Melalui proses belajar,
seorang pelajar yang tadinya tidak tahu suatu hal menjadi tahu. Proses belajar
terjadi dalam diri seseorang yang sedang melakukan kegiatan belajar tanpa dapat
terlihat secara lahiriyah (terjadi dala pikiran orang). Proses belajar terjadi
dalam diri seseorang yang sedang belajar berlangsung melalui enam tahapan,
yaitu :
1. Motivasi
Motivasi adalah
keinginan untuk mencapai suatu hal. Motivasi jangka pendek berupa minat untuk
belajar pada saat itu, dan motivasi jangka panjang dapat berupa keinginan
mendapat nilai ujian yang baik, berprestasi, dan sebagainya (Rooijakkersd,
1980). Untuk menumbuhkan motivasi antara lain dengan memberi niai perkembangan
belajar, memberi hadiah atau pujian, memberi tahu kemajuan belajar, memberi
tugas yang menantang, dan menciptakan suasana yang menyenangkan (Nasution, 1995).
2. Perhatian pada Pelajaran
Peserta didik harus
dapat memusatkan perhatiannya pada pelajaran. Perhatian peserta ini sangat
terantung pada pembimbing. Apabila pendidik dapat menarik perhatian
peserta didik,maka perhatian mereka akan tinggi.Hal ini dapat dilakukan oleh
pendidik dengan membuat variasi tempo mengajar, nada suara, gerakan, dan teknik
mengajar, penyisipan istirahat sejenak pada saat tertentu, mengajukan dan
menjawab pertanyaan ( Rooijakersd,1980).
3. Menerima dan Mengingat
Ada bebapa faktor yang
dapat mempengaruhi penerimaan dan pengingatan yaitu :
a. Struktur
Penjelasan pendidik akan
mudah diterima dan diingat oleh peserta didik, jika mempunyai stuktur yang
jelas.
b. Makna
Jika suatu pelajaran ada
hubungannya dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, maka
pelajaran itu akan lebih bermakna, dan akan lebih mudah diterima dan diingat.
c. Pengulangan
Pengulangan suatu
pelajaran akan meningkatkan daya ingat peserta didik.
d. Interverensi
Interverensi adalah
kekalutan dalam pikiran seseorang yang sedang belajar akibat terlalu banyak
menerima pelajaran, sehingga pelajaran tersebut menjadi berdesak-desak dalam
pikirannya. Interverensi dapat dicegah dengan memberikan tidak terlalu banyak
bahan pelajaran, menjelaskan struktur pelajaran, mmberikan istirahat singkat,
dan menggambarkan bagan.
e. Reproduksi
Agar peserta didik mampu
melakukan reproduksi, pendidik perlu menyajikan pengajarannya dengan cara
mengesankan. Karena informasi yang makin mengesankan, maka akan lebih mudah
diproduksi.
f. Generalisasi
Peserta didik harus
mampu menerapkan hal yang telah dipelajari di tempat lain dan dalam ruang
lingkup yang lebih luas.
4. Menerapkan Apa yang Telah Diajarkan serta Umpan Balik
Dalam tahap ini peserta
didik harus sudah memahami dan dapat menerapkan apa yang telah diajarkan. Untuk
meyakinkan bahwa peserta didik telah benar-benar memahami maka pembimbing dapat
memberikan tugas atau tes yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Bentuk tes
bermacam-macam, dapat secara tertulis seperti esai (essay), pilihan ganda
(multiple choice), memasangkan (maching), benar-salah (true-false), dan isian,
dapat pula secara lisan. Selanjutnya pendidik berkewajiban memberikan umpan
balik berupa penjelasan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan umpan balik
seperti itu, peserta didik dapat mengetahui seberapa jauh ia memahami apa yang
diajarkan dan dapat mengoreksi dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment