Teori Skinner
Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Skinner tentang belajar mampu
mengungguli konsep-konsep lain yang dikemukakan oleh para tokoh sebelumnya. Ia
mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun dapat menunjukkan
konsepnya tentang belajar secara lebih komprehensif. Menurutnya, hubungan
antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya,
yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana
yang digambarkan oleh para tokoh sebelumnya.
Dari beberapa tokoh teori behavioristik Skinner merupaka tokoh yang paling
besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori behavioristik.
Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi pengembangan teori
dan praktik pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran
behavioristik. Karena aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.
Respon atau perilaku tertentu dapat dibentuk karena dikondisi dengan cara tertentu
dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan
semakin kuat bila diberikan faktor-faktor penguat (reinforcement), dan akan
menghilang bila dikenai hukuman.
Teori ini hingga sekarang masih merajai praktik pembelajaran di Indonesia.
Hal ini tampak dengan jelas pada penyelenggaraan pembelajaran dari tingkat
paling dini, seperti Kelompok Belajar, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah, bahkan sampai di Perguruan Tinggi, pembentukan perilaku
dengan cara drill (pembiasaan) disertai dengan reinforcement atau hukuman masih
sering dilakukan. Teori ini memandang bahwa sebagai sesuatu yang ada di dunia
nyata telah terstruktur rapi dan teratur, sehingga siswa atau orang yang
belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan lebih
dulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin dan disiplin menjadi sangat esensial
dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan
disiplin.
Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa
kegiatan belajar ditekankan sebagai aktivitas “mimetic” yang menuntut siswa
untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi
pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian keseluruhan. Pembelajaran dan
evaluasi menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut satu jawaban yang benar.
Jawaban yang benar menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas
belajarnya.
No comments:
Post a Comment