1) Latar Belakang
dibangunnya Monumen
Pancasila
sakti yang terletak di desa Lubang Buaya Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan
Cipayung Wilayah Jakarta Timur.
Latar
belakang dibangunnya :
Monumen atas gagasan Jenderal Soeharto,dibangunpada
pertengahan Agustus 1967 sampai akhir Desember 1972 tetapi baru diresmikannya
pada 1 Oktober 1974 dengan secara 1 windu.
Tujuan-tujuan dibangun Monumen
Pancasila Sakti :
1.
Tujuannya untuk mengenang dan menghargai
jasa-jasa para pahlawan Revolusi yang telah gugur karena kekejaman PKI.
2.
Untuk meningkatkan kembali kepada generasi muda
seluruh bangsa Indonesia tentang kewaspadaan nasional agar waspada dan mengawas
diri terhadap bahaya laten komunis.
3.
Untuk belajar sejarah secara nyata dan rekreasi.
2) Awal gerakan Komunis Masuk
Negara
pada tahun 1913 yang dibawa Serikat Buruh Nasional dari Negara Belanda yang
bernama Hendrikus-Transisku Marias Klefit. Pada tanggal 23 Mei 1920 di kota
Semarang pimpinan Muso dan Amir Saripudin.
BENDERA PARTAI KOMUNIS : PALU ARIT
Partai komunis Indonesia secara
diam-diam mengadakan persiapan dengan sebanyak 16 x rapat seperti rapat yang
terakhir tanggal 29 September 1965 di Jl. Pramuka Jakarta di rumah Seorang Biro
khusus cc PKI yang bernama SAM KAMARU ZAMAN dan juga dihadiri oleh para
tokoh-tokoh biro khusus PKI lainnya seperti : Waluyo & Supono dan rapat
terakhir berhasil memberi keputusan/member nama gerakannya adalah G30 S/PKI
memilih DNID dan Letnan Kolonel Untuk sebagai Komandan gerakan.
3) RUMAH YANG DIPAKAI OLEH PARA PKI
à Rumah 1 : Serambi
penyiksaan.
Pemilik seorang guru SD (BAMBANG HARJONO) yang terlibat PKI
à Rumah 2 : Pos komando
Pemilik
P. Hj. Suep. Pedagang Sayur Mayur tetapi beliau tidak terlibat PKI
à Rumah 3 : Dapur Umum
Pemilik
Ibu AMBRO sebagai pedagang pakaian keliling tetapi beliau tidak
terlibat PKI
di lubang seukuran sebenarnya
yang menggambarkan penyiksaan Mayjen R. Soeprapto, Mayjen S. Parman, Brigjen
Soetojo Siswominardjo dan Lettu Czi Pierre.
Sementara itu Letjen A. Yani,
Brigjen D.I.Panjaitan dan Mayjen M.T. Haryono telah terlebih dahulu dibunuh.
4) Lubang Sumur Maut/Lubang Buaya
Yang
berdiameter 75 cm dan berkedalaman 12 M, tempat dimana ketujuh korban
dimasukkan secara bertumpuk dengan posisi kepala di bawah.
Untuk menyamarkan, sumur kemudian
diisi dengan batang-batanag pisang dan sampah, lalu ditutup dengan tanah,
jenazah baru ditemukannya pada tanggal 3 Oktober 1965 dalam keadaan tubuh sudah
rusak dan pada tanggal 4 Oktober 1965 jenazah baru diangkat dan dimakamkan.
Sebuah prasasti diletakkan tepat
di atas lubang sumur yang berbunyi (dalam ejaan lama)
“TJITA-TJITA PERJUANGAN KAMI UNTUK MENEGAKKAN KEMURNIAN PANTJASILA
TIDAK MUNGKIN DIPATAHKAN HANYA DENGAN MENGUBUR KAMI DALAM SUMUR INI,
LOEBANG BUAJA, 1 OCTOBER 1965”
5) MONUMEN PANCASILA SAKTI
Dengan patung
pahlawan revolusi yang lokasinya berjarak 45 m dari lubang sumur dicapai dengan
menaiki 7 buah anak tangga. Dinding di belakang patung pahlawan revolusi itu
tingginya 17 m, berdiri di atas bidang dengan ukuran 17 x 17M2 kepak
sayap patung Garuda Pancasila berukuran raksasa itu seolah-olah memayungi
ketujuh patung Pahlawan Revolusi yang berdiri tegak dalam bentuk hampir
setengah lingkaran.
Dari kiri ke kanan pada foto di
atas adalah :
1)
Brigjen
Soetojo Siswomihardjo
2)
Brigjen
D.I.Panjaitan
3)
Mayjen
R. Soeprapto
4)
Letjen
A. Yani
5)
Mayjen
M.T. Haryono
6)
Mayjen
S. Parman
7)
Lettu
Pierre A. Tandean
Pada dinding yang menjadi
landasan patung terdapat relief yang menggambarkan peristiwa G30S PKI serta
penuntasan gerakan tersebut oleh tentara dan masyarakat.
6) Replika Trule Dodge
Tahun
1961 buatan Amerika dengan Nomor polisi B. 2982 L milik PN. ARTA JAYA
Yang dirampas PKI di Jl.Iskandar
Syah, Kebayoran Baru, untuk menculik dan mengangkut mayat Brigjen. D.I.
Panjaitan dari rumahnya di Jl. Hasanudin 52 Kebayoran Baru ke lubang buaya.
7) Lubang Buaya adalah sebuah Desa
Tempat
yang pernah dipergunakan sebagai basis PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 pasukan
PKI yang jumlahnya kurang lebih + 3700 orang yang berhasil dikirim dari
lain daerah beserta kader-kadernya
1)
Pemuda
Rakyat
2)
Gerwani
3)
BTI
3700 berhasil dilatih secara
sukarelawan PKI / secara kemiliteran.
Mereka dilatih selama 3 bulan
(Kampung Rawabinong).
Mereka dibagi menjadi 3 pasukan
yaitu :
1)
PASUKAN
PASOPATI
(menguasai dan
mengamankan daerah-daerah yang terpenting RRI dan TELKOM) dibawah pimpinan
Lettu Dul Arif.
2)
PASUKAN
BIMA SAKTI
(menarik
pimpinan teras Angkatan Darat secara hidup/mati) dibawah pimpinan Kapten
Suradi.
3)
PASUKAN
BRINGGON DANI/GATOT KACA
(Cadangan)
Menyelesaikan hasil penculikan.
No comments:
Post a Comment