PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

1. Prinsip mempunyai tujuan yang jelas
       Organisasi disusun dan dibentuk harus mempunyai tujuan yang jelas, sesuai dengan batasan yang telah dibahas. tujuan ini harus dipahami dan diterima oleh setiap orang yang terlibat di dalamnya, karena hal itu terjadi setiap orang akan mudah digerakkan untuk memberikan pengorbanan tertentu, baik dalam arti waktu, tenaga, biaya, keahlian dan kemampuan yang maksimal

2. Prinsip Skala Hierarki
       Prinsip ini menunjukkan kebutuhan akan hubungan wewenang secara langsung dari atasan ke bawahan meliputi seluruh organisasi jenjang-jenjang kekuasaan pada masing-masing eselon dalam garis hierarki, yang demikian mencerminkan prinsip, bahwa wewenang haruslah dihubungkan dengan sesuatu tingkat, dan harus pula ada garis yang jelas sejak dari sumbernya yang pertama.

3. Prinsip Kesatuan Perintah/Komando
       "Lapor kepada seorang atasan" adalah prinsip yang efektif. Delegasi wewenang oleh lebih dari seorang akan bertentangan antara wewenang dan tanggung jawab, bagi si manager sendiri hal ini cenderung akan menimbulkan kesulitan dalam posisi serta pemeliharan wibawanya.

4. Prinsip Pelimpahan Wewenang
       Pemimpin sebagai manusia biasa mempunyai kemampuan terbatas dalam melaksanakan segala pekerjaannya, maka kewenangan itu harus dilimpahkan kepada pejabat-pejabat pimpinan sampai tingkat terendah sekalipun. Pelimpahan itu harus dapat menjamin kemampuan para pejabat tersebut untuk mencapai hasil yang diharapkan.
      Delegasi
- Memberi kepada orang lain agar bertindak untuk kita
- Yang didelegasikan adalah wewenang untuk mengambil keputusan melakukan hubungan dengan orang/pihak lain, dan mengadakan tindakan, tanpa meminta persetujuan lebih dahulu kepada atasan lagi.
- Yang menerima delegasi bertanggung jawab kepada pemberi, walaupun terakhir tanggung jawab tetap berada pada pemberi delegasi
- maksud delegasi adalah untuk memungkinkan organisasi berkembang dan bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan dan efisien dalam mencapainya dengan menghemat waktu dan tenaga

5. Prinsip Pertanggung Jawaban
      Dalam melaksanakan tugas dan pelimpahan wewenang, bawahan harus bertanggung jawab atas segala kegiatan/tindakan yang dilakukannya. walaupun disadari tanggung jawab akhir akan berada pada pemberi delegasi/perintah

6. Prinsip Pembagian pekerjaan
       Pembagian pekerjaan dengan membagi/menyatukan pekerjaan yang harus dilakukan oleh perseorangan atau sekelompok ditambah dengan penjelasan yang cukup tentang hubungan pekerjaan diantaranya sehingga efektivitas dapat diraih dalam usaha mencapai tujuan.

7. Prinsip Jenjang/Rentang Kendali
       Untuk mengadakan kegiatan pengawasan secara efektif manusia dihadapkan kepada kemampuan yang terbatas, antara lain :
a. terbatas waktu
b. terbatasa energi
c. terbatas kemampuan untuk mengendalikan
d. terbatasanya pengetahuan

8. Prinsip Fungsional
    Prinsip ini membedakan dan menentukan jenis-jenis tugas atau merupakan perumusan fungsi dan aturan pendelegasian. Untuk menentukan jenis-jenis pekerjaan dan pendelegasian wewenang diperlukan kesabaran dan kecerdasan dari pimpinan, terutama pimpinan akan menghadapi kesulitan apabila ia tidak tahu tentang apa yang aakn/ingin dilaksanakan secara tepat, untuk tercapainya keseimbangan antara tujuan engan perencnaan.

9. Prinsip Pemisahan
    Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang, dialah yang harus bertanggung jawab. hal ini tidak dapat dibebankan kepada orang lain

10. Prinsip Keseimbangan
       Prinsip keseimbangan perlu dijaga, terutama struktur organisasi seimbang dengan tujuan dimana efektivitas masih dapat diharapkan. Kemudian keseimbangan rentang kendali antara atasan dan bawahan diusahakan agar tetap efisien.

11. Prinsip Fleksibilitas
       Organisasi tumbuh dan berkembang dalam lingkungan, diantaranya terjadi saling pengaruh mempengaruhi, sehingga tidak dapat mencapai tujuan semula. perlu prinsip fleksibel untuk menghadapi perubahan dan dinamika lingkungan.

12. Prinsip Kepemimpinan
       Kemampuan pimpinan untuk membimbing dan mengawasi seluruh proses pelaksanaan pekerjaan agar tercipta kondisi yang paling menguntungan terhadap pencapaian tujuan. Disinilah peran pimpinan untuk selalu memimpin ke arah yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.