Lingkungan kerja merupakan keadaan
sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan
kesan menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan kesan betah bekerja dan lain
sebagainya ( Supardi 2003:37). Didukung dengan pengertian lingkungan kerja
diatas (Sedarmayanti 2007:105 dalam Indra Gunawan Manaf dkk. 2015) menegaskan
pula bahwa secara garis besar lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu : 1)
lingkungan kerja fisik,dan 2) lingkungan kerja fisik.(Sari, n.d.)
Menurut (Aurelia Potu,2013:1210),
menyatakan bahwa lingkungan kerja merupakan tempat dimana pegawai melakukan
aktivitas bekerja setiap harinya. Sedangkan lingkungan kerja menurut
(Supardi,2003:37) merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik
maupun non fisik yang dapat memberikan kesan menyenangkan, mengamankan,
menentramkan, dan kesan betah bekerja dan lain sebagainya. Semakin baik
lingkungan kerja akan mengakibatkan pencapaian kinerja organisasi secara
maksimal. Jadi lingkungan kerja erat kaitannya dengan kinerja pegawainya.(Sari, n.d.)
Menurut Siagian (2007) kualitas
kehidupan kerja (quality of work life) merupakan upaya yang sistematik dalam
kehidupan organisasional melalui cara dimana para karyawan diberi kesempatan
untuk dapat berperan menentukan cara mereka bekerja dan sumbangan yang mereka
berikan kepada organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasarannya.
Iklim
Organisasi, menurut Taquiri dan Litwin (dalam Denison, 1996), iklim organisasi
merupakan kualitas lingkungan kerja yang secara relatif terus menerus
meningkat, yang dirasakan para anggotanya, serta dapat mempengaruhi perilaku
mereka yang dapat digambarkan melalui seperangkat nilai karakteristik tertentu
dari organisasi. Iklim organisasi dalam penelitian ini meliputi perilaku
pemimpin, harus komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan, motivasi dan
independensi.(Churiyah, 2001)
No comments:
Post a Comment