a.
Definisi Pertumbuhan
Menurut
Soetjiningsih (2013) pertumbuhan (growth)
adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran,
dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Sedangkan menurut Behrman
(2010) pertumbuhan adalah perubahan struktur dan fungsi setiap organ dan proses
fisiologi sistem organ.
Menurut
Nursalam (2008) pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur
tubuh sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak)
sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel.
Berdasarkan
definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah
perubahan fisik yang bersifat kuantitatif yang ditandai dengan bertambahnya
jumlah dan ukuran sel, organ disertai dengan perubahan struktur dan fungsi
setiap organ.
b.
Pola Pertumbuhan Anak Prasekolah
Pertumbuhan
masa prasekolah pada anak yaitu pada pertumbuhan fisik, khususnya berat badan
mengalami kenaikan rata - rata pertahunnya adalah 2 kg, kelihatan kurus, akan
tetapi aktivitas motoriknya tinggi, dimana sistem tubuh sudah mencapai
kematangan, seperti berjalan, melompat, dan lain - lain. Sedangkan pada
pertumbuhan tinggi badan anak kenaikannya rata-rata akan mencapai 6,75 - 7,5 cm
setiap tahunnya (Hidayat, 2009).
c.
Aspek Pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran
antropometri, pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi
badan (panjang badan), lingkar kepala. Pengukuran berat badan digunakan untuk
menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh,
pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping
faktor genetik sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai
pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan adanya
reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) terjadi
akibat penyumbatan cairan serebrospinal (Hidayat, 2011).
d.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Anak
1)
Faktor
sebelum lahir, misalnya kekurangan nutrisi pada ibu dan janin.
2)
Faktor
ketika lahir, misalnya pendarahan pada kepala bayi yang dikarenakan tekanan
dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan.
3)
Faktor
sesudah lahir, misalnya infeksi pada otak dan selaput otak
4)
Faktor
psikologis, misalnya dititipkan dalam panti asuhan sehingga kurang mendapatkan
perhatian dan cinta kasih.
No comments:
Post a Comment