Sunday, January 15, 2017

Kecerdasan Matemasis-Logis

a.      Definisi kecerdasan Matemasis-Logis.
Kecerdasan matematis-logis didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan angka dengan baik dan melakuakan penalaran yang benar. Kemampuan ini, meliputi kemampuan menyelesaikan masalah, menembangkan masalah, dan menciptkan sesuatu dengan angka dan penalaran (Amstrong,1999). Cerdas secara matematis –logis berarti cerdas angka dan cerdas dalam hokum logika berpikir.
Kecerdasan matematis-logis (sebelum ditemukan kecerdasan naturalis)mencakup beberapa macam pikiran, yaitu mecakup tiga bidang yang saling berhubungan, yakni matematika, ilmu pengetahuan (sains) dan logika.
Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah.Hubungan antara matematika dan logika adalah bahwa keduanya secara ketat mengikuti hukum dasar.Hukum logika menjelaskan bagaimana argumentasi disusun, bukti dan syarat dinyatakan, serta kesimpulan dibuat. Hukum logika melahirkan pemikiran ilmiah karena hipotesis timbul atau melalui pengamatan dan diuji melalui percobaan (Lwin,et.al.,2005).           
b.      Komponen Kecerdasan Matematis-Logis.
Komponen inti dari kecerdasan matematis-logis meliputi kepekaaaan pada pola-pola dan hubungan logis, pernyataan serta dalil seperti “jika-maka” dan sebab-akibat, fungsi logis, dan abstraksi-abstraksilain.
Kecerdasan matematis-logis memeiliki proses yang khas. Proses tersebut meliputi:
1.      Katagorisasi, yakni penyusunan berdasarkan katagori, penggolongan berdasarkan kriteria tertentu.
2.      Klasifikasi, yakni penggolongan berdasarkan kaidah atau standar tertentu.
3.      Pengambilan kesimpulan.
4.      Generalisasi, yakni penyimpulan umum dari suatu kejadian, hat atau data.
5.      Penghitungan, yakni kegiatan numerical, seperti kalkulasi dan menghitung.
6.      Pengujian hipotesis, yakni kegiatan memeriksa dan mencoba sesuatu untuk mengetahui kebenaran dri pemikiran atau dugaan.
Kecerdasan matematis-logis meliputi juga kepekaan heuristic, yakni kepekaan untuk mempertanyakan hal-hal yang mengundang rasa ingin tahu.Kecerdasan ini, meliputi juga kemampuan menemukan alternative solusi dari suatu masalah (sesederhana apapun masalah itu) dan kemampuan menemukan fitur-fitur (ciri khusus) sesuatu dari kegiatan mengamati.
c.       Sistem Neurologis kecerdasan matematis-logis.
Kecerdasan matematis-logis memeiliki wilayah primer di hemisfer kiri bagian depan atau lobus frontal  dan himesfer kanan bagian atas atau pariental.
Lobus frontal pada otak sering dipandang sebagai area akademik atau kognitif.Lobus ini bertugas, antara lain berpikir, membuat perencanaan, memecahkan masalah dan melakuakan penilaian.Lobus frontal pada hemesfer kiri memiliki tugas kalkulasi dan penghitungan yang rumit.
Lobus parietal adalah pusat sensorik.Dengan rasa seseorang dapat merasakan tangan, kaki, kepala, serta mengetahui posisi dari dalam ruangan, seperti kanan-kiri, depan-belakang. Inilah yang menjadi dasar pengetian lokasi yang sangat diperlukan dalam berhitung, penulisan bilangan, dan bentuk geometri (Markam,2003). B dan TK).

12.  Anak dapat merasakan pola-pola sederhana dan mampu menilai pola mana yang lebih bagus dari pola lainnya. Anak juga dapat menggunakan informasi komposisi warna pda pola, sepeti kain. Pada saat memilih baju, anak menunjukan perhatian terhadap warna dan model (usia TK).

Kecerdasn tersebut menunujukan bahwa kecerdasan visual-spasial telah muncul pada usia 2-3 tahun. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap warna, menikmati gambar, membuat coretan, menikmati foto-foto. Pada anak usia KB, hampir semua indicator telah muncul, kecuali kesadaran akan pola dan detil mimpi. Anak usia TK telah memiliki semua indicator kecerdasan visual-spasial dalam berbagai kadar pencapaian.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive