Teknik belajar mengajar kepala bernomor (Numbered Headed)
dikembangkan oleh Spencer Kaggan (1992). Teknik ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling membagikan
ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini
juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran
dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Teknik kepala bernomor terbagi
kadalam kedua bentuk kegiatan yaitu 1) Kepala Bernomor acak, dan 2). Teknik
kepala Bernomor Terstruktur.
1)
Kepala Bernomor Acak
Teknik kepala bernomor acak ini tidak ditentukan cara penomorannya apakah
menurut angka ganjil genap atau dibedakan atas laki-laki dan perempuan, akan
tetapi teknik ini dapat dilakukan secara
tiba-tiba yang dapat dilihat dari tanggal berapa waktu mangajar, jadi
siswa yang nomor absennya sama dengan tanggal waktu mengajar maka siswa tersebut
berkesempatan memberikan kosakatanya dalam menulis puisi.
2)
Kepala Bernomor Terstruktur
Teknik kepala bernomor terstruktur ini memudahkan pembagian tugas. Dengan
teknik ini, siswa belajar dengan menggunakan metode kepala bernomor dalam materi
menulis puisi yang mengacu kepada Kompetensi Dasar No. 8.3 yaitu menulis puisi
bebas dengan pilihan kata yang tepat yang mengacu pula kepada Standar
Kompetensi yaitu menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta
secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas
Belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dan saling keterkaitan
dengan rekan-rekan kelompoknya. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik kepala bernomor
sangat mudah dilakukan karena teknik ini dapat diterapkan dalam semua mata
pelajaran dan jenjang pendidikan. Teknik kepala bernomor dapat berupa pemberian
nomor pada siswa melalui nomor urut dalam absensi siswa, ataupun tanggal hari
pada saat pembelajaran berlangsung, atau bisa juga hari ulang tahunnya. Siswa
yang berulang tahun pada hari itu, atau pada tanggal dilaksanakannya pembelajaran
diberi nomor sesuai keadaan yang terjadi. Dari pemberian nomor tersebut siswa disuruh untuk membuat puisi dan mencantumkan
nomor yang dimilikinya. Kegiatan pembelajaran ini sebenarnya menekankan pada siswa agar mampu membuat puisi secara
mandiri atau secara spontan, dimana nomornya disebutkan maka siswa sudah siap dengan puisi yang
dibuatnya. Pemberian nomor pada siswa juga memudahkan guru dalam melakukan
penilaian karena secara tidak langsung mengetahui nomor yang dipanggil adalah
milik siswa yang bersangkutan, sehingga penilaian dapat dilakukan seobjektif
mungkin.
Teknik kepala bernomor dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi
karena beberapa alasan diantaranya sebagai berikut :
a)
Memudahkan bagi guru untuk melakukan penilaian, karena
masing-masing siswa memiliki nomor masing-masing.
b)
Kegiatan pembelajaran menjadi terlihat aktif karena
masing-masing siswa fokus pada tanggung jawabnya masing-masing.
No comments:
Post a Comment