Komunikasi anak juga sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga anak mudah untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Faktor-faktor itu adalah:
a.
Kesehatan,
anak yang sehat lebih mudah berkomunikasi daripada anak yang kurang sehat. Anak
yang sehat memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi anggota kelompok sosialnya
(teman sejawat) dan berkomunikasi dengan anggota kelompok tersebut.
b.
Kecerdasan,
anak yang cerdas lebih mudahberkomunikasi daripada anak yang kurang cerdas.
Anak yang cerdas mempunyai rasa percaya diri yang besar dan tidak ada ketakutan
untuk tidak diterima oleh anggota kelompoknya atau teman sejawatnya.
c.
Keadaan
sosial ekonomi, anak dari tingkat sosial ekonomi lebih tinggi punya
kecenderungan untuk mudah berkomunikasi karena anak sering didorong untuk
mengungkapkan perasaannya. Anak juga merasa aman dan terpenuhi jika
mengungkapkan perasaan dan keinginanya.
d.
Jenis
kelamin, anak laki-laki mempunyai kecenderungan lebih susah berkomunikasi
dibandingkan dengan anak perempuan. Kalimat dalam komunikasi anak laki-laki
lebih pendek-pendek dan tata bahasanya kurang betul dibandingkan dengan anak
perempuan. Kosa kata yang diucapkan anak laki-laki lebih sedikit dan
pengucapannya kurang tepat dibandingkan dengan anak perempuan.
e.
Keinginan
berkomunikasi, semakin kuat keinginan anak berkomunikasi dengan orang lain atau
teman sejawat semakin mudah anak tersebut berkomunikasi. Anak akan menyisihkan
waktu dan kesempatan untuk berkomunikasi dangan temannya.
f.
Dorongan,
semakin anak didorong berkomunikasi dengan yang lain, semakin mudah anak
berkomunikasi. Semakin sering anak diajak bicara, ditanya, dan diajak
komunikasi baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan semakin anak senang
berkomunikasi karena merasa diterima keberadaanya.
g.
Jumlah
dalam keluarga, semakin kecil anggota keluarga anak tersebut semakin mudah
untuk berkomunikasi, karena kesempatan berkomunikasi dengan yang lain semakin
besar. Orang tua lebih bisa menyisihkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak
sehingga kemampuan komunikasi anak semakin baik.
h. Urutan kelahiran, anak yang
lahir pertama mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah berkomunikasi dengan
orang tuanya ketimbang anak yang lahir kemudian. Anak pertama biasanya mendapat
limpahan kasih sayang dan waktu yang lebih daripada anak yang kedua, dengan
limpahan kasih sayang dan waktu ini anak merasa diperhatikan dan diterima oleh
orang tuanya.
i.
Metode pelatihan anak, anak yang diasuh secara
otoriter yang menekankan bahwa anak harus dilihat dan bukan didengar mempunyai
hambatan komunikasi. Seharusnya pelatihan komunikasi anak yang diterapkan
adalah memberikan keleluasaan dan demokratis serta mendorong anak untuk belajar
lebih.
j.
Kelahiran
kembar, anak yang lahir kembar umumnya terlambat dalam perkembangan
komunikasinya, karena mereka lebih banyak bergaul dengan saudara kembarnya.
Anak kembar punya kecenderungan miskin logat dan melemahkan motivasi untuk
komunikasi.
k. Hubungan dengan teman sejawat,
anak-anak semakin banyak berhubungan dengan teman sebayanya, maka lebih mudah
berkomunikasi. Anak-anak semakin punya motivasi untuk bisa diterima sebagai
anggota kelompok sebaya bila mampu berkomunikasi dengan baik.
l.
Kepribadian,
anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik cenderung mempunyai kemampuan
untuk berkomunikasi lebih baik. Kemampuan berkomunikasi seringkali dijadikan
acuan anak mempunyai kesehatan mental yang bagus apa tidak (Hurlock, 2005).
No comments:
Post a Comment