Sunday, January 15, 2017

Indikator Kecerdasan Visual-Spasial

 Indikator Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan visual-spasial muncul pada masa kanak-kanak. Tentu kita sering melihat anak usia dua tahun mencoret-coret tembok, kertas atau apa pun. Pada saat itulah anak-aak mulai memunculkan kecenderungan kecerdasan visual-spasial.
Kemampuan berpikir topologis, yakni kemampuan berpikir yang bersifat mengurai bagian-bagian dari suatu objek, pada awal masa kanak-kanak memungkinkan mereka menguasai kerangka pikireuclidien pada usia 9-10 tahun. Dengan demikian, apabial mendapatkan cukup dorongan untuk melakuakan pengamatan terhadap objek dan mengeksplorasi unsur dari suatu objek, anak-anak akan menguasai kemampuan pandang-ruang secara baik, bahwa setiap bentuk memiliki komponen.
Kecerdasan visual-spasial memiliki indicator sebagai berikut :
1.      Individu yang cerdas secara visual-spasial (lebih) mudah membaca peta, gambar, grafik dan diagram.Mereka mudah dan menangkap informasimelalui bahan-bahan, peta pikiran dan gambar-gambaryang menytakan hubungan satu konsep dengan konsep yang lain.
2.      Individu yang cerdas secara visual-spasial menonjol dalam seni lukis dan seni kriya. Mereka cepat menangkap karaketristik objek dan memiliki kemampuan alami untuk menuangkannya dalam bentuk gambar, bentuk tiga dimensi dan seni kerajinan.
3.      Individu yang cerdas secara visual-spasial mampu memberikan gambaran visual yang jelas ketika sedang memikirkan sesuatu. Mereka sangat imajinatif, mampu membayangkan sesuatu dengan dengan detil bentuk, warna dan komposisinya.
4.      Individu yang cerdas secara visual-spasial mamou nenggambar sosok orang atau benda menyerupai aslinya. Mereka sangat peka terhadap bentuk, unsur bentuk, ukuran, komposisi, waran dan detil lainya. Mereka mampu merekam dengan akurat apa yang dilihat dan dibayangkan.
5.      Individu yang cerdas secara visual-spsaial senang melihat film, slide, gambar atau foto. Mereka tertarik dengan objek pandang dan ruang dalam berbagai bentuk dan cepat menyerap informasi maupun ciri yang melekat pada objek tersebut.
6.      Individu yang cerdas secara visual-spasial menikmati permainan yang membutuhkan ketajamam visual-spasial, seperti maze. Mereka menyukai penelusuran yang melibatkan kemampuan melihat, mendeteksi bentuk dan alur, serta konstruksi sesuatu.
7.      Individu yang cerdas secara visual-spasialsering melamun. Membayangkan sesuatu dan mengembangkan imajinasi mereka. Memori mereka terhadap peristiwa, citraan gerak, detil objek relative akurat. Mereka memiliki kemampuan untuk menghadirkan kembali berbagai memori visual-spasial tersebut dalam bentuk lamunan dan fantasi, serta mengolahnya dalam bentuk imajinasi.
8.      Individu yang cerdas secara visual-spasial senang membuat konstruksi tiga dimensi dari unsur, seperti lego, bricks, bombiq, dan balok. Mereka memiliki kemampuan mengurai unsur dari benda, dan meletakan kembali unsur-unsur tersebut pada tempatnya. Mereka juga memiliki kepekaan terhadap komponen konstruksi dan mampu menganalisis setiap bagian dari konstruksi tersebut.
9.      Individu yang cerdas secara visual-spasial senang mencoret-coret dikertas atau di  buku. Mereka memanfaatkan komponen garis, bentuk-bentuk geometri atau bentuk yang lain untuk mengekspresikan emosi, mengisi kejenuhan dan mencari ilham.
10.  Individu yang cerdas secara visual-spasial lebih memahami informasi visual daripada dengan kata-kata. Mereka belajar dengan melihat dan mengamati benda, bentik, warna dan detil.
11. Individu yang cerdas secara visual-spasial mampu merasakan dan menangkap pola-pola yang lembut maupun rumit (Campbell, dkk 1996)

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive