Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (TCL) konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah
dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami. Bukan transfer pengetahuan
dari guru ke siswa, tetapi strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada
hasil.
Dalam
konteks ini, siswa perlu mengerti apa manfaatnya. Dalam status apa mereka, dan
bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari bagi hidupnya
nanti. Dengan begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan
suatu bekal untuk hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi
dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam upaya itu, mereka memerlukan guru
sebagai pengarah dan pembimbing.
Dalam
kelas konstektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya.
Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi
informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama
untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru
( baca: pengetahuan dan keterampilan) datang dari menemukan sendiri, bukan dari
apa kata guru, begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan
kontekstual.
Konstektual
hanya sebuah strategi pembelajaran. Seperti halnya strategi pembelajaran yang
lain, konstektual dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna. Pendekatan konstektual dapat
dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada. Dalam
penelitian ini dibahas persoalan yang berkenaan dengan pendekatan kontesktual
dan implikasi penerapannya.
No comments:
Post a Comment