung”.
Konsep-konsep dalam jual beli tersebut meliputi penjualan, biaya modal, laba,
untung, dan konsep “lebih besar”.
Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan
untuk menggenerali-sasi dan membedakan. Contoh, seorang anak yang telah
memahami konsep “jam adalah alat penunjuk
waktu”, akan dapat menggeneralisasi bahwa bagaimanapun berbeda-beda
bentuk dan ukurannya, dapat menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah jam.
Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk
memecahkan masalah pada kasus-kasus lain. Contoh, seorang peserta didik yang telah mampu menghitung luas persegi
panjang setelah mempelajari rumusnya,
dapat menentukan luas persegi panjang di mana pun dan berapa pun
besarnya panjang dan lebar persegi panjang yang harus dihitung luasnya.
Penggunaan materi prosedur adalah untuk
dikerjakan atau dipraktikkan. Seorang
peserta didik yang telah menguasai cara dan berlatih mengendarai sepeda motor, dapat mengendarai
sepeda motor tersebut.
Penggunaan prosedur (psikomotorik) adalah untuk mengerjakan tugas atau melakukan suatu
perbuatan. Sebagai contoh, peserta didik dapat mengendarai sepeda motor setelah
menguasai langkah-langkah atau prosedur mengendarai sepeda motor.
Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai
nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, peserta didik berhemat air
dalam mandi dan mencuci setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya
bersikap hemat.
3) Menemukan
Penemuan di sini adalah menemukan cara memecahkan masalah-masalah baru
dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan,
merupakan hasil belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi
kognitif. Misalnya, setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang
peserta didik dapat membuat peralatan penyiram pot gantung menggunakan
pipa-pipa paralon. Contoh lain, setelah mempelajari sifat-sifat angin yang
mampu memutar baling-baling peserta didik dapat membuat prototipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk mendapatkan
air tanah.
4) Memilih
Memilih di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan
dengan memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Misalnya memilih membaca novel daripada membaca tulisan ilmiah. Memilih
mentaati peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih
melanggar tetapi tidak terlambat, dsb.
No comments:
Post a Comment