Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang
dipakai dalam produksi : metode mutasi persediaan (perpetual inventory method)
dan metode persediaan fisik (physical inventory method). Dalam metode mutasi
persediaan, setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan. Dalam
metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan bahan baku dari pembeliaan
saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya bahan baku karena pemakaian
tidak catat dalam kartu persediaan.
Metodepersediaan fisik adalah cocok digunakan dalam
penentuan biaya bahan baku dalam perusahaan yang harga pokok produksinya
dikumpulkan dengan metode harga pokok
proses. Metode mutasi persediaan adalah cocok digunakan dalam perusahaan yang
harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga pokok pesanan.
1.
Metode identifikasi khusus
(specific identification method). Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku
yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok persatuan berapa bahan
baku tersebut dibeli. Dalam metode ini, tiap – tiap jenis bahan baku yang ada
di gudang jelas identitas harga pokoknya, sehingga setiap pemakaian bahan baku
dapat diketahui harga pokok persatuannya secara tepat. Metode ini merupakan
metode yang paling teliti dalam penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai
dalam produksi, namun sering kali tidak praktis. Metode ini sangat efektif
dipakai apabila bahan baku yang dibeli bukan merupakan barang standar dan
dibeli untuk memenuhi pesanan tertentu.
2.
Metode masuk pertama, keluar
pertama (First – in, First – out Method)
Metode masuk pertama, keluar pertama
(metode MPKP) menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok
prsatuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang, digunakan untuk menentukan
harga bahan baku yang pertama kali dipakai.
3.
Metode masuk terakhir, keluar
pertama (last – in, first – out method)
Metode masuk terakhir, keluar pertama
(metode MTKP) menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi
dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk
dalam persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga poko bahan baku yang
pertama kali dipakai dalam produksi.
4.
Metode rata – rata bergerak
(Moving Average Method)
Dalam metode ini, persediaan bahan
baku yang ada di gudang dihitung harga pokok rata – ratanya, dengan cara
membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Bahan baku yang dipakai
dalam proses produksi dihitung harga pokoknya dengan mengalikan jumlah satuan
bahan baku yang dipakai dengan harga pokok rata – rata per satuan bahan baku
yang ada di gudang.
5.
Metode biaya standar
Dalam metode ini, bahan baku yang
dibeli dicatat dalam kartu persediaan sebesar harga standard (standard price)
yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi di
masa yang akan datang. Harga standard merupakan harga yang merupakan harga yang
diperkirakan untuk tahun anggaran tertentu.
6.
Metode rata – rata harga pokok
bahan baku pada akhir bulan
Dalam metode ini, pada tiap akhir bulan
dilakukan penghitungan harga pokok rata – rata per satuan tiap jenis persediaan
bahan baku yang ada di gudang. Harga pokok rata – rata per satuan ini kemudian
di gunakan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi
dalam bulan berikutnya.
No comments:
Post a Comment