Thursday, May 31, 2018

MONUMEN PANCASILA SAKTI




1) Latar Belakang dibangunnya Monumen
Pancasila sakti yang terletak di desa Lubang Buaya Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung Wilayah Jakarta Timur.
            Latar belakang dibangunnya :
Monumen atas gagasan Jenderal Soeharto,dibangunpada pertengahan Agustus 1967 sampai akhir Desember 1972 tetapi baru diresmikannya pada 1 Oktober 1974 dengan secara 1 windu.
Tujuan-tujuan dibangun Monumen Pancasila Sakti :
1.      Tujuannya untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan Revolusi yang telah gugur karena kekejaman PKI.
2.      Untuk meningkatkan kembali kepada generasi muda seluruh bangsa Indonesia tentang kewaspadaan nasional agar waspada dan mengawas diri terhadap bahaya laten komunis.
3.      Untuk belajar sejarah secara nyata dan rekreasi.

2) Awal gerakan Komunis Masuk
            Negara pada tahun 1913 yang dibawa Serikat Buruh Nasional dari Negara Belanda yang bernama Hendrikus-Transisku Marias Klefit. Pada tanggal 23 Mei 1920 di kota Semarang pimpinan Muso dan Amir Saripudin.
BENDERA PARTAI KOMUNIS : PALU ARIT
Partai komunis Indonesia secara diam-diam mengadakan persiapan dengan sebanyak 16 x rapat seperti rapat yang terakhir tanggal 29 September 1965 di Jl. Pramuka Jakarta di rumah Seorang Biro khusus cc PKI yang bernama SAM KAMARU ZAMAN dan juga dihadiri oleh para tokoh-tokoh biro khusus PKI lainnya seperti : Waluyo & Supono dan rapat terakhir berhasil memberi keputusan/member nama gerakannya adalah G30 S/PKI memilih DNID dan Letnan Kolonel Untuk sebagai Komandan gerakan.

3) RUMAH YANG DIPAKAI OLEH PARA PKI
à Rumah 1 : Serambi penyiksaan.
Pemilik seorang guru SD (BAMBANG HARJONO) yang terlibat PKI
à Rumah 2 : Pos komando
                        Pemilik P. Hj. Suep. Pedagang Sayur Mayur tetapi beliau tidak terlibat PKI
à Rumah 3 : Dapur Umum
                        Pemilik Ibu AMBRO sebagai pedagang pakaian keliling tetapi beliau tidak
terlibat PKI
di lubang seukuran sebenarnya yang menggambarkan penyiksaan Mayjen R. Soeprapto, Mayjen S. Parman, Brigjen Soetojo Siswominardjo dan Lettu Czi Pierre.
Sementara itu Letjen A. Yani, Brigjen D.I.Panjaitan dan Mayjen M.T. Haryono telah terlebih dahulu dibunuh.

4) Lubang Sumur Maut/Lubang Buaya
            Yang berdiameter 75 cm dan berkedalaman 12 M, tempat dimana ketujuh korban dimasukkan secara bertumpuk dengan posisi kepala di bawah.
Untuk menyamarkan, sumur kemudian diisi dengan batang-batanag pisang dan sampah, lalu ditutup dengan tanah, jenazah baru ditemukannya pada tanggal 3 Oktober 1965 dalam keadaan tubuh sudah rusak dan pada tanggal 4 Oktober 1965 jenazah baru diangkat dan dimakamkan.
Sebuah prasasti diletakkan tepat di atas lubang sumur yang berbunyi (dalam ejaan lama)
“TJITA-TJITA PERJUANGAN KAMI UNTUK MENEGAKKAN KEMURNIAN PANTJASILA TIDAK MUNGKIN DIPATAHKAN HANYA DENGAN MENGUBUR KAMI DALAM SUMUR INI,
LOEBANG BUAJA, 1 OCTOBER 1965”

5) MONUMEN PANCASILA SAKTI
Dengan patung pahlawan revolusi yang lokasinya berjarak 45 m dari lubang sumur dicapai dengan menaiki 7 buah anak tangga. Dinding di belakang patung pahlawan revolusi itu tingginya 17 m, berdiri di atas bidang dengan ukuran 17 x 17M2 kepak sayap patung Garuda Pancasila berukuran raksasa itu seolah-olah memayungi ketujuh patung Pahlawan Revolusi yang berdiri tegak dalam bentuk hampir setengah lingkaran.
Dari kiri ke kanan pada foto di atas adalah :
1)      Brigjen Soetojo Siswomihardjo
2)      Brigjen D.I.Panjaitan
3)      Mayjen R. Soeprapto
4)      Letjen A. Yani
5)      Mayjen M.T. Haryono
6)      Mayjen S. Parman
7)      Lettu Pierre A. Tandean
Pada dinding yang menjadi landasan patung terdapat relief yang menggambarkan peristiwa G30S PKI serta penuntasan gerakan tersebut oleh tentara dan masyarakat.

6) Replika Trule Dodge
            Tahun 1961 buatan Amerika dengan Nomor polisi B. 2982 L milik PN. ARTA JAYA
Yang dirampas PKI di Jl.Iskandar Syah, Kebayoran Baru, untuk menculik dan mengangkut mayat Brigjen. D.I. Panjaitan dari rumahnya di Jl. Hasanudin 52 Kebayoran Baru ke lubang buaya.

7) Lubang Buaya adalah sebuah Desa
            Tempat yang pernah dipergunakan sebagai basis PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 pasukan PKI yang jumlahnya kurang lebih + 3700 orang yang berhasil dikirim dari lain daerah beserta kader-kadernya
1)      Pemuda Rakyat
2)      Gerwani
3)      BTI
3700 berhasil dilatih secara sukarelawan PKI / secara kemiliteran.
Mereka dilatih selama 3 bulan (Kampung Rawabinong).
Mereka dibagi menjadi 3 pasukan yaitu :
1)      PASUKAN PASOPATI
(menguasai dan mengamankan daerah-daerah yang terpenting RRI dan TELKOM) dibawah pimpinan Lettu Dul Arif.
2)      PASUKAN BIMA SAKTI
(menarik pimpinan teras Angkatan Darat secara hidup/mati) dibawah pimpinan Kapten Suradi.
3)      PASUKAN BRINGGON DANI/GATOT KACA
(Cadangan) Menyelesaikan hasil penculikan.   


No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive