Mendidik anak
untuk selalu bersikap jujur pasti muncul kendala-kendala yang menghambat anak
untuk bersikap jujur. Tidak sedikit kendala yang akan dialami oleh orang tua.
Kendala-kendala itu dapat dibagi menjadi kendala internal dan kendala ekternal.
Kendala internal
Kendala
internal yaitu kendala yang berasal dari dalam diri pribadi anak.
Kendala-kendala itu dapat berupa sikap anak yang tidak mau dididik atau sikap
melawan terhadap orang tua. Menurut Mulyadi (1997), perilaku anak yang berbohong
juga dapat dilakukan anak dengan cara menambah atau mengurangi kata yang
sebenarnya terjadi. Itu dilakukan karena anak ingin merasa aman atau melindungi
diri dari ancaman.
Kendala
eksternal
Kendala
eksternal yaitu kendala yang berasal dari luar diri pribadi anak.
Kendala-kendala itu dapat berupa cara orang tua mendidik anak dengan keras atau
orang tua yang tidak memberikan contoh yang baik kepada anak. Misalnya orang
tua suka berkata tidak jujur atau berbohong kepada anak, sehingga anak juga menjadi
terbiasa untuk berbohong. Jika orang tua mengetahui anaknya berbohong,
hendaknya orang tua tidak memarahi atau menghukum anak, tetapi orang tua
menasehati anak bahwa kebohongan itu tidak baik.
F. Hubungan
Kejujuran dengan Kepercayaan
Kejujuran sangat
berkaitan dengan kepercayaan. Dalam hubungan apapun, kejujuran dan kepercayaan
sulit bahkan tidak bisa dipisahkan. Sebuah kejujuran dapat menimbulkan rasa
kepercayaan, demikian pula kepercayaan biasanya lahir dari adanya kejujuran.
Oleh karena itu, hendaknya para orang tua sudah menanamkan nilai kejujuran pada
anak sejak usia dini untuk menciptakan hubungan keluarga yang harmonis dan
membuat anak bertumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
No comments:
Post a Comment