Sunday, May 27, 2018

Alasan Pentingnya Peggunaan (CTL) Dalam Pembelajaran


Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihapal kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi beajar. Untuk itu diperlukan strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstrusikan pengetahuan di benak mereka sendiri.
Melalui landasan filosofi konstruksitivisme, CTL dipromosikan menjadi altenatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi CTL, siswa diharapkan belajar melalui mengalami, bukan menghafal.
Penekatan kontesktual mendasrkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar sebagai proses mengalami sendiri, mngkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. Di bawah dikemukakan beberapa ciri pembelajaran kontekstual menurut wijayanti (2011:4) yakni:
1.      Proses Belajar
a)      Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri
b)      Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru.
c)      Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan ( subject metter )
d)     Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
e)      Manusia mempunyai tingkatan yang berada dalam menyikapi sesuatu yang baru.
f)       Siswa perlu dibiasakan dalam memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide.
g)      Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan seseorang. Untuk itu perlu dipahami, strategi belajar yang salah dan terus menerrus dipajangkan akan mempengaruhi struktur otak, yang pada akhirnya mempengaruhi cara seseorang berprilaku.
h)      Anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya.
2.      Transfer Belajar
a)      Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain.
b)      Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sempit), sedikit demi sedikit.
c)      Penting bagi siswa tahu untuk apa mereka belajar, dan bagaimana mereka menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu.
d)     Tugas guru: mengatur strategi belajar, membantu menghubungkan pengetahuan lama dan baru dan memfasilitasi belajar.
3.      Siswa sebagai pembelajar
a)      Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal baru.
b)      Strategi belajar itu penting, anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat sulit. Strategi belajar amat penting.
c)      Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah diketahui.
d)     Tugas guru memfasilitasi; agar informasi baru bermakna, member kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menydarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri. Siswa belajar dari menemukan mereka sendiri. Lupakan tradisi: “ guru acting di panggung siswa menonton “ ubah menjadi: “ siswa acting bekerja, berkarya, guru mengarahkan”.
4.      Pentingnya Lingkungan Belajar
a)      Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari “ guru acting di depan kelas , siswa menonton  “ ke “ siswa acting bekerja, berkarya, guru mengarahkan”.
b)      Pembelajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya.
c)      Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian (assessment) yang benar.
d)     Menumuhnkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.


No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive