Materi pembelajaran
i.Konsep keanekaragaman hayati
Keanekaragaman
hayati adalah keanekaragaman
pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan,
ukuran,serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas
(biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada
tingkat gen, jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi
karena adanya pengaruh faktor genetik dan faktor lingkungan yang
memengaruhi fenotip (ekspresi gen).
ii.Tingkat keanekaragaman hayati
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen menunjukkan
adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut
mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti
tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya.
Contohnya kita amati pada tanaman padi dan rambutan. Tanaman rambutan memiliki
empat varietas yang berbeda, yaitu varietas aceh, varietas rafia,
varietas jakarta, dan varietas lampung. Demikian juga pada tanaman
padi yang terdiri dari varietas IR, PB, rojolele, sedani,delanggu,
dan bumiayu
2. Keanekaragaman Jenis
3. Keanekaragaman Ekosistem
iii.Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang terletak di daerah tropis. Berada di antara dua
benua, Asia dan Australia, merupakanenegara kepulauan yang
terdiri dari tujuh belas ribu pulau. Indonesia juga dikenal sebagai salah satu
negara megabiodiversitas di dunia, karena memiliki keanekaragaman jenis
hayati yang tinggi. Indonesiamerupakan pusat keanekaragaman hayati yang kedua terbesar di dunia,
yakni setelah Brazil. Hutan hujan tropis kita kaya akan flora dan fauna serta memiliki tingkat endemisme yang
tinggi. Begitu pula dengan kekayaan terumbu karang di laut Indonesia
yang merupakan pusat keanekaragaman yang tertinggi di dunia
Tingginya
keanekaragaman hayati di Indonesia didukung oleh beberapa hal. Wilayah
Indonesia terletak pada dua kawasan biogeografi yaitu Oriental dan
Australia, sehingga Indonesia memiliki sebagian kekayaan jenis hayati Asia dan
sebagian jenis hayati Australia sebagai modal keanekaragaman jenis yang
dimiliki. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai
tipe topografi yang dapat berfungsi sebagai penghalang perpindahan anggota
berbagai jenis hayati atau memiliki faktor alam yang khas sehingga memungkinkan
terbentuknya anak jenis serta jenis baru dari modal jenis yang telah ada. Indonesia terletak di daerah tropik yang merupakan salahsatu sasaran migrasi satwa dari belahan bumi utara
serta belahan bumi selatan sehingga Indonesia mendapat tambahan kekayaan jenis
hayati dari perilaku migrasi.
- Persebaran Tumbuhan
Hutan hujan tropis di Indonesia kaya akan
berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan di Indonesia tergolong tumbuhan Malesiana.Tumbuhan
Malesiana merupakan jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di beberapa daerah,
yaitu di Sumatra, Kalimantan, dan Filipina bagian utara.Contoh tumbuhan
tersebut adalah meranti, palem, dan salak.Terdapat pula tumbuhan khas Malesiana
yang menarik, yaitu Raffl esia arnoldii.Tumbuhan yang juga dikenal
dengan sebutan bungabangkai ini hanya bisa ditemukan di Aceh dan
Bengkulu, jadi sifatnya endemis.Selain Raffl esia arnoldii di
Sumatra, tanaman endemik juga ditemukan di Papua, yaitu ratu sulur (Strong
lodon).Papua juga memiliki
pohon yang khas yang disebut matoa (Pometia pinnata). Berbagai daerah
lain di Indonesia juga memiliki jenis tumbuhan yang khas. Kelompok meranti (Shorea
spp.) dan rotan (Calamus caesius) merupakan jenis yang khas dari
hutan di Kalimantan. Sedang kan pohon jati (Tectona grandis), mahoni (Swietenia
mahagoni), dan Kenari (Canarium commune) banyak ditemukan di Pulau
Jawa. Contoh lain adalah salak (Salacca edulis) yang banyak tumbuh di
Yogyakarta, Bali, dan Banjarnegara, serta durian (Durio zibethinus) yang
banyak tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatra.
2.
Persebaran Hewan
Secara geografis, wilayahIndonesia
dilewati Garis Wallace dan Garis Weber.Garis-garis khayal
tersebut menunjukkan adanya per-bedaan persebaran hewan (fauna) di
Indonesia.Daerah di sebelah barat garis Wallace meliputi Pulau Sumatera,
Jawa, dan Kalimantan memiliki berbagai jenis fauna Oriental (Asiatis).Jenis-jenis
fauna tersebut adalah gajah, tapir, badak bercula satu, harimau Sumatera, orang
utan, kera bekantan, dan beruang madu. Tipe fauna Oriental dicirikan dengan
hewan menyusui yang berukuran besar, berbagai macam kera, dan ikan air tawar.
Di wilayah sebelah timur Garis Weber hidup fauna
Australian yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang menyolok,
misalnyakasuari, cendrawasih, nuri, dan parkit.Ada pula merpati berjambuldan
beberapa jenis hewan berkantung, misalnya kanguru pohon.Jenisfauna yang lain adalah komodo, babirusa, dan kuskus.
Daerah di antara dua Garis Wallace dan Weber
merupakan zona peralihan atau wilayah Wallacea. Semakin ke timur
dari Garis Wallace,jumlah fauna oriental semakin berkurang. Sebaliknya, semakin
kebarat dari Garis Weber, fauna Australian semakin berkurang. Dengandemikian,
marsupialia dapat ditemukan di daerah Wallacea dan burungpelatuk oriental juga
dapat dijumpai di sebelah timur Wallacea .Sementara itu, hewan-hewan oriental
misalnya burung hantu, bajing, dan babi melintasi Garis Wallace sampai ke
Sulawesi. Hewan Australian yang lain misalnya anoa, maleo, dan tarsius Terlepas
dari tipe asiatis, tipe australian, maupun peralihan, beberapa hewan tersebut
adalah hewan-hewan khas Indonesia. Beberapa jenis asli Indonesia yang saat ini
terancam punah adalah orang utan (endemik di Sumatra dan Kalimantan), komodo
(endemik di Pulau Komodo), badak bercula satu (endemik di Ujung Kulon, Jawa
Barat), dan anoa (endemik di Sulawesi)
No comments:
Post a Comment