Stimulus
adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak 0-6 tahun agar anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak Perlu mendapatkan stimulus
rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh
kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayang atau yang merupakan orang terdekat
anak (Depkes, 2012).
Menurut
Soetjiningsih (2013) beberapa stimulasi yang diperlukan untuk faktor tumbuh
kembang anak antara lain sebagai berikut:
1)
Stimulasi aspek fisik
Rangsangan untuk fisik bayi dan
balita amat diperlukan, karena pada usia mereka perkembangan syaraf-syaraf
motorik sangat pesat. Melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti berlari,
berjalan, menari akan sangat membantu perkembangan mereka.
2)
Stimulasi aspek emosi
Kenalkan mereka dengan bentuk emosi dasar, bahagia dan sedih.
Dengan menghiburnya pada saat menangis karena mainannya rusak akan membantu.
Ajari pula mereka untuk berbagi dengan teman sebayanya, misalnya dengan berbagi
mainan, sehingga dapat menimbulkan kepekaan untuk bertoleransi dan berperilaku
menyenangkan.
3) Stimulasi aspek spiritual.
Ajarilah anak untuk berdoa dengan menggunakan kata-kata yang
sederhana, mengucapkan terimakasih kepada tuhan atas makanan, hari yang indah,
dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan hari itu. Akan membuat anak
semakin peka. Ajak juga mereka ke tempat ibadah, dan membacakan dongeng dan kisah-kisah
para nabi juga akan membantu meningkatkan moral.
4)
Stimulasi aspek
intelektual.
Rangsangan intelektual dapat dilakukan dengan sering
memberikan buku bacaan, mengajak anak melakukan permainan, dan rekreasi
bersama, dan juga dengan rajin menjawab keingintahuan anak. Jadi sebagai
orangtua juga harus rajin belajar agar sanggup memenuhi dan menjawab
keingintahuan anak dengan baik dan benar.
5) Stimulasi aspek sosial.
Anak harus diajari untuk peka
terhadap lingkungan sekitarnya, seperti: membantu menjaga saudaranya (adik),
membantu orang tua yang sedang sibuk, akan merangsang kepekaan alaminya.
No comments:
Post a Comment