Sunday, June 3, 2018

Rangkuman Materi Konsep keanekaragaman hayati

Materi pembelajaran
i.Konsep keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran,serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan yang memengaruhi fenotip (ekspresi gen).
ii.Tingkat keanekaragaman hayati
1.     Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Contohnya kita amati pada tanaman padi dan rambutan. Tanaman rambutan memiliki empat varietas yang berbeda, yaitu varietas aceh, varietas rafia, varietas jakarta, dan varietas lampung. Demikian juga pada tanaman padi yang terdiri dari varietas IR, PB, rojolele, sedani,delanggu, dan bumiayu



2.     Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.Contohnya adalah tumbuhan ketela rambat (Ipomoea batatas) dan tumbuhan krangkungan (Ipomoeacrassicaulis). Meskipun berada dalam genus yang sama, yaitu Ipomoea, kedua tumbuhan tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda. Ketela rambat tumbuh merambat atau menjalar sedangkan krangkungan tumbuh tegak.Contoh lain adalah pada genus Ficus, misalnya antara pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon preh (Ficus ribes).



3.     Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. Misalnya, hutan hujan, hutan gugur, hutan tropis, padang rumput, padang lumut, ladang, danau, dan sebagainya.


iii.Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di daerah tropis. Berada di antara dua benua, Asia dan Australia, merupakanenegara kepulauan yang terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversitas di dunia, karena memiliki keanekaragaman jenis hayati yang tinggi. Indonesiamerupakan pusat keanekaragaman hayati yang kedua terbesar di dunia, yakni setelah Brazil. Hutan hujan tropis kita kaya akan flora dan fauna serta memiliki tingkat endemisme yang tinggi. Begitu pula dengan kekayaan terumbu karang di laut Indonesia yang merupakan pusat keanekaragaman yang tertinggi di dunia
Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia didukung oleh beberapa hal. Wilayah Indonesia terletak pada dua kawasan biogeografi yaitu Oriental dan Australia, sehingga Indonesia memiliki sebagian kekayaan jenis hayati Asia dan sebagian jenis hayati Australia sebagai modal keanekaragaman jenis yang dimiliki. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai tipe topografi yang dapat berfungsi sebagai penghalang perpindahan anggota berbagai jenis hayati atau memiliki faktor alam yang khas sehingga memungkinkan terbentuknya anak jenis serta jenis baru dari modal jenis yang telah ada. Indonesia terletak di daerah tropik yang merupakan salahsatu sasaran migrasi satwa dari belahan bumi utara serta belahan bumi selatan sehingga Indonesia mendapat tambahan kekayaan jenis hayati dari perilaku migrasi.
  1. Persebaran Tumbuhan
Hutan hujan tropis di Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan di Indonesia tergolong tumbuhan Malesiana.Tumbuhan Malesiana merupakan jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di beberapa daerah, yaitu di Sumatra, Kalimantan, dan Filipina bagian utara.Contoh tumbuhan tersebut adalah meranti, palem, dan salak.Terdapat pula tumbuhan khas Malesiana yang menarik, yaitu Raffl esia arnoldii.Tumbuhan yang juga dikenal dengan sebutan bungabangkai ini hanya bisa ditemukan di Aceh dan Bengkulu, jadi sifatnya endemis.Selain Raffl esia arnoldii di Sumatra, tanaman endemik juga ditemukan di Papua, yaitu ratu sulur (Strong lodon).Papua juga memiliki pohon yang khas yang disebut matoa (Pometia pinnata). Berbagai daerah lain di Indonesia juga memiliki jenis tumbuhan yang khas. Kelompok meranti (Shorea spp.) dan rotan (Calamus caesius) merupakan jenis yang khas dari hutan di Kalimantan. Sedang kan pohon jati (Tectona grandis), mahoni (Swietenia mahagoni), dan Kenari (Canarium commune) banyak ditemukan di Pulau Jawa. Contoh lain adalah salak (Salacca edulis) yang banyak tumbuh di Yogyakarta, Bali, dan Banjarnegara, serta durian (Durio zibethinus) yang banyak tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatra.
2. Persebaran Hewan
Secara geografis, wilayahIndonesia dilewati Garis Wallace dan Garis Weber.Garis-garis khayal tersebut menunjukkan adanya per-bedaan persebaran hewan (fauna) di Indonesia.Daerah di sebelah barat garis Wallace meliputi Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan memiliki berbagai jenis fauna Oriental (Asiatis).Jenis-jenis fauna tersebut adalah gajah, tapir, badak bercula satu, harimau Sumatera, orang utan, kera bekantan, dan beruang madu. Tipe fauna Oriental dicirikan dengan hewan menyusui yang berukuran besar, berbagai macam kera, dan ikan air tawar.



Di wilayah sebelah timur Garis Weber hidup fauna Australian yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang menyolok, misalnyakasuari, cendrawasih, nuri, dan parkit.Ada pula merpati berjambuldan beberapa jenis hewan berkantung, misalnya kanguru pohon.Jenisfauna yang lain adalah komodo, babirusa, dan kuskus.




Daerah di antara dua Garis Wallace dan Weber merupakan zona peralihan atau wilayah Wallacea. Semakin ke timur dari Garis Wallace,jumlah fauna oriental semakin berkurang. Sebaliknya, semakin kebarat dari Garis Weber, fauna Australian semakin berkurang. Dengandemikian, marsupialia dapat ditemukan di daerah Wallacea dan burungpelatuk oriental juga dapat dijumpai di sebelah timur Wallacea .Sementara itu, hewan-hewan oriental misalnya burung hantu, bajing, dan babi melintasi Garis Wallace sampai ke Sulawesi. Hewan Australian yang lain misalnya anoa, maleo, dan tarsius Terlepas dari tipe asiatis, tipe australian, maupun peralihan, beberapa hewan tersebut adalah hewan-hewan khas Indonesia. Beberapa jenis asli Indonesia yang saat ini terancam punah adalah orang utan (endemik di Sumatra dan Kalimantan), komodo (endemik di Pulau Komodo), badak bercula satu (endemik di Ujung Kulon, Jawa Barat), dan anoa (endemik di Sulawesi)





No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive