Saturday, May 26, 2018

PENGELOLAAN SENTRA PERSIAPAN DI KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN PENITIPAN ANAK



A. Pengertian pijakan dan tahap perkembangan anak pada sentra persiapan
1. Sentra persiapan merupakan sentra yang diadakan untuk mengembangkan keaksaraan anak di lembaga pendidikan anak usia dini. Sehingga anak siap untuk menempuh pendidikan selanjutnya.   Sentra persiapan terutama ditujukan  pada ranah perkembangan kognisi, (berpikir) dan motorik halus. Pada kelas yang kaya dengan keaksaraan, pengalaman bahasa seperti membaca dan menulis bukan merupakan kegiatan yang terpisah atau ditentukan di tempat khusus di sentra persiapan saja, tapi diupayakan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pada pelaksanaannya, sentra persiapan dapat dilengkapi dengan pojok perpustakaan, pojok pembuatan buku atau pojok menulis dan pojok menyimak. Penataan di sentra ini harus menyediakan kesempatan untuk percakapan individu antara pendidik dengan anak atau antar anak. Bahan-bahan dipilih yang dapat digunakan pada berbagai usia dan ketrampilan anak.Pendidik juga harus menyiapkan jenis kegiatan yang akan diarahkan baik langsung maupun tidak langsung. Apabila hanya ada satu pendidik saja di sentra tersebut maka seharusnya tidak ada kegiatan yang diarhkan langsung oleh pendidik. Sentra persiapan akan efektif jika pendidik menghargai usaha-usaha awal anak dalam membaca, menulis, berbicara dan mengeja. Penghargaan dilakukan dengan cara memberikan dorongan pada anak untuk mendapatkan pengalaman berkomunikasi yang bermakna. Anak akan belajar membaca dan akan menjadi orang yang gemar membaca sepanjang hidupnya jika pada usia dininya distimulasi dengan pengalaman keaksaraan yang penuh cinta, keramahan dan keberhasilan. Pada pelaksanaannya sentra persiapan dapat dilengkapi dengan pojok perpustakaan, pojok pembuatan buku atau pojok menulis dan pojok menyimak. Pojok-pojk ini harus dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan anak sehari-hari.
2. Manfaat berbagai pojok di sentra persiapan adalah:
a. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak;
b. Mempelajari pentingnya media cetak sebagai alat komunikasi;
c. Mendapatkan informasi dan menyesuaikan dengan pengalaman baru melalui membaca dan menyimak cerita;
d. Belajar untuk berkompromi dengan berbagai situasi sulit;
e. Memperoleh berbagai pengetahuan tentang sains, matematika, sejarah, kesehatan dan keselamatan, serta tokoh terkenal;
f. Belajar tentang tanggung jawab sosial;
g. Menjadi terbiasa dengan berbagai jenis media keaksaraan;
h. Membantu anak memahami berbagai perasaan pertanyaan, dan masalah yang dialami;
i. Memberikan insentif yang sangat ampuh agar anak senang membaca.
3. Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai pijakan lingkungan main pada sentra persiapan adalah :
a. Merencanakan pengalaman untuk intensitas dan densitas bermain;
b.           Menata tempat main untuk 2 anak atau lebih;
c. Menghindari penatnan tempat main yang selalu harus diarahkan oleh pendidik;
d.           Memilih bahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan;
e. Menyediakan berbagai bahan yang mendukung keterampilan keaksaraan;
f. Menyediakan berbagai kegiatan yang memungkinkan anak untuk melatih perkembangan motorik halus;
g.           Menyediakan berbagai macam bahan dan tempat untuk menulis;
h.           Menyediakan berbagai macam bahan bacaan yang dapat membantu anak dalam menulis;
i. Menyediakan buku dalam berbagai topik, jenis dan ukuran;
j. Memastikan ada cukup tempat untuk anak dalam memilih tempat main (2,5-3 tempat main untuk tiap anak).
4. Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai pijakan sebelum main pada sentra persiapan adalah :
a. Mulailah setiap waktu sentra dengan sebuah buku bacaan untuk mengawali diskusi dan gagasan untuk menulis atau menggambar;
b. Mencontohkan beberapa cara untuk menggunakan bahan-bahan secara tepat;
c. Menyampaikan aturan secara jelas dan ringkas;
d. Memperbolehkan, anak. untuk memilih tempat dan teman bekerja yang mereka sukai;
e. Merancang dan melaksanakan peralihan main dengan teratur;
f. Menciptakan kondisi yang membuat anak-anak senang dengan semua kegiatan keaksaraan
5. Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai pijakan selama main pada sentra persiapan adalah:
a. Memberikan setiap anak kesempatan keaksaraan sepanjang hari dalam setiap pengalaman main;
b. Memberikan setiap anak kesempatan berhubungan langsung secara kontinu dengan buku, bahasa, dan pengalaman motorik halus atau kasar anak;
c. Merancang dan mengelola setiap pengalaman keaksaraan agar menjadi pengalaman yang menyenangkan;
d.            Menciptakan lingkungan yang menghargai semua usaha anak untuk menulis sehingga dia mau mengambil risiko untuk mencoba banyak hal;
e. Selalu bersedia membantu anak untuk menulis;
f. Membantu anak di tahapan yang mereka perlukan;
g. Meningkatkan dan mengembangkan bahasa anak melalui pertanyaan dan diskusi;
h. Mencontohkan komunikasi yang tepat melalui percakapan dengan anak;
i. Menambah kesempatan berteman pada anak melalui hubungan dengan teman sebaya;
j.  Mengamati perilaku anak dan membuat dokumen perkembangan serta peningkatan keaksaraan dari tiap anak;
k. Merasa turut bergembira dalam setiap usaha keaksaraan yang dilakukan anak.
6. Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai pijakan sesudah main pada sentra persiapan adalah:
a. Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya;
b.  Menggunakan waktu membereskan peralatan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan keaksaraan secara tepat. 
7. Tahap perkembangan anak dalam menggunting adalah menggunting sekitar pinggiran kertas, menggunting dengan sepenuh bukaan gunting, membuka dan menggunting terus-menerus sepanjang kertas, menggunting di antara 2 garis lurus pada kertas, menggunting bentuk, tetapi tidak  tepat mengikuti garis, menggunting pada garis tebal dengan rapi dan terkendali, dan menggunting berbagai macam bentuk.
8. Tahap perkembangan anak dalam meronce adalah mengosongkan dan mengisi kembali manik-manik dalam berbagai wadah, merangkai sesuatu untuk digunakan dalam bermain peran, merangkai terus-menerus (merangkai manik-manik sepanjang tali), merangkai manik yang wamanya sama, merangkai manik yang bentuknya sama, merangkai manik-manik yang bentuk dan warnanya sama, merangkai manik-manik yang warna, bentuk dan ukurannya sama, membuat pola sendiri, dan membaca pola dari bermacam-macam tingkat kesulitan.

9. Tahap perkembangan anak dalam menulis adalah coretan-coretan acak, coretan terarah, garis dan bentuk khusus diulang-ulang atau menulis garis tiruan, latihan huruf-huruf acak atau nama, menulis nama, mencontoh kata-kata dari lingkungan, menemukan ejaan, dan ejaan umum.
10. Tahap-tahap perkembangan anak dalam menggunakan buku dimulai dari melihat-lihat buku, memahami urutan kejadian, mengenali tulisan kata sebagai simbol, memadankan ucapan kata dengan tulisannya, dan mengenali berbagai tulisan kata.

B. Penataan ruang dan media serta rambu-rambu pelaksanaan sentra persiapan di KB dan TPA
Sentra persiapan haruslah nyaman dan menarik sehingga akan membuat anak-anak betah untuk berlama-lama di dalamnya. Sentra ini sebaiknya diletakkan di tempat yang tenang, misalnya di dekat pojok sunyi tempat menyimpan boneka. Sentra persiapan sebaiknya tidak diletakkan di dekat orang berlalu lalang agar anak-anak dapat bersantai dan lebih berkonsentrasi.
1. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menata sentra persiapan, antara lain berikut ini.
a. Dilengkapi dengan kursi, guling, lantai berlapis karpet, bantal punggung besar, kursi tanpa lengan, dan matras tebal
b. Dilengkapi dengan beberapa meja dan kursi kecil seukuran anak, taplak berwarna cerah dan pot atau vas bunga hidup.
c. Menghiasi dinding dengan kantong-kantong atau rak buku pajangan, foto anak yang sedang. membaca atau hasil karya anak, diagram dan berbagai tanda penunjuk.
d. Diterangi dengan cahaya yang cukup dari sinar matahari atau lampu.
2. Kriteria buku yang sesuai untuk anak usia dini adalah sebagai berikut.
a. Alur cerita sederhana.
b. Halaman buku penuh warna.
c. Gambar ilustrasi besar, jelas, realistis, dan runtut.
d. Gambar ilustrasi menempatkan anak sebagai sudut pandang utama.
e. Banyak kata-kata yang diulang dalam cerita.
f. Diperkaya dengan sajak dan pengulangan.
3. Kriteria kaset rekaman yang sesuai untuk anak usia dini adalah sebagai berikut.
a. Berdurasi pendek.
b. Presentasi suara yang hidup dan bervariasi.
c. Diproduksi dengan baik secara teknis.
d. Isi cerita tidak bias atau membingungkan anak.
e. Narator terdiri dari laki-laki dan perempuan.
f. Cerita dalam rekaman sudah dikenal anak atau bersesuaian dengan buku yang sedang dibaca anak.
g. Jika pendidik merekam suaranya sendiri untuk mendampingi buku tertentu, pilih buku yang disukai dan dikenal baik oleh anak.
4. Media yang perlu disiapkan di sentra persiapan secara umum terbagi menjadi empat, yaitu bahan-bahan untuk dikelompokkan, bahan-bahan untuk diurutkan, bahan-bahan untuk kegiatan motorik halus, dan bahan-bahan untuk kegiatan huruf dan angka.
5. Beberapa rambu yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan sentra persiapan. adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan kemampuan keaksaraan sejak dini.
b. Membantu anak agar menyadari apa yang sedang ia pelajari.
c. Mengembangkan tahap perkembangan bahasa anak.
d. Menyampaikan pesan bahwa kegiatan anak-anak di sentra persiapan akan sangat bermakna dan penting baginya.
e. Menyediakan beberapa tempat main dalam jumlah yang cukup.
f.  Memilih bahan yang dapat digunakan dengan beragam cara dan beragam tingkat perkembangan.
g. Membaca dan menuIis dicontohkan sebagai pengalaman yang menyenangkan.
h. Menerima semua usaha yang anak lakukan menuju membaca dan menulis.
i. Memahami bahwa anak belajar huruf dan kata pertama yang bermakna bagi mereka.
j.  Menyediakan berbagai jenis buku sesuai tingkat perkembangan anak di sepanjang sentra.
k. Memberi waktu pada anak untuk dapat bicara dengan anak lain atau dengan pendidik.
l. Memahami bahwa keaksaraan bukanlah apa yang diajarkan tetapi sesuatu yang wajar dalam pengalaman main sehari-hari dengan bahan yang tepat.
6. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membacakan cerita pada bayi adalah menunggu sampai semua bayi siap, mendorong bayi untuk mengikuti ilustrasi dalam buku, menjalin komunikasi sesuai bahasa tubuh bayi, memberikan pertanyaan sederhana, dan siap berhenti kapan saja apabila bayi mulai tidak tertarik

7. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membacakan cerita pada anak toddler adalah menunggu sampai semua anak merasa nyaman, mendorong anak untuk menebak apa yang sedang terjadi dari gambar, memberikan jeda agar anak menebak, meloncati episode tertentu untuk melihat reaksi anak, memberikan respons terhadap kode-kode verbal dan nonverbal dari anak, menghubungkan isi cerita dengan kehidupan keseharian anak, membaca satu buku sekaligus jika anak berminat, mendorong anak untuk merefleksikan cerita dalam buku, dan tidak bosan membacakan cerita yang sama dari hari ke hari.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive