Friday, November 17, 2017

Makanan sehat untuk anak


1.Penyusun menu
a.Pengertian menu sehat
            Suatu menu adalah susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makanan seseorang.Dalam hal kesehatan,seringkali istilah  menu adekuat yaitu menu yang mengandung semua golongan bahan makanan yang dibutuhkan dengan memperhatikan keseimbangan unsure-unsur gizi yang terkandung didalamnya.
            Konsep menu adekuat menekankan adanya unsure-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam keadaan seimbang.Unsur-unsur gizi yang diperlukan tubuh dalam keadaan seimbang.Unsur gizi yang diperlukan tubuh ini digolongkan atas pemberi tenaga atau energy,penyokong pertumbuhan,pembagun dan pemelihara jaringan tubuh serta pengatur metabolism dan berbagai keseimbangan dalam sel tubuh.
            Untuk dapat menyususn menu yang  adekuat,seseorang perlu memiliki pengetahuan mengenai bahan makanan dan  zat gizi,kebutuhan  gizi seseorang serta pengetahuan hidangan dan pegolahannya.menu sehari berarti susunan hidangan untuk satu hari,terdiri dari beberapa waktu makan yaitu makan pagi,makan siang,makan malam,serta makan selingan antara makan pagi dengan makan siang serta antara    makan siang dengan makan malam.
b.Syarat penyusun menu
            Suatu susunan hidangan sehari-hari secara umum harus memenuhi beberapa fungsi.Pertama mengandung makanan yang memuaskan selera serta memberikan rasa kenyang.Kedua mengandung  zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk berada dalam kondisi tetap sehat serta  dapat melakukan kegiatan sehari-hari.Ketiga memenuhi nilai-nilai social budaya yaitu kebiasaan,pantangan dan sebagainya dari masyarakat yang mengomsumsi.Keempat,biaya terjangkau bagi konsumennya.
            Disampaing keempat hal tersebut perlu diperhatikan beberapa hal lain yang menunjang selutuh proses komsumsi seseorang yaitu kebersihan,pengolahan yang tepat sehingga enak dimakan suasana menyenangkan ketika makan.
            Dalam meyusun menu hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berkut:
a.    Kombinasi rasa yaitu asin,manis,asam,pahit,pedas jika disukai
b.    Kombinasi warna hidangan yaitu warna merah,hijau,cokelat,kuning dan sebagainya.
c.    Variasi bentuk potongan yaitu persegi,panjang,tipis,bulat dan sebagainya
d.   Variasi kering atau berkuah karena ada jenis hidangan berkuah banyak seperti sup,sayur asam maupun yang sedikit kuah seperti,tumis sayur,sambal goreng serta yang kering seperti ikan goreng ,kering tempe.
e.    Variasi teknik pengolahan yaitu ada hidangan yang diolah dengan teknik pengolahan digoreng,direbus,disetup dan lain-lain sehingga member penampilan,tekstur dan rasa berbeda pada pada hidangan tersebut.

2. Menu makana pada berbagai tahapan perkembangan anak
UMUR 0-6 BULAN
* Anjuran pemberian makan
Sampai umur 6 bulan
- Beri ASI setiap kali bayi menginginkan sedikitnya 8 kali sehari, pagi, siang, sore maupun malam.
- Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI (ASI eksklusif).
- Susui/teteki bayi dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian.
UMUR 6 – 12 BULAN
Anjuran pemberian makan
* Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun.
* Umur 6-9 bulan, kenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk lumat dimulai dari bubur susu sampai nasi tim lumat, 2 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sesuai umur :
- 6 bulan : 6 sendok makan
- 7 bulan : 7 sendok makan
- 8 bulan : 8 sendok makan
* Umur 9-12 bulan, beri makanan pendamping ASI, dimulai dari bubur nasi sampai nasi tim, 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sesuai umur:
- 9 bulan : 9 sendok makan
- 10 bulan: 10 sendok makan
- 11 bulan: 11 sendok makan
* Beri ASI terlebih dahulu kemudian makanan pendamping ASi.
* Pada makanan pendamping ASI, tambahkan telur ayam / ikan / tahu / tempe / daging sapi / wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak pada bubur nasi.
* Bila menggunakan makanan pendamping ASI dari pabrik, baca cara memakainya, batas umur dan tanggal kadaluwarsa.
* Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti : bubur kacang hijau, pisang, biscuit, nagasari, dsb.
* Beri buah-buahan atau sari buah seperti air jeruk manis, air tomat saring.
* Mulai mengajari bayi minum dan makan sendiri menggunakan gelas dan sendok.
UMUR 1 – 2 TAHUN
Anjuran pemberian makan
* Teruskan pemberian ASI sampai umur 2 tahun.
* Beri nasi lembik 3 kali sehari.
* Tambahkan telur/ayam/ikan/tem-pe/tahu/daging sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak pada nasi lembik.
* Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti: bubur kacang hijau, pisang, bis-cuit, nagasari, dsb.
* Beri buah-buahan atau sari buah.
* Bantu anak untuk makan sendiri..
UMUR 2 – 3 TAHUN
Anjuran pemberian makan
* Beri makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.
* Beri makanan selingn 2 kali sehari diantara waktu makan seperti bubur kacang hijau, biscuit, nagasari.
* Jangan berikan makanan yang manis dan lengket diantara waktu makan.
UMUR 3 – 5 TAHUN
Anjuran pemberian makan : sama dengan anak umur 2 – 3 tahun


3.Pengolahan makan
            Pengolahan makanan sangat menentukan hasil dan kualitas suatu masakan. Oleh sebab itu perlu pengolahan makanan yang baik untuk nutrisi optimal artinya cukup untuk memenuhi gizi. Kita tentunya berharap bahwa makanan yang kita masak dapat memenuhi nutrisi bagi yang memakannya, sehat dan bergizi.
            Pengolahan makanan,baik untuk keluarga maupun masyarakat,perlu mengetahui bahwa proses pengolahan makanan dapat meningkatkan mutu makanan yang dikomsumsi misalnya lebih baik dan mudah dicerna.
            Namun dapat juga terjadi hal yang merugikan yaitu bahwa selama proses pengolahan beberapa zat gizi yang ada pada bahan makanan dapat rusak atau hilang.Oleh sebab itu perlu diperhatikan tahap-tahap dalam proses pengolahan beberapa zat gizi yang ada pada bahan makanan dapat rusak atau hilang.Oleh sebab itu perlu di perhatikan tahap-tahap dalam proses penyiapan makanan dapat rusak atau  hilang.Oleh sebab itu perlu diperhatikan tahap-tahap dalam proses penyiapan makanan yaitu penyiangan,bahan makanan,pencucian,pemotongan dan pengolahan atau pemasakan dengan proses pemanasan sebaga berikut :
a.    Pencucian dan penyiangan bahan makan
       Pencucian makanan perlu dilakukan karena bahan makan yang berasala dari bawah tanah sehingga membawa kotoran dari tanah,tapi juga ada bahan makanan yang kotor karena serangga atau pun dicuci dengan air tidak bersih sehingga mengandung kotoran atau racu limbah yang ada dalam air pencucinya.Proses pencucian sebaiknya sebelum dipotong dengan mengunkan air bersih yang mengalir.
       Bahan makan nabati pada umumnya perlu pembersihan dari bagian-bagian yang tidak dimakan misalnya kulit,batang yang keras,bijian yang tidak temakan ,serat yang keras,bagian yang busuk atau rusak dimakan binatang atau serangga.Bahan makan lain yang disiangi adalah ikan,perlu secepatnya dibuang ingsang dan isi pelarutnya untuk mencegah terjadinya proses pembusukan yang cepat.

b.    Pemotongan bahan makan
       Pemotongan bahan makan bertujuan untuk memudahkan makan masuk kedalam mulut dan mengunyah,terutama bahan makanan yang agak liat dank keras.Pada proses pemotongan atau penghalusan bahan makan ini,zat-zat gizi mudah keluar dari sel.Dalam keadaan ini bahan makan mudah terkena udara yang mengandung oksigen dan dapat merusak zat tersebut (terjadi oksidasi)Zat gizi yang rusak oleh oksidasi udara adalah thiamin dan vitamin A atau provitaminnya.
       Disampin itu,enzim yang dapat memecahkan zat gizi juga dapat bekerja sehingga mempercepat pembusukan.Maka sebaiknya bahan makanan dipotong atau dihaluskan dengan jarak waktu dekat pada saat pengolahannya.Setelah pemotongan dapat diberi bumbu untuk memperlambat pembusukan dan menambah rasa bahan makanan.

c.    Proses Pengolahan atau Pemasakan
Umumnya pengolahan dilakukan dengan mempergunakan panas,baik panas langsung seperti membakar sate,maupun panas tidak tidak langsung yaitu menggunakan bahan perantara seperti menggoreng,merebus.Panas ini mengubah sifat-sifat kimia makan yang berakibat.Lebih lanjut padat sifat-sifat gizi.

d.   Pengaruh Pengolahan makanan
Pengaruh-pengaruh yang terjadi adalah:
1)   Pecahnya diding sel
Zat berada dalam selbahan makanan,terlindungi dari hal-hal yang dapat merusaknya atau mengganggunya.
2)   Melemahkan dan mematikan mikroba
Berbagai mikroba terdapat didalam bahan makanan,ada yang tahan panas dan ada yang tidak. Beberapa mikroba yang bersifat pathogenic dan menyebabkan penyakit tidak tahan panas yang cukup tinggi dan lama.
3)   Menugubah berbagai zat gizi secara positif dan negative
Beberapa bahan makanan memiliki truktur yang tertutup yaitu berada dalam suatu kantung misalnya karbonhdrat dari nabati.
4)   Pemasakan yang terlalu tinggi dapat menimbulkan zat carcinogenic
Pada bahan nabati maupun hewan yang diolah dengan panas tinggi sehingga menjadi hangus,dapat terbentuk ikatan-ikatan yang bersifat carcinogenic yaitu merangsang terjadinya kanker.
5)   Panas dapat  meniadakan zat-zat toksik
Beberapa bahan makanan nabati maupun hewani mengandung zat toksin atau racun alami.Panas dapat menetralkan  pengaruh zat-zat toksi ini .Misalnya dalam daging ikan tertentu terdapat enzim yang merusak zat gizi dengan pemanasan tertentu dan waktu tertentu,pengaruh tersebut dapat dihilangkan.
Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahwa ada pengaruh negative dan positif dalam proses penyiangan,pemotongan,dan pengolahan makanan.Maka perlu diperhatikan proses ini agar tidak dialami kerugian.
4.Makan Jajanan Anak
            Makanan jajanan memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi tambahan untuk kecukupan gizi, khususnya energi dan protein. Kebiasaan jajan di sekolah terjadi karena 3-4 jam setelah makan pagi perut akan terasa lapar kembali.27 Rendahnya sumbangan zat gizi dari makanan jajanan yang disebabkan sebagian besar anak sekolah dasar mengonsumsi makanan jajanan yang kandungan zat gizinya kurang bervariasi karena hanya terdiri dari 1 atau 2 jenis zat gizi saja. Makanan jajanan sebaiknya tidak dikonsumsi pada waktu makan utama. Konsumsi jajanan dapat menjaga kecukupan energi anak sebelum waktu makan utama tiba. Namun, konsumsi jajanan yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan apabila pilihan jajanan berupa makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan rendah zat gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak. Banyak iklan makanan yang menawarkan jajanan seperti keripik, kue kering, permen, dan minuman soda yang tidak termasuk pilihan jajanan yang baik.29
Pemilihan makanan jajanan merupakan salah satu bentuk perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan merupakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiaan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Perilaku sendiri dibentuk melalui suatu proses dan berlangsung dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi dua, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi, dan sebagainya yang berfungsi mengolah rangsang dari luar. Sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik seperti iklim, manusia, sosial ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya.30
            Pemilihan makanan jajanan merupakan perwujudan perilaku.9 Faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu faktor terkait makanan, faktor personal, dan faktor sosial ekonomi dalam konteks pemilihan makanan. Faktor terkait makanan meliputi kandungan gizi, sertakomponen kimia dan fisik makanan. Faktor personal meliputi persepsi sensori seperti aroma, rasa, dan tekstur, sedangkan faktor sosial ekonomi meliputi harga, merk, ketersediaan, serta budaya.10
            Bahaya makanan jajanan sekolah dan makanan umum lainnya bisa muncul untuk jangka pendek, bisa juga pada jangka panjang.Jangka pendek, terjadi keracunan makanan sebab tercemar mikroorganisme, parasit, atau bahan racun kimiawi (pestisida). Muntah dan diare sehabis mengonsumsi jajanan paling sering ditemukan.Bahaya jangka panjang jajanan yang tidak menyehatkan apabila bahan tambahan dalam makanan-minuman bersifat pemantik kanker, selain kemungkinan gangguan kesehatan lainnya.
Upaya orangtua untuk mencegah anak jajan sembarangan
Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan sembarangan. Orang tua, khususnya para ibu, harus menjelaskan tentang bahaya jajanan dan panganan tersebut. Memberi pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut adalah tips agar anak tidak jajan sembarangan di sekolah:
1. Selalu konsumsi panganan sehat di rumah
Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi makanan yang sehat di rumah, termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang termasuk panganan sehat dan bebas dari bahan berbahaya dan jangan lupa selalu ingatkan agar sebelum mengkonsumsinya untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. Jika di rumah anak-anak sudah terbiasa dengan hidup sehat dan mengkonsumsi panganan sehat, kemungkinan besar mereka tidak akan lagi mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut.
2. Bekali anak Anda dengan panganan sehat
Bekali anak dengan panganan yang sehat dan akan lebih baik lagi jika Anda para Ibu-ibu sendiri yang membuatnya. Buat variasi menu bekal tersebut agar Anak tidak bosan dengan bekal yang Anda buat. Tampilan dan rasanya juga usahakan yang disukai oleh anak-anak agar mereka tertarik untuk mengkonsumsinya. Bila Anak sudah cukup besar, tanyalah langsung kepada anak Anda panganan apa yang ia sukai. Selain harus tetap memperhatikan proses memasaknya, seperti cuci tangan sebelum memasak, pastikan panganan yang anak Anda konsumsi cukup nutrisinya.
3. Batasi memberikan uang saku                                                                
       Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk konsumtif. Mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang diinginkan, meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia membeli hanya sesuai kebutuhannya saja.                          
 4.Menjelaskan bahaya jajan sembarang                                                      
    Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana, sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau menghindarinya.
     Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh siswa namun bebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu memberikan pengarahan dan pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum mengkonsumsi jajanan di sekolah.

    Kesehatan itu penting,apalagi untuk buah hati kita yang kelak dapat menjadi penerus bangsa,maka dari itu sebagai Ibu-ibu harus memberikan asupan yang menyehatkan,terbaik,dan kualitas yang bagus.

No comments:

Post a Comment

Mekanisme Kontraksi Otot

  Pada tingkat molekular kontraksi otot adalah serangkaian peristiwa fisiokimia antara filamen aktin dan myosin.Kontraksi otot terjadi per...

Blog Archive