Roger dan David Johnson
mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untik mencapai hasil yang maksimal, terdapat
lima unsur model pembelajaran gotong royong yang harus diterapkan. (1) saling
ketergantungan positif, (2) tanggung jawab perseorangan, (3) tatap muka, (4)
komunikasi antar anggota, (5) evaluasi proses kelompok.
- Saling
Ketergantungan
Untuk menciptakan kelompok
kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga
setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain
bisa mencapai tujuan mereka. Dalam metode Jigsaw, Aronson menyarankan jumlah
anggota kelompok dibatasi dengan empat orang saja dan keempat anggota ini ditugaskan membaca bagian yang berlainan.
Keempat anggota ini lalu berkumpul dan bertukar informasi. Selanjutnya,
pengajar akan mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian. Dengan cara ini, mau
tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab atas tugasnya agar yang lain bisa berhasil.
- Tanggung
Jawab Perseorangan
Unsur ini merupakan akibat
langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut
prosedur model pembelajaran cooperative
learning, setiap siswa akan merasa
bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja
kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya.
- Tatap
muka
Setiap kelompok harus
diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan diskusi. Kegiatan interaksi ini
akan memberikan para pembelajar untuk memberi sinergi yang menguntungkan semua
anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya dari pada hasil
pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi hasil kerja sama ini jauh
lebih besar dari pada jumlah hasil masing-masing anggota.
- Komunikasi
antar anggota
Unsur yang satu ini juga
menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan
berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam berkelompok, pengajar perlu
mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak semua siswa mempunyai keahlian
mendengarkan, dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada
kesediaan anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk
mengutarakan pendapat mereka.
Keterampilan komunikasi dalam kelompok
ini juga merupakan proses panjang. Pembelajar tidak bisa diharapkan langsung
menjadi komunikator yang andal dalam waktu sekejap. Namun, proses ini marupakan
proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman
belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
- Evaluasi
proses kelompok
No comments:
Post a Comment