Friday, May 18, 2018

ALAT PERMAINAN EDUKATIF


1 PENGERTIAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF
            Alat permainan edukatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak di TK. Ketersediaan alat permainan tersebut sangat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal.
Menurut Mayke Sugianto, T. 1995  menyatakan bahwa alat permainan edukatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan (http//seramoe_prinstation.bog spot.com/2013/makalah-alat-permainan-edukatif-ape.) .

12
Pengertian alat edukatif tersebut menunjukan bahwa pada perkembangan dan pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak di TK itu dirancang secara khusus untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Sebagai contoh bola sepak yang dibuat dari plastik yang dibeli langsung dari toko mainan. Dalam segi ukurannya sering kali susah untuk dipegang secara nyaman  oleh anak jika mau saling melempar dengan temannya akan terasa sakit ditelapak tangan. Warnanya sering kali menggunakan satu warna saja sehingga tidak menarik bagi anak karena anak biasanya menyenangi benda-benda yang berwarna-warni.
Sedangkan Adam (1975) berpendapat bahwa permainan edukatif adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk  dan permainan tradisional dan modern yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran. Atas dasar pengertian tersebut, permainan dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotong royongan, termasuk dalam kategori permainan edukasi karena permain inu juga dapat memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif (Adams, 1975). Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu  merupakan permainan asli yang khusus dirancang untuk pendidikan ataukah permainan lama yang dimanfaatkan untuk pendidikan.
Tidak jauh berbeda dengan pengertian alat permainan edukasi diatas, Direktorat PADU, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai  segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai eduktif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
Apabila kita menelaah pengertian tersebut, tampak rumusannya tidak terlalu jauh berbeda dengan pengertian sebelumnya. Kedua pengertian tersebut menggaris bawahi bahwa perbedaan antara permainan yang biasa dengan alat permainan edukatif adalah bahwa pada alat permainan edukatif  terdapat unsur perencanaan, pembuatan secara mendalam dengan mempertimbangkan karakteristik anak dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek perkembangan anak. Sedangkan alat permainan biasa dibuat dengan tujuan yang berbeda, mungkin saja hanya dalam rangka memenuhi kepentingan bisnis semata tanpa adanya kajian secara mendalam tentang aspek-aspek perkembangan anak apa saja yang dapat dikembangkan melalui alat permainan tersebut.
Menurut Badru Zaman, dkk (2007:63) untuk dapat melihat dan memahami secara lebih mendalam mengenai apakah suatu alat permainan  dapat dikegorikan sebagai alat permainan edukatif  untuk anak TK atau tidak jika memenuhi ciri- ciri sebagai berikut:
-          Alat permainan tersebut  ditujukan untuk anak TK.
-          Difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan anak TK.
-          Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek pengembangan atau multi guna.
-          Aman atau tidak berbahaya bagi anak.
-          Dirancang untuk mendorong aktifitas dan kreatifitas anak.
-          Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan.
-          Mengandung nilai pendidikan.
Sedangkan secara prisip alat permainan edukatif meliputi:
-          Meningkatkan alat indra secara kombinasi sehingga dapat meningkatkan daya serap dan daya ingat anak didik.
-          Mengandung kesesuaian dengan kebutuhan aspek perkembangan kemampuan dan usia anak didik sehingga tercapai indikator kemampuan yang harus dimiliki anak.
-          Memiliki kemudahan dalam penggunaannya bagi anak sehingga lebih mudah terjadi interaksi dan memperkuat tingkat pemahamannya dan daya ingat anak.
-          Membangkitkan minat sehingga mendorong anak untuk memeinkannya.
-          Memiliki nilai guna sehingga besar manfaatnya bagi anak
-          Bersifat efesien dan efektif sehingga mudah dan murah dalam pengadaan dan penggunaannya.

2.   FUNGSI  ALAT PERMAINAN EDUKATIF
            Latar belakang dibuatnya APE adalah sebagai upaya merangsang kemampuan fisik motorik anak (aspek psikomotor), kemampuan sosial emosional (aspek efektif), serta kemampuan kecerdasan (kognisi). Prinsip-prisip APE merupakan prinsip produktifitas, kreatifitas, aktifitas, efektif dan efesien, serta menarik dan menyenangkan. Dari sudut pandang  materinya , APE harus mampu mengembangkan daya pikir(kognisi),daya cepat, aspek bahasa,, motorik dan keterampilan. Melalui alat yang digunakan sebagai sarana bermain, sehingga anak diharapkan mampu mengembangkan fungsi intelegensinya, emosi danspiritual, sehingga munjul kecerdasan yang melejit.
            Alat permainan yang baik diharapkan mampu menjadi sarana yang dapat mendorong anak bermain bersama., mengembangkan daya fantasi, multifungsi, menarik, berukuran besar dan awet, tidak membahayakan, disesuaikan dengan kebutuhan, desain mudah dan sederhana, serta bahan-bahan yang digunakan murah dan mudah diperoleh.
            Pembuatan APE yang baik mampu mengembangkan totalitas kepribadian anak, bukan kaerena kebagusannya, tetapi karena aspek kreatifitasnya sehingga mampu menjadi   sarana bermain yang aktif, menarik, menyenangkan, dan bermanfaat.
            Beberapa fungsi APE  antara lain:
1.      Mengajar jadi lebih mudah dan cepat diterima anak.
2.      Melatih konsentrasi anak
3.      Mampu mengatasi keterbatasan waktu dan tempat
4.      Membangkitkan emosi
5.      Menambah daya ingat
6.      Menjamin atmosfir pembelajaran yang kondusif
Alat permainan yang dikembangkan memiliki berbagai fungsi dalam mendukung penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan  dapat berlangsung   dengan baik dan bermakna serta menyenangkan bagi anak. Fungsi- fungsi tersebut adalah:
-          Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak  dalam proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak. Sebagaimana yang telah dikemukaakan sebelumnya bahwa kegiatan bermain itu ada yang menggunakan  alat, ada pula yang tidak menggunakan alat. Khusus permainan yang menggunakan alat, dengan penggunaan alat-alat permainan tersebut anak-anak tampak sangat menikmati kegiatan belajar karena banyak hal yang mereka peroleh melalui kegiatan belajar tersebut.
-          Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif.  Dalam suasana yang menyengkan, anak akan mencoba melekukan  berbagai kegiatan yang mereka sukai dengan cara menggali dan menemukan sesuai yang ingin mereka ketahui. Kondisi tersebut sangat mendukung anak dalam mengembangkan rasa percaya diri mereka dalam melakukan kegiatan. Alat-alat permainan edukatif memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai bagian yang tidak terpiasahkan dari kegiatan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatannya sehingga rasa percaya diri dan citra diri berkembang secara wajar.
Pada kegiatan anak memainkan suatu alat permainan dengan tingkat kesulitan tertentu akan dapat  membangkan rasa percaya secara wajar dimana anak merasakan bahwa tiada sesuatu kesulitan yang tidak ditemukan penyelesaiannya.
-          Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar pembentukan perilaku pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan pengembangan kemampuan dasar merupakan fokus pengembangan pada anak usia TK. Alat permainan edukatif dirancang dan dikembangkan untuk memfasilitasi kedua aspek pengembangan tersebut.
-          Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya.
Alat permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak-anak mengembangkan hubungan yang harmonis dan komunikatif dengan lingkungan disekitar misalnya dengan teman-temannya. Ada alat –alat permainan yang digunakan bersama-sama antara satu anak dengan anak yang lainnya.

            Kegiatan yang menyenangkan bagi anak akan merangsang kreatifitas anak. Dan kegiatan tersebut tanpa disadari adalah proses belajar. Disinilah peran kita diperlukan untuk dapat memberikan sarana bermain yang merangsang daya pikir anak untuk berkembang melalui cara menyiapkan media yang diperlukan anak dengan mengetahui fungsi  peralatan untuk kegiatan kratifitas anak. Dalam memilih alat dan perlengkapan bermain dan belajar anak untuk kreatif anak,  guru dan orang tua sebaiknya memperhatikan ciri-ciri peralatan yang baik. Ciri-ciri peralatan yang baik diantaranya:
1.    Desain mudah dan sederhana
Pemilihan alat untuk kegiatan kreativitas anak sebaiknya memilih yang sederhana dari segi desainnya. Karena jika peralatan terlalu banyak detail (rumit) akan menghambat kebebasan anak untuk berkreasi. Yang terpenting adalah alat tersebut tepat dan mengena pada sasaran edukatif, sehingga anaktidak merasa terbebani oleh kerumitannya.
2.    Multifungsi (serba guna)
Peralatan yang diberikan kepada anak sebaiknyaserba guna, sesuai untuk anak laki-laki dan perempuan. Selain itu alat kreatif juga dapat dibentuk sesuai dengan daya kreativitas dan keinginan anak.
3.    Menarik
Sebaiknya pilihlah peralatan yang memungkinkan dan dapat memotivasi anak untuk melakukan berbagai kegiatan serta tidak melakukan pengawasan terus-menerus atau tidak perlu menjelaskan panjang lebaar tentang penggunaannya. Dengan demikian anak akan bebas dengan penuh kesukaan dan kegembiraan dalam mengekspresikan kegiatan kreatifnya.
1.    Berukuran besar
Alat kreativitas yang berukuran besar akan memudahkan anak untuk memegangnya. Untuk menghindari kemungkinan yang membahayakan.
2.    Awet
Biasanya peralatan yang tahan lama harganya lumayan mahal. Namun    tidak semua semua bahan yang tahan lama harganya lebih mahal.Ciri bahan yang tahan lama adalah tidak pegas,lentur, keras dan kuat.
3.    Sesuai kebutuhan
Sedikit banyaknya peralatan yang digunakan tergantung seberapa banyak kebutuhan anak akan peralatan tersebut.
4.    Tidak membahayakan
Tingkat keamanan suatu peralatan sangat membantu orang tua atau guru dalam mengawasi anak. Karena banyak alat yang menimbulkan kekhawatiran  jika anak menggunakannya, seperti: pisau, cutter, jarum, peralatan kecil, dan lain sebagainya.
5.    Mendorong anak untuk bermain bersama
Untuk mendorong anak untuk bermain bersama maka diperluakan peralatan yang melibatkan orang lain. Contohnya: rumah-rumahan, tenda yang sedikitnya dapat menampung dua orang, pistol-pistolan, dan bola.
6.    Mengembangkan daya fantasi
Alat permainan yang sifatnya midah dibentuk dan diubah-ubah sangat sesuai untuk mengembangkan daya fantasi anak. Karena memberikan kesempatan pada anak untuk mampu mencoba dan melatih daya fantasinya.

7.    Bukan karena kelucuan dan kebagusannya
Sebaiknya memilih alat permainan yang mengembangkan intelektualitas, afeksi, dan motorik anak.
8.    Bahan murah dan mudah diperoleh
Hilangkan image peralatan yang mahal adalah peralatan yang berkualitas dan bagus. Pilihlah peralatan yang benar-benar dapat meningkatkan perkembangan kreativitas anak.

Sesungguhnya dengan membeli peralatan yang sudah jadi itu telah mengurangi prosentase nilai kreativitas. Jika orang tua atau guru yang menciptakannya, anak justru lebih suka dan lebih tertarik untuk dapat berkarya, membuat sesuatu seperti yang dilakukan orang tua atau gurunya. Sehingga kreativitas anak memiliki nilai plus dibanding dengan membeli yang sudah siap pakai.

3 TUJUAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF
            “Adanya berbagai alat permainan edukatif, pada intinya diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:
-          Memperjelas materi yang diberikan.
Pemanfaatan alat permainan edukatif dalam kegiatan belajar mengajar anak diharapkan   dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh guru. Sebagai contoh apabila guru ingin menjelaskan konsep warna-warna dasar seperti merah, biru, hitam, putih, kuning, dan lain sebagainya jika penyampaian kepada anak hanya secara lisan atau diceritakan, anak hanya sebatas mampu menirukan ucapan guru tentang berbagai warna tanpa tahu secara nyata bagaimana yang dimaksud warna merah, kuning dan sebagainya. Akan sangat berbeda jika guru memaaanfaatkan alat permainan edukatif misalnya dengan menggunakan lotto warna. Atau dalam permainan memancing ikan sebelum anak melakukan permainan guru memberi contoh memancing ikan berwarna merah, kuning, dan sebagainya lalu diikuti oleh anak. Dengan memanfaatkan alat permainan tersebut anak dapat secara langsung melihat, mengamati, membandingkan, memasangkan, dan mengenali berbagai warna.
-          Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen dalam mengembangkan berbagai aspek perkembangannya.
 Motivasi dan minat anak untuk bereksplorasi dan berksperimen merupakan faktor yang penting yang menunjang keberhasilan keberhasilan belajar anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan alat bermain edukatif.
-          Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain
Apabila kita melihan anak-anak TK yang sedang memainkan alat permainan tertentu dan mereka sangat tertarik untuk memainkannya,  mereka tampak sangat serius dan terkadang susah untuk diganggu dan dialihkan perhatiannya pada benda atau kegiatan yang lain. Kondisi tersebut terjadi karena anak-anak merasa senang dan nyaman dengan alat permainan yang mereka gunakan. Alat permainan yang dirancang secara khusus dan dibuat dengan baik  akan menimbulkan perasaan senang anak dalam melakukan aktivitas belajarnya. Jika anak sudah merasa senang dalam kegiatannya, maka belajar tidak lagi dianggap sebagai beban yang ditimpakan guru kepundaknya. Anak mengartikan belajar dengan baik bahwa belajar ternyata tidak selalau dikesankan sebagai kegiatan yang membosankan bahkan menyebalkan tapi justru bermakna dan menyenangkan”. (Badru zaman,M.Pd :2006 Pengembangan alat permainan  edukatif untuk anak taman kanak-kanak)

4 JENIS-JENIS PROGRAM ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)
Jenis latihan yang disesuaikan dengan   perkembangan anak dikembangkan oleh maria montessori (1870-1952). Tujuan dari pendidikan montessori adalah perkembangan individu. Program-program montessori lebih mengkonsentrasaikan pada pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual umum dan pada konsep-konsep mata pelajaran tertentu. Sekolah-sekolah montessori sering menggunakan perabot sekolah yang disesuaikan dengan ukuran peserta didik dan materi belajar yang dirancang khusus. Penekanannya adalah pada jenis latihan yang disesuaikan dengan perkembangan anak dikembangkan oleh maria montessori (1870 – 1952). Penekanannya adalah pada bagian dari program Head Start menyeluruh. Head start merupakan bagian dari program presiden lyndon johnson dalam memerangi kemiskinan, suatu upaya untuk membuat terobosan memutus lingkaran kemiskinan.
Idenya adalah memberi kesempatan  kepada anak yang kurang beruntung untuk memulai sekolah formal dengan keterampilan-keterampilan praakademik dan sosial yang sama dengan anak kelas menengah. Ciri khasnya, Head start memasukkan program pendidikan anak  awal yang dirancang untuk meningkatkan program-program penitipan. Diadakannya program-program penitipan anak (day-care programs) terutama untuk menyediakan layanan penitipan untuk orang tua yang bekerja. Program itu bervariasi sampai program pra sekolah terorganisasikan.

Konsep dalam pendidikan play group adalah pelatihan kesiapan. Anak belajar keterampilan yang diharapkan mempersiapkan mreka untuk pendidikan formal nantinya, seperti bagaimana mengikuti petunjuk, tetap berada dalam tugas, bekerja sama  dengan orang lain dan menampilkan kelakuan yang baik. Anak peserta didik juga didorong untuk tumbuh secara emosional dan mengembangkan konsep diri positif dan meningkatkan keterampilan-keterampilan otot besar dan kecil.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive