Saturday, July 7, 2018

Strategi Penyampaian Jenis-Jenis Materi


Secara garis besar, langkah-langkah menyampaikan materi pembelajaran  sangat bergantung kepada jenis materi yang akan disajikan. Langkah-langkah dan strategi yang dijabarkan dalam panduan ini adalah masih dalam taraf minimal. Pengembangannya, diserahkan pada kreativitas guru, sepanjang tidak menyalahi kaidah-kaidah yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. 

1.   Strategi Penyampaian Fakta
Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb.).

Langkah-langkah membelajarkan materi pembelajaran jenis “Fakta”:
(a) Sajikan fakta
(b) Berikan bantuan untuk materi yang harus dihafal
(c)  Berikan soal-soal mengingat kembali (review)
(d) Berikan umpan balik
(e) Berikan tes.

Contoh :
Strategi penyampaian materi Fisika Kelas X tentang Indeks Bias Cahaya.

Langkah 1 : Penyajian Fakta
Sajikan materi tentang indeks bias medium, yaitu untuk intan dan kaca. Jika suatu medium mempunyai susunan molekul yang rapat maka akan mempunyai indeks bias yang besar, dan sebaliknya.  Gunakan lisan, lisan dan gambar atau slide presentasi.

Langkah 2 : Memberi Bantuan
Bantuan menghafal perbedaan indeks bias antara intan dan kaca. Untuk membantu menghafalnya, dapat menggunakan pasangan asosiasi KACA dengan KECIL (fokus pada huruf K dan C), sedangkan untuk INTAN diambil nilai kebalikannya, yaitu BESAR. Dengan demikian, intan mempunyai indeks bias lebih besar dibanding kaca.

Langkah 3 : Soal-soal Review
Berikan soal-soal penerapan yang berkaitan dengan kerapatan susunan molekul.

Langkah 4 : Memberikan Umpanbalik
Berikan umpanbalik atau informasi apakah jawaban peserta didik benar atau salah. Jika benar berikan konfirmasi, jika salah berikan koreksi atau pembetulan.

Langkah 5: Tes
Berikan tes untuk menilai apakah peserta didik benar-benar telah memahami perbedaan indeks bias medium. Soal tes hendaknya  berbeda dengan contoh kasus yang telah diberikan pada saat penyampaian fakta.

2.   Strategi penyampaian konsep
Materi pembelajaran jenis konsep  adalah materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar peserta didik paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb.

Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis  ”Konsep”:
(a) Sajikan Konsep
(b) Berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh)
(c)  Berikan soal-soal latihan dan tugas
(d) Berikan umpanbalik
(e) Berikan tes.



Contoh: Penyajian konsep tindak pidana pencurian

Langkah 1:  Penyajian konsep
 Sesuai pasal 362 KUHP, “Barang siapa dengan sengaja mengambil barang milik orang lain  dengan melawan hukum dengan maksud untuk dimiliki dihukum dengan hukuman penjara sekurang-kurangnya  … tahun.

 Langkah 2: Pemberian bantuan
Pertama peserta didik dibantu untuk memahami konsep dengan kalimat sendiri, tidak harus hafal verbal terhadap konsep yang dipelajari (dalam hal ini Pasal pencurian). Kedua tunjukkan unsur-unsur pokok konsep tindak pidana pencurian, yaitu: (a) mengambil barang (bernilai ekonomi); (b) barang itu milik orang lain; (c) dengan melawan hukum (tanpa seizin yang empunya); (d) dengan maksud dimiliki (mengambil uang untuk jajan). Contoh positif. Wawan malam hari masuk pekarangan Ali dengan merusak pintu pagar (sengaja)  mengambil (melawan hukum) material bangunan berupa besi beton (barang milik orang lain), kemudian dijual, uangnya untuk membeli beras (dengan maksud dimiliki). Contoh negatif/salah (bukan contoh tapi mirip). Badu  meminjam sepeda Gani tidak dikembalikan melainkan dijual, uangnya untuk membeli makanan. Dari contoh negatif atau contoh yang salah ini, unsur-unsur “sengaja mengambil barang milik orang lain dengan maksud dimiliki” terpenuhi,  tetapi ada satu unsur yang tidak terpenuhi, yaitu “melawan hukum”, karena “meminjam”. Jadi  pengambilan barang seizin yang empunya. Karena itu perbuatan tersebut bukan termasuk tindak pidana pencurian, melainkan penggelapan.

Langkah 3: Latihan
Pertama, peserta didik diminta menghafal dengan kalimat sendiri (hafal parafrase) Kemudian peserta didik diminta memberikan contoh  kasus pencurian  lain selain yang dicontohkan oleh guru untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi tindak pidana pencurian.

Langkah 4: Umpan balik
Berikan umpan balik atau informasi apakah peserta didik benar atau salah dalam memberikan contoh. Jika benar berikan konfirmasi, jika salah berikan koreksi atau pembetulan.

Langkah 5: Tes
Berikan tes untuk menilai apakah peserta didik benar-benar telah paham terhadap materi tindak pidana pencurian. Soal tes hendaknya  berbeda dengan contoh kasus yang telah diberikan pada saat penyampaian konsep dan soal latihan untuk menghindari murid hanya hafal tetapi tidak paham.
 
3.   Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip
Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb.
Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis “prinsip” 
(a) Berikan prinsip
(b) Berikan bantuan berupa contoh penerapan  prinsip
(c)  Berikan soal-soal latihan
(d) Berikan umpan balik
(e) Berikan tes.

Contoh:
Strategi penyampaian materi Nilai Fungsi Trigonometri
di berbagai Kuadran Sudut.

Langkah 1 : Penyajian Materi  Prinsip
Sajikan materi dengan lisan, tulisan, gambar ataupun slide presentasi. Tunjukkan nilai fungsi trigonometri di setiap kuadran melalui perbandingan dengan sudut lancip, sehingga diperoleh tanda bilangan positif atau negatif untuk setiap fungsi sinus, cosinus dan tangen di setiap kuadran.

Langkah 2 : Memberi Bantuan
Berikan bantuan kepada peserta didik untuk menerapkan rumus yang diberikan. Guna menghafal tanda-tanda bilangan dari setiap nilai fungsi Trigonometri di tiap kuadran, bisa juga diberi bantuan untuk menghafal. (Ingat! Bantuan penyampaian materi secara bermakna, misalnya menggunakan cara berpikir tertentu untuk membantu menghafal. Bentuk penyampaian secara bermakna, menggunakan jembatan ingatan, jembatan keledai, atau mnemonics,  asosiasi berpasangan, dsb ). Sebagai contoh, untuk menghafal tanda-tanda nilai fungsi trigonometri digunakan cara berpikir: apa, oleh siapa, dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan lingkungan seperti apa? Berdasar kerangka berpikir tersebut, bantuan mengingat-ingat tanda-tanda nilai fungsi trigonometri tersebut menggunakan jembatan keledai, jembatan ingatan (mnemonics) menjadi ASTAKO atau YASTAKO (semua, sinus, tangen, kosinus).

Langkah 3 : Soal-soal Review
Berikan soal-soal penerapan yang berkaitan dengan penentuan nilai fungsi Trigonometri di berbagai kuadran

Langkah 4 : Memberikan Umpan Balik
Berikan umpan balik atau informasi apakah jawaban peserta didik benar atau salah. Jika benar berikan konfirmasi, jika salah berikan koreksi atau pembetulan.

Langkah 5: Tes
Berikan tes untuk menilai apakah peserta didik benar-benar telah paham terhadap nilai fungsi Trigonometri di berbagai kuadran. Soal tes hendaknya  berbeda dengan contoh kasus yang telah diberikan pada saat penyampaian fakta dan soal latihan untuk menghindari murid hanya hafal tetapi sebenarnya tidak paham.
4.   Strategi Penyampaian Prosedur
Tujuan mempelajari prosedur adalah agar peserta didik dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi pembelajaran  jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. Misalnya langkah-langkah menghidupkan televisi, menghidupkan  dan mematikan komputer.
Langkah-langkah mengajarkan prosedur meliputi:
a.   menyajikan prosedur
b.   pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur
c.    memberikan latihan (praktik)
d.   memberikan umpanbalik
e.   memberikan tes.

Contoh, Mata Pelajaran TIK:
Prosedur memasang kabel UTP pada konektor RJ-45 pada jaringan lokal.

Langkah 1: Menyajikan prosedur
Sajikan langkah-langkah atau prosedur memasang kabel UTP pada konektor RJ-45 dengan menggunakan gambar atau slide presentasi.

Langkah 2: Memberikan bantuan
Beri bantuan agar peserta didik hafal tentang warna kabel, urutan sesuai jenis sambungan, cara memegang konektor RJ-45 dan menggunakan tang crimping.

Langkah 3: Memberikan latihan
Tugasi peserta didik melakukan praktik berlatih dengan atau tanpa melakukan crimping untuk satu jenis sambungan, misalnya straight.

Langkah 4: Memberikan umpan balik
Beritahukan apakah yang dilakukan peserta didik dalam praktik sudah betul atau salah. Beri konfirmasi jika betul, dan koreksi jika salah.

Langkah 5: Memberikan tes
Berikan tes memasang kabel dengan jenis sambungan yang berbeda, misalnya crossover.

5.   Strategi penyampaian materi aspek sikap (afektif)
Termasuk materi pembelajaran aspek sikap (afektif) menurut Bloom (1978) adalah pemberian respons, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian. Beberapa strategi mengajarkan materi aspek sikap antara lain:  penciptaan kondisi, pemodelan atau contoh, demonstrasi, simulasi, penyampaian ajaran atau dogma.

Contoh: pada mata pelajaran Sosiologi kelas X yaitu  memberikan contoh peran nilai dan  norma dalam masyarakat. 
Strategi Penciptaan Kondisi: Agar memiliki sikap normatif dalam kehidupan bermasyarakat, di depan loket dipasang jalur untuk antre berupa pagar besi yang hanya dapat dilalui seorang demi seorang secara bergiliran. 


Strategi Pemodelan atau Contoh: Disajikan contoh atau model seseorang yang tidak memiliki sikap normatif, yaitu seseorang yang tidak mau tertib dalam antrean.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive