Pengertian
Manajemen Operasi dan Produksi
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan,
diperlukan suatu manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan
dalam upaya pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari
kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen
operasional. Berikut ini definisi manajemen operasi dan produksi yang
dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :
Pengertian manajemen operasi menurut Subagyo
(2000:1) pengertian produksi adalah manajemen operasi adalah penerapan ilmu
manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan
secara efisien.
Kemudian menurut Herjanto (2003:2) manajemen
operasi dan produksi dapat diartikan sebagai berikut “Manajemen produksi dan
operasi sebagai suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif
menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya
secara efisien dalam rangka mencapai tujuan”.
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan
di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi dan operasi merupakan
serangkaian proses dalam menciptakan barang atau jasa atau kegiatan yang
mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa
yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Jenis-jenis Proses Produksi
Proses produksi atau proses operasi adalah
proses perubahan masukan menjadi keluaran. Macam barang atau jasa yang dikerjakan
banyak sekali sehingga macam proses yang ada juga menjadi banyak. Menurut
Subagyo (2000:8) proses produksi dibagi menjadi :
1. Proses
Produksi Terus-menerus
Proses
produksi terus-menerus atau continous adalah proses produksi yang tidak
pernah berganti macam barang yang dikerjakan. Proses produksi continous biasanya
juga disebut sebagai proses produksi yang berfokuskan pada produk atau product
focus. Karena biasanya setiap produk disediakan fasilitas produk tersendiri
yang meletakkannya disesuaikan dengan urutan proses pembuatan produk itu.
2. Proses
Produksi Terputus-putus
Proses
produksi terputus-putus atau intermittent digunakan untuk pabrik yang
mengerjakan barang bermacam-macam dengan jumlah setiap macam hanya sedikit.
Dikatakan proses produksi terputus-putus karena perubahan proses produksi
setiap saat terputus apabila terjadi perubahan macambarang yang dikerjakan.
Oleh karena itu, tidak mungkin mengurutkan letak mesin sesuai dengan urutan
proses pembuatan barang. Proses produksi terputus-putus biasanya disebut juga
sebagai proses produksi yang berfokus pada proses atau process focus.
3. Proses
Intermediate
Dalam kenyataannya kedua macam proses produksi di atas
tidak sepenuhnya berlaku. Biasanya merupakan campuran dari keduanya. Hal ini disebabkan macam barang yang dikerjakan
memang berbeda, tetapi macamnya tidak terlalu banyak dan jumlah barang setiap
macam agak banyak. Proses produksi yang memiliki unsur continous dan ada
pula unsur intermittennya, proses semacam ini biasanya disebut sebagai
proses intermediate. Arus barang biasanya campuran, tetapi untuk
beberapa kelompok barang barang sebagian arusnya sama.
No comments:
Post a Comment