Sunday, January 15, 2017

Kecerdasan Kinestetik

A.      Definisi dan komponen kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinesteti didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan seluruh tubuh (fisik) untuk mengekspresikan ide dan perasaan (dalam bentuk berpantomim, menari, berolah raga) dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu ( membuat kerajianan,membuat patung, menjahit), (Armstrong, 2003).Cerdas kinestetis berarti belajar serta berpikir dengan tubuh.Kecerdasan ditunjukan dengan ketangkasantubuh dalam memahami perintah otak (Armstrong, 2002).
Komponen inti dari kecerdasan kinestetik adalah kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsang (proprioceptive) dan hal yang berkaitan dengan sentuhan ( tactile dan haptic) (Armstrong, 2003). Komponen inti juga meliputi kemampuan motorik halus (keterampilan tangan, koordinasi mata-tangan) kepekaan sentuhan, daya tahan, dan daya reflex (Armstrong, 2004). Kemampuan inti dari kecerdasan kinestetik bertumpu pada kemampuan yang tinggi untuk mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan yang tinggi untuk menangani benda (Armstrong, 1999).
B.      Sistem neurologis kecerdasan kinestetik
Sistem neurologis kecerdasan kinestetek berpusat pada serebelum ( otak kecil ), basal ganglia, dan motor korteks (Armstrong, 2003). Basal ganglia merupakan simpul syaraf atau pusat syaraf, yakni sejumlah massa zat abu-abu didalam subkulit otak dari belahan otak, yang sangat penting dalam koordinasi gerak-gerak, dan motor korteks merupakan  motor area, yakni bagian dari kulit otak, yang kurang lebih tertutup oleh gyrus presental, dan dikenal sebagai daerah-4 Broadmann, yang bertanggung jawab terhadap pengantara bagi gerakan-gerakanotot yang sederhana dan terbatas (Chaplin, 2005).
Kinestetik atau gerak terjadi pada perubahan sikap tubuh atau bagian tubuh.Rasa sikap, rasa gerak dan rasa arah gerak berpusat dikorteks sensorik lobus parietalis. Dengan kata lain, lobus parietalis mengurus gerakan, rasa sikap, rasa gerakan dan arah gerakan otot-otot seluruh badan, termasuk mengurus otot wicara (Markam&Markam, 2003).
Otak kecil mengatur koordinasi otot dan derajat kontraksi tiap gerakan aktivitas otot-otot manusia yang berjumlah 300 buah. Gangguan pada serebelum atau otak kecil akan menyebabkan gerakan menjadi tidak teratur. Sementara itu, lobus frontalis juga berfungsi sebagai pusat gerakan, meliputi kekuatan, kecepatan, dan gerakan halus (Markam&Markam, 2003)

C.      Indikator kecerdasan kinesterik.
Kecerdasan kinestetik memungkinkan manusia membangun hubungan yang penting antara pikiran atau tubuh, dengan demikian memungkunkan tubuh untuk memanupulasi objek dan menciptakan gerakan.Perkambangan Kecerdasan kinestetik sangat bervariasi, tergantung pada komponen (kekuatan atau kelenturan) atau domain (gimnastik, bisbol, pantomime) (Armstrong, 2003).
Kecerdasan kinestetik atau kecerdasan olah tubuh merangsang kemampuan seseorang untuk mengolah tubuh secara ahli, atau untuk mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan.Ini termasuk kemampuan menangani suatu benda dengan cekatan dan membuat sesuatu.Pebasket, penari, koreografer, dan pantomim sangat membutuhkan kecerdasan olah tubuh ini (Schmidt, 2002).
Kemampuan yang muncul pada indicator kecerdasan kinestetik adalah sebagai berikut:
1.      Mengikuti satu atau lebih kegiatan olahraga atau kegiatan fisik secara teratur. Mereka mungkin mengikuti atau menekuni sepak bola, bulu tangkis, berenang, senam, atletik,atau bela diri.
2.       Tidak betah duduk berlama-lama. Mereka memerlukan gerak, tidak dapat diam dalam waktu lama, dan bergerak bahkan ketika sedang duduk menyimak sesuatu.
3.      Menyukai pekerjaan yang melibatka keterampilan tangan yang konkret. Mereka menikmati kegiatan yang bertumpu padaketerampilan motoric halus, seperti menjahit, merajut, memahat, bertukang atau merakit model. Pada anak-anak kegiatan seperti mencocok, menggambar, menyalin, kolase atau kegiatan motorik halus lainnya.
4.      Gagasan sering muncul ketika berkegiatan fisik. Mereka memiliki kepekaan berpikir ketika ada rangsang dagi gerak tubuh. Pada saat berjalan, berjoging atau menari, tubuh mereka memberi sinyal kepada otak sehingga peka terhadap rangsang dari luar. Dari sinilah ide-ide muncul. Pada saat berbicara, mereka menggerak-gerakkan tangan.
5.      Senang menghabiskan waktu luang dengan beraktifitas diruang terbuka. Mereka memilih kegiatan yang terkait dengan kinestetik (jalan-jalan, lari-lari) sebagai cara untuk mengisi waktu, terutama berjalan-jalan atau berlari-lari menghirup udara segar dan ruang terbuka.
6.      Sering menggunakan gerak tangan/bahasa tubuh ketika berbicara. Mereka mengisi kekosongan berbicara dan menguatkan ide berbicara dengan menggerakan tangan. Gerakan tangan dan bagian tubuh membantu mereka menemukan ide-ide untuk terus berbicara.
7.      Cenderung menyentuh sesuatu untuk lebih mengenal sesuatu itu. Mereka memanfaatkan informasi dari indra sentuhnya dan mengintegrasikan dengan latar belakang pengetahuannya. Berbagai pengetahuan menjadi lebih lengkap dengan kecenderungan menyentuh ini. Oleh karena itu, mereka tidak puas hanya sekedar melihat objek, tapi menyentuhnya untuk meyakinkan hasil pengamatan, menguji hipotesisnya, sekaligus memperoleh informasi dari sumber taktil (sentuhan).
8.      Menikmati kegiatan yang menantang bahaya yang menegangkan. Mereka tidak takut jatuh, tidak takut terluka. Mereka senang memanjat, berguling, meniti titian, dan aktivitas lain yang menantang dan menegangkan.
9.      Menganggap diri sebagai orang yang terkoordinasi. Mereka memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan fisik. Mereka yakin dapat melakukan kegiatan fisik yang paling sulit sekalipun. Keyakinan tersebut membuat mereka dapat berani mencoba berbagai kegiatan motoric dan cenderung mengulangnya untuk mencapai kemampuan yang terbaik.
Mempraktikkan suatu keterampilan yang baru. Mereka tidak sekedar membaca atau melihat video yang menggambarkan keterampilan tertentu, tetapi benar-benar akan mempraktikkannya.

No comments:

Post a Comment

Simbol Bilangan atau Angka

  a. Pengertian Angka Memahami suatu angka dapat membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan mulai dari yang sederhana maupaun y...

Blog Archive