Tuesday, June 5, 2018

Tahap Proses Belajar Orang Dewasa


Melalui proses belajar, seorang pelajar yang tadinya tidak tahu suatu hal menjadi tahu. Proses belajar terjadi dalam diri seseorang yang sedang melakukan kegiatan belajar tanpa dapat terlihat secara lahiriyah (terjadi dala pikiran orang). Proses belajar terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar berlangsung melalui enam tahapan, yaitu :
1.         Motivasi
Motivasi adalah keinginan untuk mencapai suatu hal. Motivasi jangka pendek berupa minat untuk belajar pada saat itu, dan motivasi jangka panjang dapat berupa keinginan mendapat nilai ujian yang baik, berprestasi, dan sebagainya (Rooijakkersd, 1980). Untuk menumbuhkan motivasi antara lain dengan memberi niai perkembangan belajar, memberi hadiah atau pujian, memberi tahu kemajuan belajar, memberi tugas yang menantang, dan menciptakan suasana yang menyenangkan (Nasution, 1995).
2.         Perhatian pada Pelajaran
Peserta didik harus dapat memusatkan perhatiannya pada pelajaran. Perhatian peserta ini sangat terantung pada pembimbing.  Apabila pendidik dapat menarik perhatian peserta didik,maka perhatian mereka akan tinggi.Hal ini dapat dilakukan oleh pendidik dengan membuat variasi tempo mengajar, nada suara, gerakan, dan teknik mengajar, penyisipan istirahat sejenak pada saat tertentu, mengajukan dan menjawab pertanyaan ( Rooijakersd,1980).
3.         Menerima dan Mengingat
Ada bebapa faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan dan pengingatan yaitu :
a.    Struktur
Penjelasan pendidik akan mudah diterima dan diingat oleh peserta didik, jika mempunyai stuktur yang jelas.
b.    Makna
Jika suatu pelajaran ada hubungannya dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik, maka pelajaran itu akan lebih bermakna, dan akan lebih mudah diterima dan diingat.
c.    Pengulangan
Pengulangan suatu pelajaran akan meningkatkan daya ingat peserta didik.
d.   Interverensi
Interverensi adalah kekalutan dalam pikiran seseorang yang sedang belajar akibat terlalu banyak menerima pelajaran, sehingga pelajaran tersebut menjadi berdesak-desak dalam pikirannya. Interverensi dapat dicegah dengan memberikan tidak terlalu banyak bahan pelajaran, menjelaskan struktur pelajaran, mmberikan istirahat singkat, dan menggambarkan bagan.
e.    Reproduksi
Agar peserta didik mampu melakukan reproduksi, pendidik perlu menyajikan pengajarannya dengan cara mengesankan. Karena informasi yang makin mengesankan, maka akan lebih mudah diproduksi.
f.     Generalisasi
Peserta didik harus mampu menerapkan hal yang telah dipelajari di tempat lain dan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
4.         Menerapkan Apa yang Telah Diajarkan serta Umpan Balik

Dalam tahap ini peserta didik harus sudah memahami dan dapat menerapkan apa yang telah diajarkan. Untuk meyakinkan bahwa peserta didik telah benar-benar memahami maka pembimbing dapat memberikan tugas atau tes yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Bentuk tes bermacam-macam, dapat secara tertulis seperti esai (essay), pilihan ganda (multiple choice), memasangkan (maching), benar-salah (true-false), dan isian, dapat pula secara lisan. Selanjutnya pendidik berkewajiban memberikan umpan balik berupa penjelasan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan umpan balik seperti itu, peserta didik dapat mengetahui seberapa jauh ia memahami apa yang diajarkan dan dapat mengoreksi dirinya sendiri.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive