Pengajaran
konvensional mempunyai beberapa pengertian menurut beberapa ahli, diantarnya
mendefinisikan bahwa, “pembelajaran konvensional ditandai dengan guru mengajar
lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi.”[1]
“Pembelajaran
konvensional adalah pembelajaran yang memusatkan kegiatan belajar mengajar pada
guru, siswa hanya duduk mendengarkan dan menerima informasi.”[2]
Cara penerimaan kurang efektif karena tidak adanya proses penguatan daya ingat,
walaupun adanya proses penguatan yang berapa pembuatan catatan, siswa membuat catatan
yang monoton.
“Menurut
Sutrisman metode konvensional adalah metode yang menjelaskan semua ide-ide satu
arah dari guru ke murid, guru berbicara memberikan informasi atau ide, murid
mendengarkan dan mencatat.”[3]
Pada proses pembelajaran pertemuan antara pengajar dan siswa dilakukan secara
langsung dalam suatu kelas yang menciptakan berbagai efek baik sosial, moril
maupun psikologis bagi siswa tersebut, tatap muka dari guru dapat dirasakan
sebagai perhatian, teguran, maupun pengawasan.
Adapun
ciri-ciri pembelajaran konvensional yaitu:
a.
Siswa adalah penerima informasi secara
positif, dimana siswa menerima pengetahuan diasumsikan sebagai standar.
b.
Belajar secara individual.
c.
Pembelajaran sangat abstrak dan
teoritis.
d.
Perilaku dibangun atas kebiasaan.
e.
Kebenaran bersifat absolute dan
pengetahuan bersifat final.
f.
Guru adalah penentu jalannya proses
pembelajaran.
g.
Perilaku baik berdasarkan motivasi
ekstrinsik.
Tujuan
pembelajaran konvensional adalah peserta didik mengetahui sesuatu bukan mampu ntuk
melakukan sesuatu , dan pada saat proses pembelajaraan peserta didik lebih
banyak mendengarkan. Di sini terlihat bahwa pembelajaran konvensional yang
dimaksud adalah pembelajaran yang lebih banyak didominasi guru nya sebagai “pentransfer”
ilmu, sementara peserta didik lebih pasif sebagai “penerima” ilmu.
Dari
beberapa pendapat di atas, maka pembelajaran konvensional yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode ekspositori dimana metode ini
mengombinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian
tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara
individual atau kelompok, adapun untuk hasil belajar alat evaluasi yang
digunakan adalah tes yang dibuat oleh guru.
No comments:
Post a Comment