Secara garis besar, langkah-langkah menyampaikan
materi pembelajaran sangat bergantung kepada
jenis materi yang akan disajikan. Langkah-langkah dan strategi yang dijabarkan
dalam panduan ini adalah masih dalam taraf minimal. Pengembangannya, diserahkan
pada kreativitas guru, sepanjang tidak menyalahi kaidah-kaidah yang telah
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya.
1. Strategi
Penyampaian Fakta
Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran jenis fakta (nama-nama
benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol,
dsb.).
Langkah-langkah membelajarkan materi pembelajaran jenis “Fakta”:
(a) Sajikan fakta
(b) Berikan bantuan untuk materi yang harus dihafal
(c) Berikan soal-soal mengingat kembali (review)
(d) Berikan umpan balik
(e) Berikan tes.
Contoh :
Strategi penyampaian materi Fisika Kelas X tentang Indeks Bias Cahaya.
Langkah 1 : Penyajian Fakta
Sajikan materi tentang indeks bias medium, yaitu
untuk intan dan kaca. Jika suatu medium mempunyai susunan molekul yang rapat
maka akan mempunyai indeks bias yang besar, dan sebaliknya. Gunakan lisan, lisan dan gambar atau slide
presentasi.
Langkah 2 : Memberi Bantuan
Bantuan menghafal perbedaan indeks bias antara
intan dan kaca. Untuk membantu menghafalnya, dapat menggunakan pasangan
asosiasi KACA dengan KECIL (fokus pada huruf K dan C), sedangkan untuk INTAN
diambil nilai kebalikannya, yaitu BESAR. Dengan demikian, intan mempunyai
indeks bias lebih besar dibanding kaca.
Langkah 3 : Soal-soal Review
Berikan soal-soal penerapan yang berkaitan dengan
kerapatan susunan molekul.
Langkah 4 : Memberikan Umpanbalik
Berikan umpanbalik atau informasi apakah jawaban
peserta didik benar atau salah. Jika benar berikan konfirmasi, jika salah
berikan koreksi atau pembetulan.
Langkah 5: Tes
Berikan tes untuk menilai apakah peserta didik
benar-benar telah memahami perbedaan indeks bias medium. Soal tes hendaknya berbeda dengan contoh kasus yang telah
diberikan pada saat penyampaian fakta.
2. Strategi
penyampaian konsep
Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau
pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar peserta didik paham, dapat
menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb.
Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan
materi pembelajaran jenis ”Konsep”:
(a) Sajikan Konsep
(b)
Berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan
bukan contoh)
(c)
Berikan soal-soal latihan dan tugas
(d) Berikan umpanbalik
(e) Berikan tes.
Contoh: Penyajian konsep tindak pidana pencurian
Langkah 1: Penyajian konsep
Sesuai pasal 362 KUHP, “Barang siapa dengan sengaja mengambil barang
milik orang lain dengan melawan hukum
dengan maksud untuk dimiliki dihukum dengan hukuman penjara
sekurang-kurangnya … tahun.”
Langkah 2: Pemberian bantuan
Pertama peserta didik dibantu untuk memahami konsep dengan kalimat
sendiri, tidak harus hafal verbal terhadap konsep yang dipelajari (dalam hal
ini Pasal pencurian). Kedua tunjukkan unsur-unsur pokok konsep tindak pidana
pencurian, yaitu: (a) mengambil barang (bernilai ekonomi); (b) barang itu milik
orang lain; (c) dengan melawan hukum (tanpa seizin yang empunya); (d) dengan
maksud dimiliki (mengambil uang untuk jajan). Contoh positif. Wawan malam hari
masuk pekarangan Ali dengan merusak pintu pagar (sengaja) mengambil (melawan hukum) material bangunan
berupa besi beton (barang milik orang lain), kemudian dijual, uangnya untuk membeli
beras (dengan maksud dimiliki). Contoh negatif/salah (bukan contoh tapi mirip). Badu
meminjam sepeda Gani tidak dikembalikan melainkan dijual, uangnya untuk
membeli makanan. Dari contoh negatif atau contoh yang salah ini, unsur-unsur
“sengaja mengambil barang milik orang lain dengan maksud dimiliki”
terpenuhi, tetapi ada satu unsur yang
tidak terpenuhi, yaitu “melawan hukum”, karena “meminjam”. Jadi pengambilan barang seizin yang empunya.
Karena itu perbuatan tersebut bukan termasuk tindak pidana pencurian, melainkan
penggelapan.
Langkah 3: Latihan
Pertama, peserta didik diminta menghafal dengan kalimat sendiri (hafal parafrase) Kemudian peserta didik
diminta memberikan contoh kasus
pencurian lain selain yang dicontohkan
oleh guru untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi tindak
pidana pencurian.
Langkah 4: Umpan balik
Berikan umpan balik atau informasi apakah peserta
didik benar atau salah dalam memberikan contoh. Jika benar berikan konfirmasi,
jika salah berikan koreksi atau pembetulan.
Langkah 5: Tes
Berikan tes untuk menilai apakah peserta didik
benar-benar telah paham terhadap materi tindak pidana pencurian. Soal tes
hendaknya berbeda dengan contoh kasus
yang telah diberikan pada saat penyampaian konsep dan soal latihan untuk menghindari
murid hanya hafal tetapi tidak paham.
3. Strategi
penyampaian materi pembelajaran prinsip
Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb.
Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis
“prinsip”
(a) Berikan prinsip
(b) Berikan bantuan berupa contoh penerapan
prinsip
(c) Berikan soal-soal latihan
(d) Berikan umpan balik
(e) Berikan tes.
Contoh:
Strategi penyampaian materi Nilai Fungsi
Trigonometri
di berbagai Kuadran Sudut.
Langkah 1 : Penyajian Materi Prinsip
Sajikan materi dengan lisan, tulisan, gambar
ataupun slide presentasi. Tunjukkan nilai fungsi trigonometri di setiap kuadran
melalui perbandingan dengan sudut lancip, sehingga diperoleh tanda bilangan
positif atau negatif untuk setiap fungsi sinus, cosinus dan tangen di setiap
kuadran.
Langkah 2 : Memberi Bantuan
Berikan bantuan kepada peserta didik untuk
menerapkan rumus yang diberikan. Guna menghafal tanda-tanda bilangan dari
setiap nilai fungsi Trigonometri di tiap kuadran, bisa juga diberi bantuan
untuk menghafal. (Ingat! Bantuan
penyampaian materi secara bermakna, misalnya menggunakan cara berpikir tertentu
untuk membantu menghafal. Bentuk penyampaian secara bermakna, menggunakan
jembatan ingatan, jembatan keledai, atau mnemonics, asosiasi berpasangan, dsb ). Sebagai contoh, untuk menghafal tanda-tanda nilai fungsi
trigonometri digunakan cara berpikir: apa,
oleh siapa, dengan menggunakan bahan,
alat, teknik, dan lingkungan seperti apa? Berdasar kerangka berpikir tersebut, bantuan
mengingat-ingat tanda-tanda nilai fungsi trigonometri tersebut menggunakan
jembatan keledai, jembatan ingatan (mnemonics)
menjadi ASTAKO atau YASTAKO (semua, sinus, tangen, kosinus).
Langkah 3 : Soal-soal Review
Berikan soal-soal penerapan yang berkaitan dengan
penentuan nilai fungsi Trigonometri di berbagai kuadran
Langkah 4 : Memberikan Umpan Balik
Berikan umpan balik atau informasi apakah jawaban
peserta didik benar atau salah. Jika benar berikan konfirmasi, jika salah
berikan koreksi atau pembetulan.
Langkah 5: Tes
Berikan tes untuk menilai apakah peserta didik
benar-benar telah paham terhadap nilai fungsi Trigonometri di berbagai kuadran.
Soal tes hendaknya berbeda dengan contoh
kasus yang telah diberikan pada saat penyampaian fakta dan soal latihan untuk
menghindari murid hanya hafal tetapi sebenarnya tidak paham.
4. Strategi
Penyampaian Prosedur
Tujuan mempelajari prosedur adalah agar peserta didik dapat melakukan
atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. Termasuk materi
pembelajaran jenis prosedur adalah
langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. Misalnya langkah-langkah menghidupkan televisi,
menghidupkan dan mematikan komputer.
Langkah-langkah mengajarkan prosedur meliputi:
a. menyajikan prosedur
b.
pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara
melaksanakan prosedur
c. memberikan latihan (praktik)
d. memberikan umpanbalik
e. memberikan tes.
Contoh, Mata Pelajaran TIK:
Prosedur memasang kabel UTP pada konektor RJ-45
pada jaringan lokal.
Langkah 1: Menyajikan prosedur
Sajikan langkah-langkah atau prosedur memasang
kabel UTP pada konektor RJ-45 dengan menggunakan gambar atau slide presentasi.
Langkah 2: Memberikan bantuan
Beri bantuan agar peserta didik hafal tentang
warna kabel, urutan sesuai jenis sambungan, cara memegang konektor RJ-45 dan
menggunakan tang crimping.
Langkah 3: Memberikan latihan
Tugasi peserta didik melakukan praktik berlatih
dengan atau tanpa melakukan crimping untuk
satu jenis sambungan, misalnya straight.
Langkah 4: Memberikan umpan balik
Beritahukan apakah yang dilakukan peserta didik
dalam praktik sudah betul atau salah. Beri konfirmasi jika betul, dan koreksi
jika salah.
Langkah 5: Memberikan tes
Berikan tes memasang kabel dengan jenis sambungan
yang berbeda, misalnya crossover.
5.
Strategi penyampaian materi
aspek sikap (afektif)
Termasuk materi pembelajaran aspek sikap (afektif)
menurut Bloom (1978) adalah pemberian respons, penerimaan suatu nilai,
internalisasi, dan penilaian. Beberapa strategi mengajarkan materi aspek sikap antara lain: penciptaan kondisi, pemodelan atau contoh,
demonstrasi, simulasi, penyampaian ajaran atau dogma.
Contoh: pada mata pelajaran Sosiologi
kelas X yaitu memberikan contoh peran nilai
dan norma dalam masyarakat.
Strategi Penciptaan Kondisi: Agar memiliki sikap
normatif dalam kehidupan bermasyarakat, di depan loket dipasang jalur untuk
antre berupa pagar besi yang hanya dapat dilalui seorang demi seorang secara
bergiliran.
Strategi Pemodelan atau Contoh: Disajikan contoh
atau model seseorang yang tidak memiliki sikap normatif, yaitu seseorang yang
tidak mau tertib dalam antrean.
No comments:
Post a Comment