Metode
Bercerita
“Bercerita
adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu
kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan
pengetahuan kepada orang lain”. (Bachri :2005:10).
Dengan kata lain bercerita adalah
menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian
secara lisan dalam upaya untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa.
Metode bercerita adalah cara penyampaian
atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari tenaga pendidik kepada peserta didik. Dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di TK, metode bercerita dilaksanakan dalam
upaya memperkenalkan, memberikan keterangan, atau penjelasan tentang hal baru
dalam rangka menyampaikan pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai
kompetensi dasar usia anak TK. Oleh karena itu materi yang disampaikan
berbentuk cerita yang awal dan akhirnya berhubungan erat dalam kesatuan yang
utuh, maka cerita tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu. Biasanya
kegiatan bercerita dilaksanakan pada kegiatan penutup, sehingga kalau anak
pulang, anak menjadi tenang dan senang setelah mengikuti pembelajaran, Namun
demikian pada prakteknya tidak selalu pada saat kegiatan penutup, bercerita
dapat dilakukan pada saat kegiatan pembukaan, kegiatan inti, maupun pada waktu-waktu
senggang di sekolah, misalnya pada saat waktu istirahat, karena mendengarkan
cerita adalah sesuatu yang mengasyikkan bagi anak usia TK.
Menurut Tampubolon (1991:50), “Bercerita kepada anak memainkan peranan
penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga
dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak”.
Fungsi kegiatan bercerita bagi peserta
didik usia 4-6 tahun adalah membantu perkembangan bahasa peserta didik dan dengan
bercerita pendengaran Peserta didik dapat difungsikan dengan baik, untuk kemampuan
berbicara dengan menambah perbendaharaan kosa kata, kemampuan mengucapkan
kata-kata, melatih merangkai kalimat sesuai dengan tahap perkembangannya,
selanjutnya peserta didik dapat mengekpresikannya melalui bernyanyi, menulis, ataupun
menggambar sehingga pada akhirnya peserta didik mampu membaca situasi , gambar,
tulisan atau bahasa isyarat.
Bercerita merupakan salah
satu metode dan teknik bermain yang banyak dipergunakan di TK. Bercerita
merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi peserta didik TK dengan
membawakan cerita kepada peserta didik secara lisan. Jadi, bercerita adalah
cara bertutur dan menyampaikan cerita atau memberikan penjelasan secara lisan.
Bercerita juga merupakan cara untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat. Seorang tenaga pendidik TK hendaklah mampu menjadi seorang
pendongeng yang baik yang akan menjadikan cerita sebagai kegiatan bermain yang
menarik dan dapat menjadikan pengalaman yang unik bagi peserta didik. Isi
cerita pun diupayakan berkaitan dengan cara berikut ini :
a.
Dunia
kehidupan peserta didik yang penuh suka cita, yang menuntut isi cerita memiliki
unsur yang dapat memberikan perasaan gembira, lucu, menarik dan mengasyikkan
bagi peserta didik. Dunia kehidupan peserta didik berkaitan dengan cerita seputar
lingkungan terdekat peserta didik, seperti lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan
bermain peserta didik.
b.
Minat
peserta didik pada umumnya anak TK sangat berminat pada cerita-cerita tentang :
binatang, tanaman, kendaraan, boneka, robot, planet, dan lain-lain.
c.
Tingkat
usia, kebutuhan dan kemampuan mencerna isi cerita.
Ceritanya harus cukup pendek dalam rentang perhatian peserta didik. Cerita
tersebut bersifat meningkatkan daya pikir peserta didik seperti cerita-cerita tentang makanan
dan minuman sehat, kebersihan diri melayani diri sendiri.
d.
Membuka kesempatan bagi anak
untuk bertanya dan menanggapi setelah tenaga pendidik selesai bercerita.
Bercerita atau yang
biasa disebut mendongeng, merupakan seni atau teknik budaya kuno untuk
menyampaikan suatu peristiwa yang dianggap penting, melalui kata-kata, imaji
dan suara-suara (Ismoerdijahwati K, 2007). Dongeng atau cerita
telah ada dalam banyak kebudayaan dan daerah sebagai hiburan, pendidikan,
pelestarian kebudayaan dan menyimpan pengetahuan serta nilai-nilai moral.
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada
orang lain dengan alat peraga atau tanpa alat tentang apa yang harus
disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk
didengarkan dengan rasa menyenangkan, oleh karena itu orang yang menyajikan
cerita tersebut harus menyampaikannya dengan menarik (Dhieni et al, 2005: 6.3).
Menurut kamus besar bahasa indonesia (2003: 210)
cerita adalah:
Tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal atau peristiwa atau karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman kebahagiaan atau penderitaan orang, kejadian tersebut sungguh-sungguh atau rekaan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka cerita anak
dapat didefinisikan “tuturan lisan, karya bentuk tulis atau pementasan tentang
suatu kejadian, peristiwa, dan sebagainya yang terjadi di seputar dunia anak
(Musfiroh et al, 2005: 59). Sedangkan Depdiknas (2004: 12) mendefinisikan bahwa
“metode bercerita adalah cara bertutur kata dalam penyampaian cerita atau
memberikan penjelasan kepada anak secara lisan”, dalam upaya memperkenalkan
ataupun memberikan keterangan hal baru pada anak.
Tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal atau peristiwa atau karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman kebahagiaan atau penderitaan orang, kejadian tersebut sungguh-sungguh atau rekaan.
No comments:
Post a Comment