Manusia sepanjang hidupnya selalu
akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni
keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebagai lingkungan pendidikan yang pertama
maka peran lingkungan keluarga menjadi sangat penting. Lingkungan keluarga
berdasarkan pola hidup masyarakatnya dapat dibedakan menjadi :
1. Lingkungan keluarga tradisional.
Lingkungan keluarga tradisional pada
masyarakat yang masih sederhana dengan struktur sosial yang belum kompleks,
cakrawala anak sebagian besar masih terbatas dalam keluarga. Keluarga pada masa
lalu secara historis mempunyai dua fungsi utama, yaitu : fungsi komsumsi dan fungsi
produksi.
o Fungsi
Komsumsi adalah : Orangtua sebagai penyedia segala macam kebutuhan yang
dibutuhkan oleh seorang anak seperti sandang, pangan dan papan.
o Fungsi
Produksi adalah : Orangtua akan mengajarkan anak-anaknya tentang berbagai aspek
kehidupan social budaya terutama bagaimana cara mencari nafkah yang akan dia
gunakan untuk kelanjutan hidupnya dimasa depan, misalnya : seorang nelayan akan
mengajarkan anaknya bagaimana caranya menangkap ikan sebanyak-banyaknya, petani
akan mengajarkan anaknya bagaimana cara bercocok tanam yang baik.
Kedua fungsi itu mempunyai pengaruh yang
besar pada anak. Pada masyarakat tersebut orangtualah yang mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup juga melatih dan
memberi petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan.
2. Lingkungan keluarga Modern.
Pada masyarakat modern, pendidikan
yang semula hanya menjadi tanggung jawab keluarga kini sebagian besar diambil
alih oleh sekolah dan lembaga-lembaga sosial lainnya.
Pada tingkat permulaan fungsi ibu
sebagian sudah diambil alih oleh pendidikan pra sekolah. Pada tingkat
spesialisasi yang rumit, pendidikan keterampilan sudah tidak berada pada ayah
lagi, sebab sudah diambil alih oleh
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Bahkan fungsi pembentukan watak dan
sikap mental masyarakat modern berangsur-angsur diambil alih oleh sekolah dan
organisasi sosial lainnya seperti perkumpulan pemuda, pramuka, lembaga-lembaga
keagamaan, media massa dan sebagainya.
Meskipun keluarga kehilangan
sejumlah fungsi yang semula menjadi tanggung jawabnya, namun keluarga tetap
merupakan lembaga yang paling penting
dalam proses sosialisasi anak, karena keluarga yang memberikan tuntunan
dan contoh-contoh semenjak masa anak-anak sampai dewasa dan berdiri sendiri.
Walaupun kita ketahui tugas orang
tua dalam mendidik anak-anak saat ini sudah dbantu sekolah bukan berarti
sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah, tetap harus diingat bahwa kewajiban
sekolah adalah membantu keluarga dalam mendidik anak-anak, pengawasan dan
kontrol orang tua dalam mendidik anak-anaknya tetap ada.
Dalam mendidik anak-anak itu,
sekolah melanjutkan pendidikan yang telah dilakukan orang tua dirumah. Berhasil
baik atau tidaknya pendidikan di sekolah bergantung dan dipengaruhi oleh
pendidikan didalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar
dari pendidikan anak selanjutnya Hasil-hasil
pendidikan yang diperoleh anak didalam keluarga menentukan pendidikan anak itu
selanjutnya, baik disekolah maupun dalam masyarakat.
No comments:
Post a Comment