Indikator Kecerdasan Visual-Spasial
Anak Usia Dini
Anak yang cerdas visual-spasial
sangat peka tatanan dan peka terhadap perubahan tatanan itu dan akan memberi
reaksi. Mereka suka mengerjakan maze,
dan permainan lain yang memerlukan ketajaman melihat, Anak-anak yang sering
memanfaatkan waktu mereka untuk menggambar, merancang sesuatu, membangun
balok-balok, lego atau melamun (Armstrong, 2002).
Pada anak-anak usia 2-6 tahun,
kecerdasan visual-spasial terdeteksi melaluai indikator berikut :
1. Anak menonjol dalam kemampuan
menggambar, mampu menunjukan detil unsur dari pada anak-anak sebayanya.
Garis-garis pada pakaian, ciri khusus pada kaos supermen, misalnya muncul dalam
gambar yang mereka buat dan hal ini
tidak muncul pada anak-anak sebayanya (usia KB dan TK ).
2. Anak memiliki kepekaan teradap warna,
cepat mengenali waran dan mampu memadukan waran dengan lebih baik dari pada
anak-anak sebayanya. Ketika mengamati gambar, anak mampu melihat unsur yang
kecil, warna yang ada pada gambar dan objek (usia 2-6 tahun).
3. Anak suka menjelajah lokasi disekitarnya
dan memperhatikan tata letak benda-benda disekitarnya, sera cepat menghafal
letak benda-benda. Mereka bersepeda hingga keluar lokasi KB atau TK, mereka
tidak takut bermain dengan anak-anak yang lebih besar dan diajak memjelajah
dusun bahkan desa lain (usia KB dan TK )
4. Anak menyukai balok atau benda lain
untuk membuatsuatu bangun benda, seperti mobil, rumah, perawat atau apapun yang
diinginkan anak. Begitu melihat bangun geometri (dua maupun tiga dimensi), anak
tertarik untuk segera membuat konstruksi (usia KB dan TK).
5. Anak suka melihat-lihat dan
memperhatikan buku yang berilustrasi atau buku-buku penuh gambar.
Majalah-majalah yang memuat berbagai gambar penuh warna dilihat beberapa kali
(usia 2-6 tahun).
6. Anak suka mewarnai berbagai gambar
yang ada dibuku, menebalkan garisnya, dan menirunya. Anak juga mencoret-coret
bend, seperti dinding, almari, meja, kursi dengan spidol, pastel atau pinsil
warna warni (usai 2-6 tahun).
7. Anak menikmati bermain kolase dari
berbagai unsur (usia TK), membuat benda dari playdough,malam(lilin) atau sejenisnya (usia KB dan TK).
8. Anak memperhatikan berbagai jenis
grafik, peta dan diagram, serta menanyakan nama dan maksud bentuk-bentuk
informasi tersebut sementara anak sebayanya kurang antusias. Pada saat bermain
grafik, anak dengan kecerdasan visual-spasial tampak lebih antusias dan sepat
memahami informasi yang dimaksudkan pendidik (usia KB dan TK).
9. Anak menikmati foto-foto dialbum dan
cepat mengenali orang-orang atau benda-benda difoto, tertarik dengan kamera dan
ingin menggunakan nya, serta dapat mengarahkan kamera pada objek yang
dikehendakinya (usia KB dan TK).
10. Anak banyak bercerita tentang
mimpinya dan dapat menunjukan detai mimpi dari pada sebayanya (usia KB dan TK).
11. Anak tertarik pada profesi yang
terkait dengan penggunaan kecerdasan visual-spasial serta optimal seperti
pelukis (anak-anak menyebutnya sebagai tukang gambar), fotografer (tukang foto),
arsitek (anak menyebutnya tukang gambar rumah), perncang busana (anak
menyebutnya tukang baju), pilot (penjelajah ruang angkasa), atau karir lain
yang berorientasi visual-spasial (usia KB dan TK).
12. Anak dapat merasakan pola-pola
sederhana dan mampu menilai pola mana yang lebih bagus dari pola lainnya. Anak
juga dapat menggunakan informasi komposisi warna pda pola, sepeti kain. Pada
saat memilih baju, anak menunjukan perhatian terhadap warna dan model (usia
TK).
Kecerdasn
tersebut menunujukan bahwa kecerdasan visual-spasial telah muncul pada usia 2-3
tahun. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap warna, menikmati gambar, membuat
coretan, menikmati foto-foto. Pada anak usia KB, hampir semua indicator telah
muncul, kecuali kesadaran akan pola dan detil mimpi. Anak usia TK telah
memiliki semua indicator kecerdasan visual-spasial dalam berbagai kadar
pencapaian.
No comments:
Post a Comment