Proses belajar
manusia berlangsung hingga akhir hayat (long life education). Namun, ada korelasi
negatif antara pertambahan usia dengan kemampuan belajar orang dewasa. Artinya,
setiap individu orang dewasa, makin bertambah usianya, akan semakin sukar
baginya belajar (karena semua aspek kemampuan fisiknya semakin menurun).
Misalnya daya ingat, kekuatan fisik, kemampuan menalar, kemampuan
berkonsentrasi, dan lain-lain semuanya memperlihatkan penurunannya sesuai
pertambahan usianya pula. Menurut Lunandi (1987), kemajuan pesat dan
perkembangan berarti tidak diperoleh dengan menantikan pengalaman melintasi
hidup saja. Kemajuan yang seimbang dengan perkembangan zaman harus dicari
melalui pendidikan. Menurut Verner dan Davidson dalam Lunandi (1987) ada enam
faktor yang secara psikologis dapat menghambat keikutsertaan orang dewasa dalam
suatu program pendidikan:
a. Dengan bertambahnya usia,
titik dekat penglihatan atau titik terdekat yang
dapat dilihat secara jelas
mulai bergerak makin jauh. Pada usia dua puluh tahun seseorang dapat melihat
jelas suatu benda pada jarak 10 cm dari matanya. Sekitar usia empat puluh tahun
titik dekat penglihatan itu sudah menjauh sampai 23 cm.
b. Dengan bertambahnya usia,
titik jauh penglihatan atau titik terjauh yang dapat
dilihat secara jelas mulai
berkurang, yakni makin pendek. Kedua faktor ini perlu diperhatikan dalam
pengadaan dan pengunaan bahan dan alat pendidikan.
c. Makin bertambah usia, makin
besar pula jumlah penerangan yang diperlukan dalam suatu situasi belajar. Kalau
seseorang pada usia 20 tahun memerlukan 100 Watt cahaya, maka pada usia 40
tahun diperlukan 145 Watt, dan pada usia 70 tahun seterang 300 Watt baru cukup
untuk dapat melihat dengan jelas.
d. Makin bertambah
usia, persepsi kontras warna cenderung ke arah merah daripada spektrum. Hal ini
disebabkan oleh menguningnya kornea atau lensa mata, sehingga cahaya yang masuk
agak terasing. Akibatnya ialah kurang dapat dibedakannya warna-warna lembut.
Untuk jelasnya perlu digunakan warna-warna cerah yang kontras utuk alat-alat
peraga.
e. Pendengaran
atau kemampuan menerima suara mengurangdengan bertambahnya usia. Pada umumnya
seseorang mengalami kemunduran dalam kemampuannya membedakan nada secara tajam
pada tiap dasawarsa dalam hidupnya.Pria cenderung lebih cepat mundur dalam hal
ini daripada wanita.Hanya 11 persen dari orang berusia 20 tahun yang mengalami
kurang pendengaran.Sampai 51 persen dari orang yang berusia 70 tahun ditemukan
mengalami kurang pendengaran.
f. Pembedaan bunyi atau kemampuan
untuk membedakan bunyi makin mengurang dengan bertambahnya usia. Dengan
demikian, bicara orang lain yang terlalu cepat makin sukar ditangkapnya, dan
bunyi sampingan dan suara di latar belakangnya bagai menyatu dengan bicara
orang. Makin sukar pula membedakan bunyi konsonan seperti t, g, b, c, dan d
No comments:
Post a Comment