I.
PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang perlu dilakukan sesuai suatu masalah diteliti secara
kuantitatif, tetapi belum terungkapkan penyelesaiannya. Salah satu ciri dari
penelitian kualitatif adalah sukarnya kita merumuskan hipotesis. Selain itu
mempunyai sampel yang sedikit, menghabiskan waktu yang relatif lama dan tidak
ada tes signifikansi. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data
yang di analisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada),
melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati
yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien antar variabel.
Penelitian kualitatif cenderung berkembang dan banyak digunakan dalam ilmu-ilmu
sosial yang berhubungan dengan perilaku sosial/manusia dengan berbagai
argumentasi dirinya.
A.
Perencanaan Penelitian Kualitatif
1.
Peneliti (minat, motivasi, sasaran
penelitian)
2.
Topik umum
3.
Pertanyaan umum
4.
Informasi yang diperlukan
5.
Memilih metode pengumpulan data
-
Observasi, wawancara, dokumen,
bacaan
-
Mempertimbangkan waktu, biaya
6.
Memasuki lapangan
7.
Audience
Ciri-ciri penelitian kualitatif:
1.
Desain tidak terinci
2.
Desain sebenarnya baru diketahui
dengan jelas setelah penelitian selesai.
3.
Tidak mengemukakan hipotesis
sebelumnya
4.
Hasil penelitian terbuka dan tidak
diketahui sebelumnya
5.
Langkah-langkah tidak dapat
dipastikan sebelumnya
6.
Analisis data dilakukan sejak
awal.
Sifat-sifat desain penelitian kualitatif:
1.
Masalah pada mulanya sangat umum
2.
Teori yang digunakan tidak dapat
ditentukan sebelumnya secara apriori
3.
Tidak ada pengertian populasi
4.
Instrumen penelitian tidak
bersifat eksternal atau objektif melainkan subjektif
5.
Analisis data bersifat terbuka,
openended, induktif
6.
Hipotesis tidak dapat dirumuskan
pada awal penelitian, karena tidak ada maksud menguji kebenarannya.
7.
Statistik tidak diperlukan dalam
pengolahan data dan penafsiran
8.
Analiis data berarti mencoba
memahami makna data
9.
Lama penelitian tidak dapat
ditentukan sebelumnya
10. Hasil penelitian tidak dapat diramalkan atau dipastikan sebelumnya.
Petunjuk di atas merupakan wacana yang
dapat menjadi pertimbangan dalam penelitian karena sifat kualitatif yang
fleksibel.
II.
PENELITIAN KUANTITATIF
Pada hakikatnya penelitian kuantitatif adalah untuk
membedakan penelitian jenis ini dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif biasanya dipakai untuk menguji suatu
teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan
hubungan antarvariabel, dan ada pula yang mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman, atau mendeskripsikan banyak hal. Dari metode penelitian kuantatif
menekankan pada eksperimentasi, deskripsi, survei dan menemukan korelasional.
Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci,
prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap, hipotesis yang dirumuskan
dengan jelas. Penelitian kuantitatif menyelesaikan suatu masalah, sehingga
penelitian kuantatif terbagilagi menjadi penelitian eksperimen, deskriptif
korelasional, evaluasi, kausal, komparatif, dll.
A.
Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengangkat fakta, keadaan, variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi saat
sekarang dan menyajikan apa adanya. Data hasil
penelitian analisis dokumen bisa berupa data kuantitatif (atau data yang
dikuantitatifkan yang penafsirannya bisa berupa jumlah, nominal, persen, atau
dengan uji signifikansi sesuai statistika yang digunakan).
Penelitian deskriptif terbagi ke dalam
beberapa jenis, yaitu:
a)
Studi Kasus
Studi kasus memusatkan perhatian pada
suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subjek yang diselidiki terdiri dari
satu unit (kesatuan unit) yang dipandang sebagai kasus. Karena studi kasus
sifatnya mendalam dan mendetail, maka studi kasus pada umumnya menghasilkan
gambaran yang longitudinal, yaitu hasil pengumpulan dan analisis data dalam
satujangka waktu tertentu.
b)
Studi Survei
Survei pada umumnya merupakan cara
pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang
bersamaan dalam jumlahbesar dan luas. Survei berusaha mengungkap jawaban
melalui pertanyaan apa, bagaimana, berapa, bukan pertanyaan mengapa.
c)
Studi Pengembangan
Studi ini melukiskan hubungan antara
gejala-gejala sebagaimana adanya sekarang dengan fakta-fakta lain berdasarkan
fungsi waktu yang bersifat kontinyu. Ada dua teknik dalam studi pengembangan
yaitu metode longitudinal dan metode crosssectional.
d)
Studi Tindak Lanjut
Studi ini mempelajari perkembangan dan
perubahan subjek setelah subjek diberi perlakuan khusus atau kondisi tertentu
dalam kurun waktu tertentu sampai selesai.
e)
Studi Kecenderungan
Studi ini meramalkan ekadaan masa depan
dengan berdasarkan keadaan, gejala, data yang ada pada masa sekarang.
f)
Studi Korelasi
Penelitian ini dirancang untuk menentukan
tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.
g)
Analisis Dokumen
Metode ini dilakukan untuk menganalisis
data yang diperoleh dari dokumen. Dari dokumen yang tersedia, penelitian ini
dilakukan untuk mengungkapkan informasi-informasi yang berguna di bidangnya
masing-masing.
h)
Keuntungan dan Kerugian Penelitian
Deskriptif
Ø Keuntungan
Metode deskriptif lebih banyak disukai
pada berbagai bidang penyelidikan. Hasil penelitian melalui percobaan di
laboratorium tetap menggunakan metode ini untuk mengecek dan membuktikan
tingkat reliabilitasnya.
Ø Kerugian
Penelitian dapat terjadi pembiasaan karena
kesalahan memiliki metode, dan kesalahan metode karena salah menggunakannya.
B.
Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dianggap relevan dengan
sains. Karena pengamatan dilakukan oleh ahli-ahli biologis, kimia, fisika dan
ilmu-ilmu eksakta diruangan tertutup/laboratorium. Penelitian ini adalah
penelitian yang melihat dan meneliti adanya akibat setelah subjek dikenai
perlakuan pada variabel bebasnya. Jadi penelitian ini bertujuan melihat
hubungan sebab-akibat.
Suatu eksperimen murni memiliki
karakteristik berikut:
1)
Membandingkan dua kelompok aau
lebih yang memiliki subjek yang setara sehingga perbedaan variabel terikat dari
dua kelompok bukan disebabkan oleh perbedaan subjek, melainkan akibat dari
perlakuan yang dikenakan pada variabel bebas salah satu kelompok tadik.
2)
Pengukuran variabel terikat secara
kuantitatif atau dikuantitatifkan dan menggunakan statistika inferensial.
3)
Adanya kontrol terhadap
variabel-variabel luar (extraneous
variables) atau paling tidak pengaruh kondisi di sekitar subjek penelitian
diperkecil yaitu dengan cara fisik, dengan penelitian atau dengan cara statistika.
C.
Penelitian Kausal Komparatif (Ex-Post-Facto)
Penelitian ini bertujuan membandingkan dua
atau tiga peristiwa yang sudah terjadi melalui hubungan sebab akibat dengan
cara mencari sebab-sebab terjadinya peristiwa berdasarkan pengamatan akibat-akibat
yang mungkin tampak dan teramati. Penelitian ini dapat pula disebut kausal
komparatif.
Berdasarkan pengertian di atas, sebagian
ahli menyebut Ex-Post-Facto sebagai studi eksperimen, karena adanya hubungan
sebab-akibat tadi. Tetapi ada pula yang mengategorikannya ke dalam studi
deskripsi, karena penekanannya pada pengamatan terhadap variabel-variabel
terikat yang sudah tampak.
No comments:
Post a Comment