BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bermain adalah hak asasi bagi anak usia
dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa prasekolah. Setiap bentuk
kegiatan bermain pada anak prasekolah mempunyai nilai positif terhadap
perkembangan kepribadiannya.
Di dalam bermain pada anak memiliki
nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan.
Dalam bermain anak dapat mengembangkan dirinya sendiri. Bermain bagi anak
berguna untuk menjelajahi dunianya dan mengembangkan kompetensinya dalam usaha
mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak.
Berbagai bentuk bermain yang dapat
membantu mengembangkan kreativitas antara lain dengan cara: mendongeng,
menggambar, bermain alat musik sederhana, bermain dengan lilin/malam, permainan
tulisan tempel, permainan dengan balok, berolahraga. Adapun permainan dari
inovatif permainan yang diciptakan oleh siapa saja baik oleh pendidik/guru,
tutor, dosen, maupun mahasiswa itu sendiri. Permainan inovatif yaitu permainan
yang masih baru/penemuan-penemuan baru hasil dari kreatif seseorang yang sesuai
dengan bidangnya, misalnya:permainan berbasis alam, permainan outbond,
permainan di video game, komputer, dsb.
Dari semua jenis permainan yang penulis
sebutkan di atas, penulis ingin menciptakan permainan yang menurut penulis
permainan yang inovasi yaitu “Permainan Burung dan Buaya” yang dapat
mengembangkan kreativitas anak sekaligus mengembangkan fisik/motorik anak.
B.
Rumusan Masalah
- Bagaimana memahami pengertian bermain?
- Bagaimana memahami permainan yang inovasi?
- Bagaimana caranya menciptakan permainan yang inovasi?
C.
Tujuan
1.
Memahami pengertian bermain.
2.
Memahami permainan yang inovasi.
3.
Menciptakan permainan yang
inovasi.
D.
Manfaat
Dengan mengetahui pengertian bermain dan
memahami permainan inovasi serta menciptakan permainan yang inovasi kami selaku
pendidik sangat bermanfaat sekali, karena dapat membantu kami selaku pendidik
untuk mengoptimalisasikan peran kami sebagai pendidik.
E.
Proses Penyelesaian Masalah
Dalam mengoptimalkan peran pendidik
dalam menerapkan pengertian bermain dan menciptakan permainan inovasi dan dapat
mengaplikasikan dengan sebaik-baiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakekat Bermain
Hakekat bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan
sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah
permainan. Bermain adalah hak asas bagi anak usia dini yang memiliki nilai
utama dan hakiki pada masa prasekolah. Kegiatan bermain bagi anak usia dini
adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepribadiannya. Bermain
bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu, tetapi media bagi anak untuk
belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak prasekolah mempunyai nilai
positif terhadap perkembangan kepribadianya. Di dalam bermain anak memiliki
nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan.
Dengan bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak
mendapatkan kepuasan dalam bermain, yang berarti mengembangkan dirinya sendiri.
Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan
penalaran, dan memahami keberadaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi,
daya fantasi dan kreativitas.
B.
Pengertian Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak,
sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani,
Plato merupakan orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai
praktis dari bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan
keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Istila bermain diartikan sebagai
suatu kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan/tanpa mempergunakan alat
yang menghasilkan pengertian, memberikan informasi, memberikan kesenangan, dan
dapat mengembangkan imajinasi anak. Menurut Singer (Dalam Kusantanti, 2004)
mengemukakan bahwa “bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi
dunianya dan mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain anak memiliki
kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan.”
Menurut Mulyadi pengertian bermain ada 5 yaitu:
1.
Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki
nilai intrinsik pada anak.
2.
Tidak memiliki tujuan ekstrinsik,
motivasinya lebih bersifat intrinsik.
3.
Bersifat spontan dan sukarela,
tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak.
4.
Melibatkan peran aktif
keikutsertaan anak.
5.
Memiliki hubungan sistematik yang
khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan
masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya.
C.
Jenis-jenis Permainan
Jenis permainan sangat banyak sekali misalnya permainan
tradisional seperti permainan congkak, oray-orayan, bebentengan, galah bandung,
dan masih banyak contoh lainnya. Lalu jenis permainan yang inovasi seperti
permainan outbond yaitu suatu kegiatan pembelajaran yang secara langsung
dilakukan di alam terbuka dengan memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran.
Kegiatannya belajar sambil bermain diisi oleh permainan/ ketangkasan dalam
usaha membentuk kepribadian, memantapkan pemahaman kepemimpinan dan membentuk
karakteri anak percaya diri anak didik PAUD. Lalu jenis permainan yang modern seperti
permainan video game, dan permainan di komputer dan sebagainya.
BAB III
PERMAINAN BURUNG DAN BUAYA
Permainan Burung dan Buaya adalah permainan yang menurut
saya adalah permainan yang inovasi.
Cara
pelaksanaan permainan:
1.
Jumlah Pemain : genap (jumlahnya disesuaikan dengan
tempat bermain)
2.
Tempat bermain : lapangan yang cukup luas
3.
Alat : menggunakan
lapangan bergaris
4.
Cara Bermain:
-
Anak-anak dibagi dalam 2 kelompok
yang sama jumlahnya. Satu kelompok dinamakan kelompok burung, yang lainnya
dinamakan kelompok buaya.
-
Di tengah lapangan dibuat garis
pemisah dan masing-masing ujung lapangan dibuat lingkaran atau garis persegi
(sebagai sarang burung dan sarang buaya).
-
Setelah masing-masing kelompok
berada di sarangnya, guru mulai memberi aba-aba “Keluar sarang!”.
-
Setelah mendengar aba-aba
tersebut, kedua kelompok mulai berjalan perlahan-lahan ke tengah lapangan.
-
Sebelum mereka tiba di garis
tengah, guru berteriak “Buuu...rung” atau “buuu.....aya” m(teriakan agak
panjang agar kedua kelompok menjadi tegang).
-
Jika pada akhirnya guru
meneriakkan “buaya”, maka kelompok buaya harus berlari ke sarangnya.
-
Pada saat kelompok buaya kembali
ke sarangnya, kelompok burung berusaha untuk menangkapnya, cara menangkapnya
bisa dengan hanya menyentuhkan tangannya ke anggota badan lawan.
-
Anak yang berhasil ditangkap atau
disentuh lawan sebelum mencapai sarang harus mengikuti lawan ke sarangnya.
-
Permainan berakhir bila satu
kelompok telah berhasil menangkap semua anggota kelompok lawan.
Catatan:
-
Sebagai variasi bagi anak-anak
yang sudah sering melakukan permainan ini, aba-aba guru dapat dipersulit dengan
ucapan seperti “bu.....ku, bu.....mi, bu....ta”, sebelum terdengar ucapan
sebenarnya.
5.
Manfaat Permainan Burung dan Buaya
Dapat mengembangkan aspek dan kemampuan:
- Moral dan nilai-nilai agama
-
Selalu berdo’a sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan
-
Menghargai teman dan tidak
memaksakan kehendak
-
Menolong teman/orang lain
- Sosial emosional
-
Menunjukkan ekspresi wajar saat
senang, takut, kecewa dan marah.
-
Mengerti aturan main, mengerti
akibat jika melanggar aturan.
-
Dapat memecahkan masalah
sederhana, mengetahui hak dan kewajiban.
- Bahasa
-
Mengerti dan dapat melaksanakan
lebih dari 3 perintah
-
Memperkaya kosa kata.
- Kognitif
-
Membuat baris dengan sejajar.
-
Menyebutkan bilangan 1 – 10.
- Fisik
-
Berjalan dengan berbagai variasi (berlari,
melompat, mengelak).
-
Menggerakkan tangan dan kaki ke
kanan, kiri, atas, bawah.
BAB IV
KESIMPULAN
Bermain merupakan salah satu hak asasi manusia, begitu juga
pada anak usia dini. Ada banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan bermain,
salah satunya adalah pengembangan kreatifitas. Bermain dalam bentuk apapun,
baik aktif maupun pasif, baik dengan alat maupun tanpa alat dapat menunjang
kreativitas anak dalam berbagai taraf.
Permainan yang inovasi itu adalah permainan yang bisa
dikatakan adanya pembaharuan/modern, bisa digunakan dengan alat modern seperti
menggunakan alat elektronik seperti komputer atau permainan yang lainnya,
seperti outbond yaitu pembelajaran yang dilakukan di alam terbuka dengan
memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran.
Permainan “Burung dan Buaya”, permainan adanya pembaharuan
(inovasi), kegiatan belajar sambil bermain diisi oleh permainan/ketangkasan
dalam usaha membentuk kepribadian, memantapkan pemahaman kepemimpinan dan
membentuk karakter anak percaya diri anak didik PAUD.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyadi, S. 2004. “Bermain
dan Kreativitas” (Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak melalui Kegiatan
Bermain), Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Yuliana Nurani Sujiono, M.Pd, “Konsep Dasar PAUD”.
Majalah Kreatifitas Anak.
No comments:
Post a Comment