Indikator Kecerdasan Visual-Spasial
Kecerdasan visual-spasial muncul pada
masa kanak-kanak. Tentu kita sering melihat anak usia dua tahun mencoret-coret
tembok, kertas atau apa pun. Pada saat itulah anak-aak mulai memunculkan
kecenderungan kecerdasan visual-spasial.
Kemampuan berpikir topologis, yakni
kemampuan berpikir yang bersifat mengurai bagian-bagian dari suatu objek, pada
awal masa kanak-kanak memungkinkan mereka menguasai kerangka pikireuclidien pada usia 9-10 tahun. Dengan
demikian, apabial mendapatkan cukup dorongan untuk melakuakan pengamatan
terhadap objek dan mengeksplorasi unsur dari suatu objek, anak-anak akan
menguasai kemampuan pandang-ruang secara baik, bahwa setiap bentuk memiliki
komponen.
Kecerdasan visual-spasial memiliki
indicator sebagai berikut :
1. Individu yang cerdas secara
visual-spasial (lebih) mudah membaca peta, gambar, grafik dan diagram.Mereka
mudah dan menangkap informasimelalui bahan-bahan, peta pikiran dan
gambar-gambaryang menytakan hubungan satu konsep dengan konsep yang lain.
2. Individu yang cerdas secara
visual-spasial menonjol dalam seni lukis dan seni kriya. Mereka cepat menangkap
karaketristik objek dan memiliki kemampuan alami untuk menuangkannya dalam
bentuk gambar, bentuk tiga dimensi dan seni kerajinan.
3. Individu yang cerdas secara
visual-spasial mampu memberikan gambaran visual yang jelas ketika sedang
memikirkan sesuatu. Mereka sangat imajinatif, mampu membayangkan sesuatu dengan
dengan detil bentuk, warna dan komposisinya.
4. Individu yang cerdas secara
visual-spasial mamou nenggambar sosok orang atau benda menyerupai aslinya.
Mereka sangat peka terhadap bentuk, unsur bentuk, ukuran, komposisi, waran dan
detil lainya. Mereka mampu merekam dengan akurat apa yang dilihat dan
dibayangkan.
5. Individu yang cerdas secara
visual-spsaial senang melihat film, slide, gambar atau foto. Mereka tertarik
dengan objek pandang dan ruang dalam berbagai bentuk dan cepat menyerap
informasi maupun ciri yang melekat pada objek tersebut.
6. Individu yang cerdas secara
visual-spasial menikmati permainan yang membutuhkan ketajamam visual-spasial,
seperti maze. Mereka menyukai
penelusuran yang melibatkan kemampuan melihat, mendeteksi bentuk dan alur,
serta konstruksi sesuatu.
7. Individu yang cerdas secara
visual-spasialsering melamun. Membayangkan sesuatu dan mengembangkan imajinasi
mereka. Memori mereka terhadap peristiwa, citraan gerak, detil objek relative
akurat. Mereka memiliki kemampuan untuk menghadirkan kembali berbagai memori
visual-spasial tersebut dalam bentuk lamunan dan fantasi, serta mengolahnya dalam
bentuk imajinasi.
8. Individu yang cerdas secara
visual-spasial senang membuat konstruksi tiga dimensi dari unsur, seperti lego, bricks, bombiq, dan balok. Mereka
memiliki kemampuan mengurai unsur dari benda, dan meletakan kembali unsur-unsur
tersebut pada tempatnya. Mereka juga memiliki kepekaan terhadap komponen
konstruksi dan mampu menganalisis setiap bagian dari konstruksi tersebut.
9. Individu yang cerdas secara
visual-spasial senang mencoret-coret dikertas atau di buku. Mereka memanfaatkan komponen garis,
bentuk-bentuk geometri atau bentuk yang lain untuk mengekspresikan emosi,
mengisi kejenuhan dan mencari ilham.
10. Individu yang cerdas secara visual-spasial
lebih memahami informasi visual daripada dengan kata-kata. Mereka belajar
dengan melihat dan mengamati benda, bentik, warna dan detil.
11. Individu yang cerdas secara visual-spasial mampu
merasakan dan menangkap pola-pola yang lembut maupun rumit (Campbell, dkk 1996)
No comments:
Post a Comment