a. Indikator Kecerdasan Matematis-Logis.
Kecerdasan matematis-logis mulai muncul pada masa
kanak-kanak dan meledak pada masa remaja dan awal masa dewasa. Wawasan
matematis tingkat tinggi akan menurun setelah usia 40 tahun (Amstrong, 2003).
Kecardasan matematis-logis memilki
indicator, antara lain sebagai berikut:
1. Dapat menghitung angka diluar kepala
dengan mudah dan tepat.
Mereka yang mencapai perkembangan optimal mampu memecahkan
soal matematika dari yang paling sederhana hingga perhitungan rumit.
2. Menyukai bidang matematika dan atau
ilmu pasti.
Mereka menikmati kegiatan berhitung, menggunakan rumus,
senang mempelajarinya hingga mencapai tahap ahli.
3. Senang bermain game atau memecahkan teka-teki yang menuntut penalaran dan berpikir
logis.
Mereka mampu menenangkan
permainan catur, mengisi teka-teki silang
dengan cepat dan baik, dan memiliki strategi-strategi yang lebih baik untuk
permainan lain.
4. Senang membuat eksperimen dari
pertanyaan.
Mereka menggunakan hukum logika untuk membuat hipotesis dan
mengujinya dengan eksperimen.Eksperimen membuat mereka menemukan bukti yang
meyakinkan.Eksperimen menunjukan bahwa orang cerdas dalam matematis-logis tidak
menyukai perkiraan, estimasi, dan pertanyaan yang menggantung.
5. Selalu mencari pola, keteraturan atau
ukuran logis dalam berbagai hal.
Mereka sangat tertarik dengan pola dalam geometri, mudah
menemukan pola yang tersembunyi dari suatu peristiwa, mampu memecahkan masalah
dalam kimia (pola atom), seni (pola dalam motif keramik, lukisan), dan tata
surya (perputaran planet dalam garis orbit).
6. Tertarik pada
perkembangan-perkembangan baru dibidang sains.
7. Tertarik pada banyak hal yang
melibatkan penjelasan rasional.
Mereka cenderung hati-hati ,tidak apriori dan mendengarkan
penjelasan yang masuk akal.
8. Mampu berpikir dengan konsep yang
jelas, abstrak, tanpa kata dan gambar.
9. Peka terhadap kesalahan penalaran
dalam perkataan dan tindakan orang.
Mereka tidak mudah terkecoh oleh gaya bicara atau charisma
ssesorang. Mereka mampu menemukan keganjilan yang paling halus yang tidak dapat
ditangkap orang biasa.
10. Senang apabila segala sesuatu diukur,
dikategorikan, dianalisis, atau dihitung jumlahnya dengan cara tertentu
b. Indikator Kecerdasan Matemtis-Logis
Anak Usia Dini
Anak yang mempunyai kecerdasan
matematis-logis cenderung berpikir secara nuremik dan dalam konteks pola,
urutan logis, sebab-akibat, dan kategorial (Gardner,1993).Anak-anak yang cerdas
dalam matematis-logis cenderung terus bertanya dan ingin tahu tentang sebab-akibat
suatu peristiwa atau gejala dilingkungannya, seperti mengapa ada petir, banjir,
gempa bumi, dan gunung meletus.Mereka juga cenderung memilih permainan yang
memerlukan pemikiran dan strategi.
Pada anak-anak, kecerdasan matematis-logis muncul dalam
bentuk indicator berikut:
1. Anak memiliki kepekaan terhadap
angka, senang melihat angka (anak KB dan TK) cepat menguasai simbol angka dan
pembilangan, mengidentifikasi dengan baik angka pada uang, serta mampu
membilang dengan cepat( usia TK ).
2. Anak tertarik dan terlibat dengan
computer dan kalkulator. Anak (usia 2-3 tahun) suka bermain kalkulator,
memencet-mencet dan senang melihat angka keluar. Anak usia 3-4 tahun dapat
memainkan game sederhaana,
mengidentifikasi kesamaan angka di keypad
dengan dilayar. Anak usia 4-6 tahun dapat memanfaatkan kalkulator untuk
menambah dan mengurang, tetapi masih kesulitan membaca angka dalam jumlah
banyak( diatas ratusan).
3. Anak sering mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang sebab atau akibat suatu gejala atau fenomena,
seperti ”mengapa catnya lengket ?” , “mengapa ada jentik-jentiknya ?” ,
“mengapa kepalanya pusing ?”. Anak usia 2-3 tahun sering mengajukan pertanyaan
berulang, anak usia 3-4 tahun lebih banyak melakukan probing (atau pertanyaan mengejar), dan anak usia 4-5 tahun mampu
bertanya dengan hipotesis yang didasarkan pada dugaan atau pengetahuan, seperti
“ kalau hujan banjir ya?”.
4. Anak menyukai permainan yang menggunakan logika, strategi
dan pemikiran, seperti maze, catur.
Anak usia 2-3 tahun sudah menunjukan minat terhadap permainan ini tetapi belum
menunjukan kemampuan memainkannya. Anak usia 3-4 tahunsudah dapat bermain mazesederhana,tetapi masih cepat bosan
apabila maze terlalu rumit. Mereka
juga pura-pura bermain catur (tahu beberapa nama bidak catur, tapi belum dapat
menunjukannya dengan benar dan belum menguasai aturan permainannya). Anak usia
4-6 tahun sudah tertarik dengan maze,
tetapi belum dapat bermain catur dengan baik. Sebagian kecil anak dapat
mengetahui beberapa aturan berjalan bidak catur, tetapi masih menggunakan
strategi menyerang sederhana (hanya bertujuan memakan bidak
sebanyak-banyaknya).
5. Anak dapat menjelaskan
masalah-masalah ringan secara logis seperti mengapa takut, mengapa perut
menjadi kenyang, mengapa terjatuh dan mengapa teman menjadi marah. Anak usia2-4
tahun dapat menjelaskan bahwa dia jatuh terkena batu, lapar karena belum makan,
haus karena belum minum susu. Anak usia 4-6 tahun dapat menjelaskan peristiwa
secara lebih logis, bahwa dia terjatuh karena tersandung batu karena dia
berlari terlalu kencangdan tidak melihat batu.
6. Anak dapat membuat memikiran suatu
akibat dan memikirkan eksperimen sederhana untuk membuktikan dugaan. Anak usia
2-4 tahun tahu kalau air diberi gula akan manis, air diberi garam akan asin.
Anak usia 4-6 tahun tahu kalau gula
terlalu banyak minuman akan sangat manis.
7. Anak menghabiskan banyak waktu untuk
bermain yang membutuhkan kemampuan konstruksi, seperti menyusun balok,
memasangkan angka-angka dan memasangkan gambar. Usia anak dibawah 3 tahun dapat memasangkan angka dengan usaha
yang keras.
8. Anak suka menyusun sesuatu secara
serial, kategori, dan hierarkial, seperti menata balok berdasarkan urutan besar
hngga kecil, mengelompokan balok berdasarkan bentuk geometri. Anak yang
ditengarai cerdas secara matematis-logis menunjukan pola pikir serial sejak
usia 2-3 tahun.
9. Anak mudah memahami penjelasan
sebab-akibat dan mudah mencerna fenomena yang dilihat yang terkait dengan
logika jika-maka dansebab-akibat. Anak yang cerdas dalam matematis-logis lebih
terlihat cepat paham terhadap penjelasan dan peristiwa yang dilihat langsung.
10. Anak suka melihat bukuyang memuat
gambar-gambar pengetahuan alam, teknologi, trasportasi. Anak usia 2-6 tahun
senang menikmati gambar-gambar yang memuat gunung berapi,lava pijar, gambar
binatang, senang menikmati gambar berbagai jenis mobil, pesawat terbang,
helicopter. Anak TK mengelaborasi kesenangannyaini dengan menirunya menggambar.
No comments:
Post a Comment