Saturday, January 14, 2017

LIMA TEKNIK UNTUK MEMPELAJARI ANDA SENDIRI

LIMA TEKNIK UNTUK MEMPELAJARI ANDA SENDIRI
Bagaimanakah rupanya ayah anda ? Bagaimana reaksi anda terhadapnya sebagai
seorang manusia ? Apakah anda benci dan tidak senang terhadap disiplinnya, dan
apakah anda kemudian mengerti tentang motifnya ? Apakah cita-cita atau harapannya
tentang anda ? Cita-cita apakah yang anda cita-citakan bersama, tentang atau
mengenai masa depan ? Apakah anda dalam beberapa hal bertindak atau
memperlakukan anak-anak anda, mempunyai persamaan dengan cara-cara dan
tindakan ayah anda terhadap anda sewaktu masa kanak-kanak ?
Jujurlah dalam jawaban anda. Semua anak-anak mempunyai konflik-konflik dengan
orang tua mereka, dan dengan orang-orang dewasa lainnya. Orang yang sudah
dewasa dapat mengerti masalah konflik itu, dan karena itu anda lebih dapat
memahaminya dalam hubungan anda dengan anak-anak anda sendiri dan dengan
orang-orang lainnya.
Cara-cara dan jenis reaksi terhadap segala bentuk otorita dan kekuasaan, sering
merupakan suatu lanjutan dari hubungan anda yang sudah terjadi dengan orang tua
anda sendiri. Suatu penyelidikan anda untuk lebih baik menangani dan menghadapi
masalah-masalah sekarang, dan yang lebih penting lagi, akan dapat membangun suatu
dasar dari masa datang atau masa depan anda.
Pertanyaan-pertanyaan kunci yang lain ialah, pertanyaan terhadap diri sendiri, seperti:
¨ Kemajuan-kemajuan atau prestasi apakah yang pernah saya lakukan di sekolah
yang paling membanggakan saya ?
¨ Apakah yang paling mengecewakan saya dalam kehidupan saya ?
¨ Manusia-manusia jenis manakah yang menjadi sahabat-sahabat saya ?
¨ Pengalaman-pengalaman yang manakah yang memberi saya kepuasan yang
paling besar ?
Tetapi janganlah hanya melihat kejadian atau peristiwa-peristiwa yang dramatis dan
mudah diingat dari yang telah lewat itu. Kejadian-kejadian itu mungkin penting, tapi
hal itu mungkin sekali memberi anda suatu gambaran yang salah dan tidak benar.
Periksa dan lihatlah kepada bagian-bagian kecil yang masih tinggal pada anda, yang
timbul atau terjadi kembali, jika anda berfikir tentang yang telah lewat. Hal ini,
dengan tidak diragukan lagi, turut memainkan suatu peranan dalam membentuk anda.
2. Tandailah Hal-Hal Yang Ekstrim
Emosi dan perasaan-perasaan anda yang ekstrim, yang tinggi dan rendah sekali,
sering menjadi suatu tanda atau petunjuk terhadap hakekat keadaan jiwa yang
sebenarnya dari anda, dalam mana tingkah laku anda sehari-hari berada atau
bergerak.
Seorang pengusaha terlalu sering untuk cenderung mengabaikan atau menyangkal
tingkah lakunya yang tidak biasa, sebagai sesuatu yang bukan tipe tingkah lakunya.
“Perbuatan seperti ini bukanlah tipe saya”, katanya dan tidak mempercayainya sama
sekali. Tiap suatu analisa diwaktu marahnya lebih besar lagi, lebih besar dari yang
dianggapnya mungkin, mengungkapkan dengan lebih jelas tingkah lakunya yang
“normal” itu.
Cobalah eksperimen ini dibuat satu minggu. Buatlah suatu catatan harian dari reaksireaksi
anda terhadap kejadian atau situasi-situasi yang menyebabkannya. Boleh jadi
hal itu hanyalah peristiwa atau kejadian-kejadian sementara dari perasaan
kegembiraan, rasa marah dan frustasi. Atau barangkali hanya sebagai peletusan dari
keadaan kejiwaan yang berlaku sepanjang hari. Masalah ini tidak begitu penting.
Apa yang harus diperhitungkan, atau yang penting, ialah agar tingkah laku dan
karakter anda dapat lebih kuat dari yang biasa dan hal itu dapat anda alami. Inilah
langkah-langkah yang akan menolong anda untuk memeriksa dan menguji peristiwa
atau kejadian-kejadian itu, dan untuk dapat melihat arti dan maknanya ;
Catatlah situasi dan reaksi. Catat dan tandailah perasaan-perasaan itu, dan juga
sebanyak mungkin bagian-bagian yang menyebabkannya, sebanyak yang dapat anda
peroleh. Pastikanlah, bahwa anda mencatat cukup informasi, untuk kemudian dapat
mengingat dan memikirkannya kembali.
Kumpulkan suatu keragaman. Adalah lebih baik untuk mengumpulkan sekurangkurangnya
lima bentuk atau tipe situasi-situasi yang berbeda-beda, sebelum anda
menyelidiki atau menguji dan meninjau kembali situasi-situasi itu. Jika satu minggu
tidak menyediakan cukup waktu, ambillah 10 hari atau dua minggu, tapi mestilah
beberapa peristiwa atau masalah dalam catatan harian anda itu.
Analisalah kejadian-kejadian itu. Jika anda sudah mencatat kejadian-kejadian itu
secara terpisah-pisah, dengan secukupnya, lihat dan periksalah kejadian-kejadian itu,
dalam hubungannya satu sama lainnya. Adakah suatu pola atau pertalian-pertalian
yang umum ? Apakah di dalamnya, ada suatu waktu yang khusus atau hari-hari dan
orang-orang yang tertentu, atau suatu masalah atau situasi yang tertentu, yang timbul
berulang-ulang? Apakah peranan anda dalam setiap situasi itu ? Apakah anda sebagai
penonton saja, atau orang yang turut secara aktif di dalamnya ? Bagaimana tentang
situasi yang buruk ? Apakah anda berfikir, bahwa anda dapat meramalkan tingkah
laku anda, lebih baik sekarang ini dari masa-masa yang lalu ?
Balikkanlah peranan-peranan. Tinjaulah kembali kejadian-kejadian itu, yang
menyangkut atau melibatkan orang. Bayangkan atau gambarkanlah kejadian itu
dalam fikiran atau jiwa anda, seperti suatu film. Tapi buatlah perbedaan yang besar,
yakni gantilah peranan anda. Cobalah gambarkan anda sendiri memainkan peranan
orang lain. Lihatlah, kalau cerita itu menghasilkan cerita atau kejadian-kejadian yang
sama. Apakah sekarang anda membuat orang lain marah, atau bahagia, sebagaimana
dia sudah membuat anda merasakannya dalam kejadian atau peristiwa yang asli
(mula-mula; yang betul-betul terjadi) ? Anda akan belajar banyak tentang anda
sendiri, dengan usaha anda memainkan peranan orang lain (dalam gambaran jiwa
tentunya), terlebih dengan memainkan peranan yang anda tidak senangi, atau yang
menimbulkan amarah anda. Umpamanya jika penolakan seorang pejabat terhadap
suatu permintaan dan usul anda, sehingga penolakan itu sangat menjengkelkan anda,
cobalah bayangkan atau fikirkan kalau anda duduk atau menjadi orang itu dengan
kedudukannya, apakah sikap anda terhadap permintaan atau usul seperti yang adan
majukan itu ?
3. Analisa Mimpi
“Mimpi-mimpi yang tidak ditafsirkan, adalah ibarat surat-surat yang tidak dibukabuka”
kata Talmud. Mimpi adalah pesan dari anda sendiri untuk anda sendiri, dan
merupakan suatu sumber yang paling penting, untuk pengenalan diri sendiri. Ahliahli
psikologi menemukan dalam mimpi itu, suatu jalan yang lebih lebar dan
terpercaya untuk suatu pengenalan terhadap pasien-pasien mereka.
Bagaimanapun, walaupun demikian pentingnya mimpi itu sebagai sumber pengertian
untuk pengenalan jiwa, namun dalam penafsirannya (karena rumitnya), sebaiknyalah
diserahkan kepada ahli-ahli saja. Dr. Erich Formm, seorang ahli psikoanalisa yang
terkenal menunjukkan beberapa sebab dan alasan, mengapa mimpi itu demikian
sukarnya bagi orang umumnya untuk menginterprestasi atau menafsirkannya.
Karena aturan-aturan logika yang dipergunakan berbeda. Mimpi itu nampaknya
seringkali seperti tidak mempunyai arti, ganjil atau seperti yang bukan-bukan, karena
mimpi itu tidak terikat kepada logika dari kehidupan sehari-hari waktu bangun (waktu
tidak tidur). Sebagai contoh anda dapat bermimpi, bahwa seorang yang anda kenal,
dalam mimpi anda, anda lihat berubah menjadi seekor anak ayam. Dalam pengertian
sehari-hari yang realistis, bukankah ini suatu kejadian yang lucu dan tidak mungkin.
Tapi kalau anda mengganggap dia (orang yang menjadi ayam itu) sebagai seorang
pengecut, maka barulah hal itu berarti atau bermakna terhadap emosi dan perasaanperasaan
anda. Hal-hal seperti itulah yang berlaku dalam mimpi, bukan realitasrealitas
kehidupan sehari-hari.
Mimpi itu tidak terikat kepada waktu. Kejadian-kejadian yang terjadi pada masa
kanak-kanak anda, mungkin akan timbul dan aktif sekarang dalam mimpi anda,
sedang waktu anda bangun atau dalam kehidupan sadar sehari-hari, kejadian itu tidak

dapat anda ingat lagi.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive