LIMA
TEKNIK UNTUK MEMPELAJARI ANDA SENDIRI
Bagaimanakah
rupanya ayah anda ? Bagaimana reaksi anda terhadapnya sebagai
seorang
manusia ? Apakah anda benci dan tidak senang terhadap disiplinnya, dan
apakah
anda kemudian mengerti tentang motifnya ? Apakah cita-cita atau harapannya
tentang
anda ? Cita-cita apakah yang anda cita-citakan bersama, tentang atau
mengenai
masa depan ? Apakah anda dalam beberapa hal bertindak atau
memperlakukan
anak-anak anda, mempunyai persamaan dengan cara-cara dan
tindakan
ayah anda terhadap anda sewaktu masa kanak-kanak ?
Jujurlah
dalam jawaban anda. Semua anak-anak mempunyai konflik-konflik dengan
orang
tua mereka, dan dengan orang-orang dewasa lainnya. Orang yang sudah
dewasa
dapat mengerti masalah konflik itu, dan karena itu anda lebih dapat
memahaminya
dalam hubungan anda dengan anak-anak anda sendiri dan dengan
orang-orang
lainnya.
Cara-cara
dan jenis reaksi terhadap segala bentuk otorita dan kekuasaan, sering
merupakan
suatu lanjutan dari hubungan anda yang sudah terjadi dengan orang tua
anda
sendiri. Suatu penyelidikan anda untuk lebih baik menangani dan menghadapi
masalah-masalah
sekarang, dan yang lebih penting lagi, akan dapat membangun suatu
dasar
dari masa datang atau masa depan anda.
Pertanyaan-pertanyaan
kunci yang lain ialah, pertanyaan terhadap diri sendiri, seperti:
¨ Kemajuan-kemajuan atau prestasi apakah yang pernah saya lakukan di
sekolah
yang
paling membanggakan saya ?
¨ Apakah yang paling mengecewakan saya dalam kehidupan saya ?
¨ Manusia-manusia jenis manakah yang menjadi sahabat-sahabat saya ?
¨ Pengalaman-pengalaman yang manakah yang memberi saya kepuasan yang
paling
besar ?
Tetapi
janganlah hanya melihat kejadian atau peristiwa-peristiwa yang dramatis dan
mudah
diingat dari yang telah lewat itu. Kejadian-kejadian itu mungkin penting, tapi
hal
itu mungkin sekali memberi anda suatu gambaran yang salah dan tidak benar.
Periksa
dan lihatlah kepada bagian-bagian kecil yang masih tinggal pada anda, yang
timbul
atau terjadi kembali, jika anda berfikir tentang yang telah lewat. Hal ini,
dengan
tidak diragukan lagi, turut memainkan suatu peranan dalam membentuk anda.
2.
Tandailah Hal-Hal Yang Ekstrim
Emosi
dan perasaan-perasaan anda yang ekstrim, yang tinggi dan rendah sekali,
sering
menjadi suatu tanda atau petunjuk terhadap hakekat keadaan jiwa yang
sebenarnya
dari anda, dalam mana tingkah laku anda sehari-hari berada atau
bergerak.
Seorang
pengusaha terlalu sering untuk cenderung mengabaikan atau menyangkal
tingkah
lakunya yang tidak biasa, sebagai sesuatu yang bukan tipe tingkah lakunya.
“Perbuatan
seperti ini bukanlah tipe saya”, katanya dan tidak mempercayainya sama
sekali.
Tiap suatu analisa diwaktu marahnya lebih besar lagi, lebih besar dari yang
dianggapnya
mungkin, mengungkapkan dengan lebih jelas tingkah lakunya yang
“normal”
itu.
Cobalah
eksperimen ini dibuat satu minggu. Buatlah suatu catatan harian dari
reaksireaksi
anda
terhadap kejadian atau situasi-situasi yang menyebabkannya. Boleh jadi
hal
itu hanyalah peristiwa atau kejadian-kejadian sementara dari perasaan
kegembiraan,
rasa marah dan frustasi. Atau barangkali hanya sebagai peletusan dari
keadaan
kejiwaan yang berlaku sepanjang hari. Masalah ini tidak begitu penting.
Apa
yang harus diperhitungkan, atau yang penting, ialah agar tingkah laku dan
karakter
anda dapat lebih kuat dari yang biasa dan hal itu dapat anda alami. Inilah
langkah-langkah
yang akan menolong anda untuk memeriksa dan menguji peristiwa
atau
kejadian-kejadian itu, dan untuk dapat melihat arti dan maknanya ;
Catatlah
situasi dan reaksi. Catat dan tandailah
perasaan-perasaan itu, dan juga
sebanyak
mungkin bagian-bagian yang menyebabkannya, sebanyak yang dapat anda
peroleh.
Pastikanlah, bahwa anda mencatat cukup informasi, untuk kemudian dapat
mengingat
dan memikirkannya kembali.
Kumpulkan
suatu keragaman. Adalah lebih baik untuk
mengumpulkan sekurangkurangnya
lima
bentuk atau tipe situasi-situasi yang berbeda-beda, sebelum anda
menyelidiki
atau menguji dan meninjau kembali situasi-situasi itu. Jika satu minggu
tidak
menyediakan cukup waktu, ambillah 10 hari atau dua minggu, tapi mestilah
beberapa
peristiwa atau masalah dalam catatan harian anda itu.
Analisalah
kejadian-kejadian itu. Jika anda sudah
mencatat kejadian-kejadian itu
secara
terpisah-pisah, dengan secukupnya, lihat dan periksalah kejadian-kejadian itu,
dalam
hubungannya satu sama lainnya. Adakah suatu pola atau pertalian-pertalian
yang
umum ? Apakah di dalamnya, ada suatu waktu yang khusus atau hari-hari dan
orang-orang
yang tertentu, atau suatu masalah atau situasi yang tertentu, yang timbul
berulang-ulang?
Apakah peranan anda dalam setiap situasi itu ? Apakah anda sebagai
penonton
saja, atau orang yang turut secara aktif di dalamnya ? Bagaimana tentang
situasi
yang buruk ? Apakah anda berfikir, bahwa anda dapat meramalkan tingkah
laku
anda, lebih baik sekarang ini dari masa-masa yang lalu ?
Balikkanlah
peranan-peranan. Tinjaulah kembali
kejadian-kejadian itu, yang
menyangkut
atau melibatkan orang. Bayangkan atau gambarkanlah kejadian itu
dalam
fikiran atau jiwa anda, seperti suatu film. Tapi buatlah perbedaan yang besar,
yakni
gantilah peranan anda. Cobalah gambarkan anda sendiri memainkan peranan
orang
lain. Lihatlah, kalau cerita itu menghasilkan cerita atau kejadian-kejadian
yang
sama.
Apakah sekarang anda membuat orang lain marah, atau bahagia, sebagaimana
dia
sudah membuat anda merasakannya dalam kejadian atau peristiwa yang asli
(mula-mula;
yang betul-betul terjadi) ? Anda akan belajar banyak tentang anda
sendiri,
dengan usaha anda memainkan peranan orang lain (dalam gambaran jiwa
tentunya),
terlebih dengan memainkan peranan yang anda tidak senangi, atau yang
menimbulkan
amarah anda. Umpamanya jika penolakan seorang pejabat terhadap
suatu
permintaan dan usul anda, sehingga penolakan itu sangat menjengkelkan anda,
cobalah
bayangkan atau fikirkan kalau anda duduk atau menjadi orang itu dengan
kedudukannya,
apakah sikap anda terhadap permintaan atau usul seperti yang adan
majukan
itu ?
3.
Analisa Mimpi
“Mimpi-mimpi
yang tidak ditafsirkan, adalah ibarat surat-surat yang tidak dibukabuka”
kata
Talmud. Mimpi adalah pesan dari anda sendiri untuk anda sendiri, dan
merupakan
suatu sumber yang paling penting, untuk pengenalan diri sendiri. Ahliahli
psikologi
menemukan dalam mimpi itu, suatu jalan yang lebih lebar dan
terpercaya
untuk suatu pengenalan terhadap pasien-pasien mereka.
Bagaimanapun,
walaupun demikian pentingnya mimpi itu sebagai sumber pengertian
untuk
pengenalan jiwa, namun dalam penafsirannya (karena rumitnya), sebaiknyalah
diserahkan
kepada ahli-ahli saja. Dr. Erich Formm, seorang ahli psikoanalisa yang
terkenal
menunjukkan beberapa sebab dan alasan, mengapa mimpi itu demikian
sukarnya
bagi orang umumnya untuk menginterprestasi atau menafsirkannya.
Karena
aturan-aturan logika yang dipergunakan berbeda. Mimpi
itu nampaknya
seringkali
seperti tidak mempunyai arti, ganjil atau seperti yang bukan-bukan, karena
mimpi
itu tidak terikat kepada logika dari kehidupan sehari-hari waktu bangun (waktu
tidak
tidur). Sebagai contoh anda dapat bermimpi, bahwa seorang yang anda kenal,
dalam
mimpi anda, anda lihat berubah menjadi seekor anak ayam. Dalam pengertian
sehari-hari
yang realistis, bukankah ini suatu kejadian yang lucu dan tidak mungkin.
Tapi
kalau anda mengganggap dia (orang yang menjadi ayam itu) sebagai seorang
pengecut,
maka barulah hal itu berarti atau bermakna terhadap emosi dan perasaanperasaan
anda.
Hal-hal seperti itulah yang berlaku dalam mimpi, bukan realitasrealitas
kehidupan
sehari-hari.
Mimpi
itu tidak terikat kepada waktu. Kejadian-kejadian
yang terjadi pada masa
kanak-kanak
anda, mungkin akan timbul dan aktif sekarang dalam mimpi anda,
sedang
waktu anda bangun atau dalam kehidupan sadar sehari-hari, kejadian itu tidak
dapat
anda ingat lagi.
No comments:
Post a Comment